H A P P Y R E A D I N G
ᨳ᭬ĭ﹀︶⏝꒷꒦꒷⏝︶﹀ĭɞ"Ayah, aku pulang."
Hyunjin membuka pintu utama rumahnya dan segera melongos masuk ke kamarnya. Minhyun, ayah Hyunjin, sedang memasak bersama Eunbi si anak pertama dari keluarga Hwang.
Beberapa menit kemudian, Hyunjin ikut menyusul ke dapur.
"Yeji mana?" tanya Minhyun.
"Tadi bilang mau mampir ke toko buku," Hyunjin mendekat ke arah kompor hanya untuk melihat apa yang akan menjadi menu malam ini.
Hyunjin pun menopang dagunya di ceruk leher Eunbi. Memang, diantara si kembar hwang, Hyunjin lah yang paling dekat dengan Eunbi.
"Tadi di sekolah kambuh lagi?" tanyanya.
Eunbi merasa anggukan pelan dari Hyunjin. Ia pun mengelus rambut tebal adik lelakinya itu.
"Kasihan adik kecilku..."
"AKU PULANG!!!"
Teriakan dari Yeji menghancurkan suasana harmonis itu. Minhyun, Eunbi, dan Hyunjin langsung mengalihkan pandangan ke pintu dapur yang menghubungkan langsung dengan ruang keluarga.
Sebentar lagi akan ada perempuan yang datang sambil berlari.
"Ayah~ kakak~" Yeji menghampiri Minhyun dan Eunbi untuk mencium punggung tangan mereka.
Beda jauh dari Hyunjin memang.
"Tangan gue gak dicium juga nih?" tanya Hyunjin sambil menyodorkan tangan kanannya ke Yeji.
"Males." ujar Yeji lalu duduk di kursi meja makan.
"Idih????" Hyunjin ikut duduk di samping Yeji.
"Apa hah?!"
"Lah?! Lo yang apa?!"
"Kok gue sih?!"
"Ya emang lo!"
"Hyunjin, Yeji, udahan. Kalian ini anak kembar kok malah berantem?" tegur Minhyun yang tangannya sedang sibuk memindahkan makanan ke meja bersama Eunbi.
"Siapa suruh ngeselin?!" Hyunjin dan Yeji berujar bersamaan tanpa sengaja.
"Dih? Kok ngikutin sih?" Hyunjin menatap Yeji tajam, dan tentunya dibalas oleh kembarannya.
"Siapa yang ngikutin?! Lo kali?"
"Lo lah!"
"Kalian ini bisa akur gak sih?" Minhyun tampaknya sudah lelah menghadapi anak kembarnya ini.
"Enggak lah!" lagi-lagi Hyunjin dan Yeji mengucapkan hal yang sama.
Eunbi terkekeh mendengarnya, "anak kembar sering ngomong sama ya, yah?"
"Kayaknya." Minhyun ikut terkekeh.
Setelah semua makanan dirasa cukup untuk disiapkan, Minhyun dan Eunbi bergabung bersama si kembar.
Keluarga kecil itupun makan malam bersama dengan tenang.
Sebentar, ralat. Sama sekali tidak tenang karena Hyunjin dan Yeji masih saja bertengkar.
"Ini ayam gue, Hyunjin!"
"Punya gue! Lo udah makan banyak! Bagi-bagi dong!"
"Mana ada????"
"Kalian tuh ribut mulu perasaan. Bunda kalian dulu ngidam apa sih???" Minhyun sepertinya sudah sangat risih mendengar ocehan ocehan anak kembarnya.
Seketika Hyunjin dan Yeji terdiam.
Bukan karena teguran, melainkan kalimat dari Minhyun.
Hati mereka seketika merasakan sebuah kerinduan. Padahal sebenarnya hanya Hyunjin yang tengah merindukan almarhumah bundanya. Tapi namanya anak kembar, Yeji juga ikut merasakannya.
"Kenapa?" tanya Eunbi lembut.
"Kangen bunda..." ucap Hyunjin dan Yeji lirih sambil menundukan kepala mereka.
Minhyun sekarang merutuki dirinya. Ia merasa sangat bersalah sekarang. Sudah tahu kalau anak kembarnya sangat emosional kalau menyangkut bunda mereka.
"Lusa kita ke makam bunda ya?" Eunbi mencoba mencairkan suasana yang sempat hening beberapa menit.
Hyunjin dan Yeji langsung menatap ke arah Eunbi cepat dengan mata yang berbinar.
"Boleh kan, yah?" tanya Eunbi ke Minhyun.
Minhyun mengangguk, "boleh. Kita berangkat bareng aja."
Ketiga anak Minhyun tersenyum lebar. Mereka akan bertemu dengan bunda mereka.
B E R S A M B U N G
ᨳ᭬ĭ﹀︶︶⏝꒷꒦꒷⏝︶︶﹀ĭɞ(n.) terima kasih telah mampir ! !
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Kelebihan bukan untuk disombongkan dan kekurangan bukan untuk dijadikan hinaan. ©wattpad, cherryvator