07

557 77 3
                                    

.

Hyunsuk's Pov

Gue ama jihoon memutuskan berpencar dihutan.  Hujan masih turun, apa dia nangis di suatu tempat.

Gue harus lebih dulu nemuin nya kalau memang dia sedang nangis 

Gue menyari setiap tempat yang kemungkinan didatangi nya. Hingga gue mulai masuk ke pemukiman.

Sebelum masuk kepemukiman warga sekitar, 500 meter sebelumnya gue yakin lihat sebuah gudang tua.

Gue berbalik dan lari sekencang nya kesana. Dan benar saja. 

Gue lihat dua orang dengan badan yang besar mengapit seseorang yang tampak lesu dengan beberapa lupa di wajahnya.

Orang yang dari tadi gue cari.

Gue langsung berlari kearah mereka dan melayangkan sebuah tendangan.

'Ad manfaat ternyata ikut karakter

"Kurang ajar lo ya," Ujar salah satu dari mereka

Tunggu, kenapa lambang pi  di baju orang orang ini tampak familiar.

..

Tak mudah memang membuat orang orang itu pergi. 

Tiba tiba saja mereka kabur dengar HP gue yang bunyi.  

"Nada deringny mobil polisi dungs," Komen ryujin yang terduduk lemah menyadari di dinding gudang..

"Halo," Ujar jihoon di sebrang sana.

"Ya? "

"Ketemu? ".

" Udah, di gudang 500 meter dari pemukiman,"

".......... "

°°°°°°°°°°

"Lo gapapa?" Tanya gue

Heran aja gitu liat mukanya ga kek biasa.

"Ga tau," Jawabnya dengan setetes air yang jatuh dari matanya.

Hyunsuk Pov end

Hyunsuk membuka jaket yang ia pakai dan menutupi kepala cewek yang kini duduk disampingnya

"Kenapa harus gue,"  Ujar ryujin yang tak lagi bisa menahan air matanya.

Hyunsuk merangkul ryujin dan menepuk perlahan pundaknya.

"Semua akan baik baik  aja,"

Hujan semakin lebat, mereka duduk dibawah sebuah jaket yang tak lagi bisa melindungi mereka dari hujan yang sangat lebat.

Setelah beberapa menit menangis dan beberapa menit hening

"Muka lo gapapa?" Tanya hyunsuk memecah keheningan.

"Gapapa, nyesel gue males latihan karate dulu," Jawab ryujin.

Dan suasana heningpun kembali.

"Sebesar apa arti hujan bagi lo?" Tanya hyunsuk.

1 detik
2 detik
.
.

.
10 detik

Tak ada jawaban. Hyunsuk menoleh kesamping dan mendapati orang yang ia tanyain terlelap sambil menundukkan kepalanya

Tangan hyunsuk yang tadinya ada dipundak mulai bergerak dan menggeser kepala ryujin agar menyender dibahu hyunsuk.

Hyunsuk memandangi wajah putih pucat dengan beberapa luka itu.

"Udah banyak yang lo lalui," Gumam hyunsuk membelai rambut ryujin perlahan.



Beberapa saat kemudian jihoon datang dengan ekspresi yang tak terdefenisikan. Dan langsung menggendong ryujin yang masih terlelap.

"Wajahnya kenapa?" Bisik jihoon pada hyunsuk

"Dia jatuh kebawah sana," Jawab hyunsuk yang membuat alasan dengan jurang mini didepan gudang.


°°°°°°°°°°

Hyunsuk kembali ketendanya dan membersihkan diri.

"Luka ternyata," Gumam hyunsuk meraih perban di tasnya dan menutupi luka di lengan atasnya.

"Tangan lo kenapa,"  Tanya jihoon begitu memasuki tenda.

"Kena ranting ranting tadi, ryujin gimana? Masih tidur?" 

"Hm, udah gue anter ke tendanya,"

"Lebam diwajahnya?"

"Udah dibersihin ama yeji," Jawab jihoon santai sambil membuka kembali perban yang tadi di pasang hyunsuk

"Makasih, udah jagain ryujin," Ujar jihoon setelah membersihkan dan menuruk luka dilengan hyunsuk.

"Gue pikir gue akan kehilangan dia," Sambung jihoon dengan mata berkaca kaca sambil tersenyum


.
.
.
.
.
.
Gaje yaa,

Jngn lupa voteny yaa  :)

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang