Lembaran 29

676 86 18
                                    

Lembaran 29

"Kegan."

Cowok itu menoleh, ia tengah memakai helmnya, Tiana berlari kecil menghampiri.

"Kenapa?" Tanya Kegan,

Cewek itu menatap Kegan ragu.

"Jangan tinggalin aku," lirihnya membuat Kegan terpaku.

Lalu terkekeh, mengusap pipi Tiana.

"Kamu tahu? Bentar lagi perjanjian aku jadi pacarnya Ariel mau udahan." Katanya kemudian menyalakan mesin motornya.

"Aku pulang dulu ya," pamitnya begitu saja meninggalkan Tiana yang masih berdiri di tempatnya.

Ia tahu, Kegan enggan untuk menjawabnya.

🍃🍃🍃

Pipiku memanas setiap kali aku teringat ucapan kak Kegan yang sengaja datang ke rumah untuk melihat keadaanku. Aku memejamkan mata, menggelengkan kepala.

Gak boleh, Ariel. Gak boleh! Inget kak Kegan itu pacarnya siapa? Kamu akan jadi orang jahat jika sampai menyukai pacar kakak kamu sendiri.

Aku terus merapalkan itu setiap bayangan kak Kegan menghampiri.

"Lo kenapa, Riel?"

Aku terjengit kaget lalu menoleh dan mendapati Ivanka yang menatapku heran.

Aku hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala.

Ivanka mengendikkan bahunya.

"Mau taruhan lagi gak? Nanti ulangan biologi."

Aku langsung menggeleng.

"Aku kapok taruhan sama kamu."

Ia tertawa,

"Oh iya, gimana hubungan lo sama kak Kegan?" Tanyanya ingin tahu.

Aku hanya mengendikkan bahu tak acuh.

"Biasa aja, kek dulu aja gitu." Kataku meski dalam hati meringis karena jelas sekali hubungan kami begitu terlihat berbeda.

Tepatnya, aku yang sepertinya mulai memiliki perasaan pada kak Kegan. Bertahan menghabiskan sisa waktu membuatku ragu bisa menahan perasaanku agar tidak semakin membesar.

"Lo gak suka gitu sama kak Kegan?" Tanya Ivanka.

Aku hanya diam tidak tahu haris membalas.

"Ah roman-romannya ini..." Ivanka menggantungkan kalimatnya menatapku penuh godaan.

Aku hanya menghela napas lelah.

"Kalo pun aku suka sama kak Kegan, aku bisa apa? Dia pacar kak Tiana. Aku gak boleh berharap apa-apa." Kataku memilih jujur, toh Ivanka sepertinya juga tahu perasaanku pada kak Kegan.

Ivanka mengusap bahuku.

"Sayang banget ya, sekalinya lo suka sama cowok, dia pacar kakak lo." Katanya prihatin membuatku tersenyum kecut.

"Aku gak suka digituin." Kataku.

"Ah, gimana sama kak Vigo?"

I Borrow Your Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang