CHAPTER 5

8.2K 460 7
                                    

" tak ada yang lebih indah dari kekasih halal. Bersamanya, memandangnya, menggengamnya ladang pahala."

--------

  Asna menatap refleksi cermin didepannya, ia menguliti setiap jengkal wajahnya yang tampak berbeda. Bibir dengan lipstick pink peach dengan riasan tipis, membuat ia tampak cantik luar biasa. Asna mengalihkan tatapannya pada jam dinding, masih seperempat jam lagi sebelum Adnan mengucap ijab qabul. Ia memilih mengambil handphone di dalam laci, Asna mengetuk-ketuknya di tangan. Asna kembali mengusap ponsel putih tulang miliknya, ia mencoba mencari kontak Kak Syifa. Ini hari bahagianya, dan Kak syifa tidak menyaksikan bahkan ia tidak tahu adik semata wayangnya melepas masa lajang secepat kilat. Asna memanggil nomor kak syifa tapi belum ada jawaban.

Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk.

Ia gemas, sudah dicoba bolak-balik berkali-kali tapi tak membuahkan hasil. Siapa yang tahu keadaan kakaknya? Ada yang bisa menjamin dia baik-baik saja di negeri orang dalam keadaan tidak baik? Asna mengigit bibir bawahnya. Ia mencoba menghubungi Kak Sahrul, seseorang yang pernah datang ke rumah untuk mengkhitbah kakaknya tapi ditolak tanpa alasan yang pasti.

From: Asna

Assalamualaikum.. kak. Boleh minta nomor atau kabarnya kak syifa?

From: Kak Sahrul
Afwan, na. Kakak belum berangkat ke kairo.

From: Asna
Syukron kak.

Mungkin Gus Adnan adalah kunci jawaban semuanya, satu dari sekian alasan yang dulu belum bisa terpecahkan oleh Asna. Kakaknya rela menunggu bertahun-tahun dalam balutan do'a. Ia menunduk, tapi Asna tidak mau melepas Gus Adnan sebab diam-diam ia menyukai mata teduhnya.

"Asna.. make upnya tante benerin dulu ya? Bentar lagi akadnya dimulai." Ujar tante diana teman Umi.

"Iya, tante."

Asna membuka grup whatsapp yang biasanya selalu ramai dengan celotehan geng kampusnya. Ia sangat rindu Haris dan Diki, sayang hari ini mereka tidak bisa hadir. Tiba-tiba setelah data internet ia buka, pesan beruntun memenuhi ponselnya hingga ratusan. Asna sampai kelimpungan untuk menjawabnya. Oh iya, ia sudah membuat perjanjian dengan Gus Adnan bahwa ia boleh tinggal di bandung sembari menyelesaikan kuliah walaupun nanti pada akhirnya ia akan diboyong ke malang untuk mengurus pondok.

Pesan sebelumnya...

From: Haris kumis lele

Wassehh.. si Toa masjid mau merrid

From: Diki letoy

Yoi.. lah lo KAPAN NIKAH?

From: Haris kumis lele

Jodoh gue masih dalam kandungan bro..

From: Diki letoy

Astajim. Jangan jangan lo itu sejenis amoeba. Berkembang biak dengan membelah diri :v

From: Haris kumis lele

Inginku berkata kasar

From: Diki letoy

KASAR!

Jodoh Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang