03

1K 104 1
                                    


Voteny dong

.
.
.
.
.
.

"Om kita berangkat dulu," Pamit jihoon

Semenjak makan malam waktu itu, jihoon rutin mengantar jemput ryujin, tak terkecuali hari ini.

Jihoon menjemput ryujin dengan mogenya.

"Buruan," Ujar ryujin yg kini duduk di belakang jihoon.

"Tunggu!" Sorak bokapnya ryujin.

"Acaranya akan diadakan siap acara perkemahan sekolah,"

°°°°°°°°°

"Ryujin yeji tolong ibuk bawa buku ke kelas XI IPS 4 ya,"

Ryujin's PoV

Sambil nunggu yeji yang katanya tadi ke WC, gue duduk di depan kelas XI IPS4 sambil dengerin lagunya treasure.

Tanpa sadar mata gue mengintip ke kelas XI IPS4.

"Woah, so handsome," Keluar begitu saja dari mulut gue.

Dia sedang mempresentasikan sesuatu di depan kelas.
Gimana bisa ada orang yang good looking, pinter, tinggi. Gue kemana pas pembagian bakat sih.

"Balik woi," Ujar seseorang yang lewat sambil mengacak rambut gue

Spontan gue menoleh...

"Hyunsuk? Lo ngapa di sini? Masuk sono, "

"Lo sendiri ngapain,"

"Nunggu Yeji,"

"Yeji dikelas," Balas hyunsuk sambil jalan.

Bisa bisanya tu anak ninggalin gue.

"Suk tunggu,bareng,"

Ryujin's PoV end

"Jadi tadi lo yang bawa setengahnya lagi?? Yeji mana? " Tanya ryujin mengekori hyunsuk ke kelas

"Ke WC katanya," Balas hyunsuk dengan suara deep nya.

Beberapa saat suasana menjadi hening serta canggung.

Tiba tiba hyunsuk mengadap belakang, membuat ryujin yang jalan sambil melihat lantai menabrak dada hyunsuk

Reflek ryujin menengadah ke atas,
Mereka saling bertukar pandang. Semakin canggung terasa.

"Makasih," Ujar ryujin canggung dan langsung pergi.

Hyunsuk melempar kembali bola basket yang tadi nyaris mengenai kepala ryujin ke lapangan

"hati hati woi!" Sorak hyunsuk.

' matanya, gue kek pernah liat,' ryujin secepat mungkin jalan ke kelas.

Di kelas

"WOI YEJI," Teriak ryujin yang tak sadar kalau ada guru

"Eh, maaf pak," Ryujin jalan ke bangkunya.

'Ryujin lo kenapa sih," Ryujin memukul kepalanya sendiri.

"Kok lo ninggalin gue si," Bisikan ryujin kw yeji yang ada di depannya

"Sorry, gue sedang betengkar ama kembaran gue,"

"Kelasnya disana?"

"Ho'o,"

Hyunsuk mengetok pintu dan masuk setelah pak devan mengizinkannya

"Lo kok dulu aja si?" Bisik hyunsuk disamping ryujin.

"Tadi.. oo... Gue kebelet, iya kebelet,"

.
.
.

.
.


.
.
.
.

"Gue dulu ya," Pamit ryujin pada yeji.

Setelah merapikan mejanya, Yeji tampak terburu buru menuju kelas XI IPS4. Sampai tanpa sadar ia menabrak jihoon yang hendak menyusul ryujin.

"Sorry," Ujar yeji yang terus jalan.

Sesampainya di kelas XI IPS4,

"Woi hyunjin!!!"

Teriakan Yeji bergema di kelas yang mulai kosong.

"Balikin buruan!!" Yeji berlari kearah hyunjin.

"Punya gue juga," Balas hyunjin menghindari yeji.

Untungnya semua siswa XI IPS4 sudah keluar kecuali hyunjin.

Setelah beberapa menit bertengkar. Jihoon masuk dan memegang kerah bajunya hyunjin dam mengambil apa yang dari tadi mereka rebutkan.

"Nih," Jihoon memberikannya pada yeji dan berbalik meninggalkan mereka berdua.

'Anjir gue keren banget,' pikir nya.

°°°

Yeji's PoV

Gue berlari menyusul jihoon yang tadi, mmm. Ya gitu deh.

"Jihoon!"

Dia menoleh, dan menghentikan langkahnya

"Apa?" Tanya nya dengan eyes smilenya

Gimana bisa ada orang dengan eyes smile.

"Thanks,"

Dia membalas dengan senyumnya, kenapa sih gue jadi mabuk ama tu senyum.

"O ya, lo ga ama ryujin?"

Kok nanya itu si Yeji bodoh. Padahal gue tinggal putar balik ke gerbang. Napa sih ji...

"Mau bareng ama lo aja sekarang,"

Bisa bisanya tu anak. Beberapa bulan belakangan ini jihoon beberapa kali ngatar gue balik.

Jihoon menarik tangan gue dan sembunyi di balik kursi. Ia meletakkan jari telunjukdi depan bibirnya.

'Ngakak hoon, dia tu kembaran gue,'

Gue nahan tawa sampe kebelet. Ni anak bisa polos juga ya.

.......

Baru saja gue make helm, hujan turun sejadi jadinya. Yang mengharuskan gue ama jihoon tinggal di sekolah sampai hujannya reda.

Yeji's Pov end

Jihoon mendekati ryujin dan memeluknya sambil berkata, "don't be sad,"

"Thanks," Balas ryujin.

"Serius ga mau gue temenin?" Tanya jihoon melepaskan pelukannya.

"Gue mau sendiri aja hari ini,"

"Gpp gue tinggal?"

"Sono," Ryujin mendorong jihoon

Beberapa menit kemudian..

"Hujan," Gumam ryujin sambil melangkahkan kakinya meninggalkan teras tempat ia tadi berdiri. Berjalan menuju gedung sekolah baru yang belum digunakan untuk mengungkapkan isi hatinya di lantai teratas.

Kali ini dia menangis sejadi jadinya dibawah hujan yang semakin lebat. Tepat pada hari ini, 5 tahun yang lalu ibunya dibunuh.

Ryujin berdiri di tepi dan meneriaki isi hatinya.

"I miss u mom!!!"

°°°°°
..
.
.
.
..?..

.
.
.

:)

Vote:)

In The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang