Lembaran 33
Brak
Ivanka dan aku yang tengah mengerjakan tugas di jam kosong menoleh dan mendapati Meiyana berdiri didepan meja kami. Kembali ia menepuk tangannya di meja tepat diatas selembar kertas.
"Pembohong!" Serunya membuat teman dikelasku menatap kearah kami.
"Maksud kamu?" Tanyaku mencoba tenang.
"Katanya lo ngundurin diri dari OSN Astronomi?! Lihat ini bego!"
Aku menunduk dan melihat kertas yang di tunjuk oleh Meiyana, disana tertera nama-nama siswa peserta OSN tahun ini dan namaku ada di kolom peserta OSN Astronomi.
"Aku udah ngundurin diri kok, Mei. Mungkin ini data yang dulu belum di perbarui lagi." Kataku tenang, karena memang aku merasa sudah mengundurkan diri, Jessy yang mewakilinya.
Meiyana menggeram, ia lalu menarik tanganku. Menyeretku keluar dari kelas dan mengikutinya yang entah akan membawaku kemana.
🍃🍃🍃
Kegan berlari menuju kelas Ariel namun langkahnya terhenti nyaris menabrak seorang siswi jika ia tidak segera refleks berhenti.
"Kak Kegan?" Siswi itu terdengar senang bertemu dengannya.
"Eumm... Ariel-"
"Kakak, Ariel!" Seru siswi itu membuat Kegan mengerutkan dahi.
"Kenapa sama Ariel?" Tanyanya mulai khawatir.
"Ariel dibawa keluar sama Meiyana. Kita cari dia kak." Katanya membuat Kegan mengangguk dengan cepat.
Ia mengikuti langkah siswi yang bernama Ivanka, hampir mereka akan menjelajahi sekolah disaat siswa lain tengah belajar di kelas masing-masing. Entah kebetulan apa yang membuat kelas Kegan dan Ariel tidak dimasuki oleh guru.
Langkahnya terhenti ketika melihat Meiyana yang berjalan tergesa dari arah belakang sekolah.
"Pasti dia ninggalin Ariel di belakang sekolah. Kakak nyusul Ariel biar Meiyana aku yang nyusul." Kata Ivanka yang diangguki oleh Kegan.
Cowok itu berlari menuju belakang sekolah sembari meneriakan nama cewek itu berharap ia menyahutinya.
"Ariel, lo dimana?!" Teriak Kegan, ia merutuki kelakuan Meiyana yang kekanak-kanakan menyembunyikan Ariel di belakang sekolah yang terdapat banyak ruang kosong yang gelap dan tentunya terkunci.
"Sial-"
Sayup-sayup ia mendengar suara teriakan, tawa, dan isak tangis bersamaan membuat bulu kuduknya meremang. Ia menggerakkan matanya mencari sumber suara hingga ia terpaku pada sebuah ruangan yang gelap. Terletak di ujung lorong.
Ia berjalan waspada mendekat.
"Ariel?" Kegan kembali memanggil nama cewek itu ketika ia berdiri didepan pintu.
"Riel, lo didalem?" Tanyanya memastikan, namun hanya suara-suara itu yang terdengar. Ia pun mencoba membuka pintu yang ternyata dikunci.
"Ariel?!"
Buk
Buk
KAMU SEDANG MEMBACA
I Borrow Your Boyfriend [COMPLETED]
Teen FictionAriellea Mahardika yang memiliki gangguan Dissociative Identity Disorder atau kepribadian ganda hanya ingin menjalani kehidupannya dengan normal seperti remaja lainnya dan berusaha untuk tidak membuat ulah yang akan menyebabkan beberapa sosok asing...