Lembaran 30
Langkahku berubah menjadi lari ketika melewati kak Karel dan kak Tiana yang tengah berdebat di halaman rumah kak Kegan. Mereka melihatku dengan terkejut, namun aku segera masuk kedalam mobil kak Karel. Mengusap air mataku yang terus berjatuhan.
"Dek?" Kak Karel masuk kedalam mobil di bagian belakang, di tempatku duduk.
"Kenapa nangis?" Ia mengusap pipiku menghapus air mataku, hal itu malah membuatku semakin terisak.
Aku melirik kak Tiana yang masuk kedalam rumah kak Kegan dan membuatku semakin tidak bisa menahan air mata.
"Dek?" Kak Karel begitu khawatir melihatku, ia bahkan langsung memelukku.
"Kakak... Hiks... Aku suka kak Kegan, hiks... Aku suka sama dia... Hiks..." Aku terisak, semakin menenggelamkan wajahku di dadanya.
"Hak kamu suka sama dia, dek. Tapi bukan berarti kamu harus milikin dia." Katanya sembari mengusap kepalaku dengan sayang.
Ia melepaskan pelukan kami, tersenyum menenangkan, menghapus air mataku.
"Adek gue udah gede ya, udah ngerasain suka sama cowok dan patah hati." Kekehnya membuatku ikut tertawa kecil, mencubit lengannya dengan gemas.
"Kakak sendiri kapan punya pacar? Jangan ngurusin aku mulu, urusin diri kakak juga." Kataku,
Ia kembali tergelak.
"Belum ada yang sreg sama kakak." Kilahnya.
🍃🍃🍃
Tiana masuk ke kamar Kegan begitu saja dan mendapati cowok itu duduk di pinggir ranjang bertelanjang dada dengan luka cambukan di punggungnya. Tatapan Kegan begitu kosong, bahkan ia tidak menyadari keberadaan Tiana.
Cewek itu berjalan mendekat, duduk disamping Kegan, mengusap bahu cowok itu membuatnya tersentak, mengerjapkan mata lalu menoleh kearah Tiana.
"Tiana?"
Cewek itu tersenyum.
"Maafin aku ya, malah kabur liat kamu digituin sama Papa kamu." Kata Tiana merasa bersalah.
Kegan tersenyum, mengusap pipi kanan Tiana dengan lembut, lalu menarik tubuh Tiana, memeluknya. Ia merasa telah berkhianat dengan cewek ini karena sudah menyimpan perasaan pada Ariel.
"Boleh aku tanya?" Tiana melepaskan pelukannya, menatap Kegan lembut.
"Ariel kenapa nangis?" Tanyanya hati-hati.
Kegan berdehem.
"Aku bentak dia." Katanya tanpa pikir panjang.
"Kenapa kamu bentak dia?" Tanya Tiana tidak percaya.
"Gak apa-apa, itu urusan aku sama dia." Kata Kegan membuat Tiana diam tidak berkata apapun lagi.
Ia merasa, harus mengaku bahwa malaikat penyelamat Kegan bukanlah ia, melainkan Ariel.
"Kegan-"
"Tiana, ini udah sore, aku anterin pulang." Kegan beranjak dari tempatnya, berjalan menuju lemari mengambil kaos bertekstur halus agar tidak semakin melukai punggungnya.
"Kamu istirahat aja, aku pulang sama kak Karel dan Ariel, mereka lagi nunggu dibawah." Kata Tiana, tangannya menahan gerakan Kegan yang akan memakai pakaiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/154423995-288-k903089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Borrow Your Boyfriend [COMPLETED]
Novela JuvenilAriellea Mahardika yang memiliki gangguan Dissociative Identity Disorder atau kepribadian ganda hanya ingin menjalani kehidupannya dengan normal seperti remaja lainnya dan berusaha untuk tidak membuat ulah yang akan menyebabkan beberapa sosok asing...