Kata mama; papa tidak akan membiarkan aku menginjak rumah ini jika bukan Ariel yang sesungguhnya.
Aku hanya bisa menjawab;
Mama ini Ariel, dan yang mama maksud bukan Ariel yang sesungguhnya itu juga Ariel.🌸 Ariellea Mahardika🌸
Lembaran 13
"Lo kalau gak mau bareng sama gue, bilang aja, jangan sampe gue kesel karena tingkah lo yang tengil tadi, ngerusak mood gue aja."
Aku meringis mendengar ceramahan kak Kegan yang sebenarnya berisi luapan kekesalan dia dengan diriku yang lain.
"Maaf ya kak, soal yang tadi." Gumamku merasa bersalah, perbuatan yang sebenarnya tidak aku lakukan tapi aku yang melakukannya.
Kak Kegan melirikku, sebelum berdeham.
"Lo mau ke kelas sekarang?" Tanya kak Kegan, aku mengangguk.
Dia tidak mengatakan apapun lagi, dan aku pamit meninggalkannya sendiri di atap sekolah. Berjalan menuju kelasku dengan penuh rasa ragu dan kgawatir.
Astaga, Ariel. Kamu gak boleh khawatir sampe seperti ini. Nanti kamu bisa gak sadar lagi. Kamu harus tahu apa yang udah dilakuin sama alter kamu yang satu itu.
Aku masuk ke dalam kelas dan seketika teman-teman yang berada dikelas menatapku aneh.
"Si Ariel kenapa dah hari ini, aneh banget. Tadi pagi tampilannya kek kakak kelas hits, sekarang balik lagi." Celetuk Rama, aku hanya meringis.
Cepat-cepat duduk disamping Ivanka yang juga menatapku aneh.
"Lo sehat 'kan?" Tanya Ivanka.
Aku menoleh, sedikit sensitif dengan pertanyaan itu.
"Lo gak gila 'kan, Riel?" Tanyanya.
Aku hanya mendelik kearahnya membuat Ivanka tergelak. Aku menggeram tertahan, pasti mereka akan mengira aku benar-benar gila jika tahu keadaanku.
Hufftt... Sakit rasanya mendengar hal seperti itu jika menanggapi sikapku yang sering berubah-ubah. Aku-kami tidak gila, hanya saja kami yang harusnya menyatu, terpisah dan tidak saling mengenal.
"Tugas Pak Roman udah 'kan?" Tanya Ivanka.
Aku mengerjap, ah iya tugas yang akan dikumpulkan hari ini di jam pulang. Aku membuka tasku dan terkejut melihat isinya yang hanya ada binder.
Aku tidak membawa buku apapun selain binder. Astaga.
"Ivanka, gimana ini, aku gak bawa buku apapun selain binder." Kataku panik.
Ivanka mengerutkan dahinya.
"Serius lo?" Tanyanya ikut mengintip isi tasku. Ia lalu berdecak.
"Aneh si lo hari ini. Lo sakit gak?" Tanya Ivanka lagi.
Aku menggeram.
"Aku gak gila!" Sentakku membuat sebagian anak anak dikelas menatapku.
Ivanka juga terlihat terkejut, aku meringis tidak enak hati.
"Maksud gue lo sakit gak itu bukan ngatain lo gila, lo beda, kali aja lo gak enak badan gara-gara muter otak buat debat nanti sampe lo lupa gak bawa apa-apa ke sekolah. Kalo lo gak enakan, mending istirahatin dulu di UKS." Terang Ivanka.Aku hanya menggeleng dengan lesu. Memilih mengambil binder itu dan terperanjat menemukan dihalaman terkahir tulisan tangan yang berbeda.
Lo siapa Ariel? Kalian siapa? Gak mungkin kan gue punya kepribadian ganda? Ini diri gue, gak mungkin kalian ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/154423995-288-k903089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Borrow Your Boyfriend [COMPLETED]
Ficção AdolescenteAriellea Mahardika yang memiliki gangguan Dissociative Identity Disorder atau kepribadian ganda hanya ingin menjalani kehidupannya dengan normal seperti remaja lainnya dan berusaha untuk tidak membuat ulah yang akan menyebabkan beberapa sosok asing...