Lembaran 20
Bug!
Cengrakaman tangan Kevin terlepas dari Tiana digantikan dengan pekikan Tiana dan beberapa siswi disekitar mereka ketika Kegan melayangkan tonjokannya di rahang cowok itu.
"Bangsat!" Umpat Kevin.
"Dia bilang urusan lo sama dia udah selesai." Kata Kegan dingin.
Kevin berdecih, ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah lalu menerjang Kegan, membalas pukulannya. Tiana mengambil langkah menjauh, tangannya menutupi mulut dan tampak shock.
"Jauhin Tiana!" Teriak Kegan ketika ia menendang perut Kevin. Kevin membalasnya dengan tonjokan di perut membuat Kegan nyaris jatuh.
"Kevin udah!" Teriak Tiana histeris dan panik.
Tapi kedua cowok itu terus bergulat tidak ingin berhenti.
Ariel-Dona yang baru akan keluar gerbang menatap bingung beberapa siswa yang berlari menuju satu kerumunan. Ia tadinya akan masa bodoh namun ketika melihat Tiana yang menangis ketakutan, ia segera menghampiri.
Matanya membola melihat Kegan berkelahi dengan seorang cowok, keadaan mereka sudah babak belur namun tidak ada yang mau menghentikan perkelahian mereka termasuk siswa yang bergerombol hanya untuk menonton.
"Eh bego! Jangan pada nonton kalian! Cari satpam atau guru kek!" Teriak Ariel-Dona kesal pada segerombolan siswa, namun tidak ada yang bergeming membuat ia menghembuskan napas menahan amarah. Ia masuk kedalam lingkaran perkelahian, menatap Kegan dan cowok asing yang saling melemparkan pukulan mentah.
"KALO KALIAN MASIH BERANTEM, GUE PANGGILIN GURU BK!" raung Ariel-Dona membuat kedua cowok itu yang akan saling melayangkan pukulan berhenti, menoleh untuk menatap Ariel-Dona.
"Kalo ada masalah bicarain baik-baik bukannya adu jotos kayak anak TK." Dengusnya, berjalan menarik Kegan menjauh. Tatapannya jatuh pada seorang cowok yang berkelahi dengan Kegan."Lo lagi, mau nyari mati di sini? Jelas ini bukan tempat lo." Gerutu Ariel-Dona.
Tiana menyeruak masuk diantara mereka.
"Kevin, gue bilang kita udah gak ada hubungan lagi." Kata Tiana nyaris putus asa saat menjelaskannya.
"Gue gak terima, Ana!" Sahut Kevin keras,
"Bubar!" Teriak Ariel-Dona ketika merasa pembahasan mereka tidak untuk di konsumsi umum.
Awalnya mereka diam tidak bergerak, namun ketika Ariel-Dona melayangkan tatapan tajam membuat yang lain berangsur-angsur pergi. Ia menghela napas, mengeluhkan Ariel yang pastinya sangat tidak berpengaruh alias tidak terkenal di sekolah membuatnya sulit menarik perhatian orang-orang.
"Ana, please..." Mohon Kevin membuat Kegan mendengus.
Tiana melirik Kegan, ngeri melihat wajah Kegan yang babak belur.
"Kegan, aku izin bicara dengan Kevin." Katanya mulai menyerah.
"Gak!" Seru Kegan.
Kevin hendak menyerang kembali namun segera ditahan oleh Tiana.
"Please, Gan." Wajahnya memelas.
Kegan menatap tajam Kevin lalu menatap lembut Tiana.
"Oke. Aku tunggu disini." Katanya.
Tiana mengangguk lalu masuk ke dalam mobil Kevin dan mereka mulai bicara entah apa.
"Serius gak mau diobatin?" Tanya Ariel-Dona yang melihat Kegan terus memperhatikan sepasang remaja yang berbicara didalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Borrow Your Boyfriend [COMPLETED]
Dla nastolatkówAriellea Mahardika yang memiliki gangguan Dissociative Identity Disorder atau kepribadian ganda hanya ingin menjalani kehidupannya dengan normal seperti remaja lainnya dan berusaha untuk tidak membuat ulah yang akan menyebabkan beberapa sosok asing...