Hyunjin:
Ji
Dimana?Yeji:
Gue ada pelajaran tambahan
Duluan aja
Entar gue naik bisHyunjin:
OkHyunjin menyalakan mesin motornya bersiap untuk pulang. Langit pun tampaknya sedang mendung. Ia harus segera sampai rumah sebelum hujan mengguyurnya.
Dari jarak 20 meter, ada seseorang yang tengah menatapnya. Ia juga sedang berada di atas motor dan bersiap menancapkan gasnya.
Motor Hyunjin mulai melaju di atas jalan raya yang sedang dalam keadaan sepi. Atau sangat sepi lebih tepatnya. Dengan santai Hyunjin mengendarai motornya tanpa menyadari ada seseorang yang mengikutinya di belakang.
Motor di belakang Hyunjin semakin melaju sampai sejajar dengan motor Hyunjin.
Brak
Motor Hyunjin oleng karena sang pemilik motor di sampingnya menendangnya. Hyunjin mencoba mengerem, namun tak ada hasil apapun. Sialnya di depan ada seorang nenek yang tengah menyebrang. Hyunjin tak mau menabrak nenek tersebut.
Tak ada pilihan lain, Hyunjin membelokan motornya dan menabrakannya ke sebuah pohon besar. Badan Hyunjin terpental jauh dari motornya.
.
"Astaga!" jari Minhyun terluka karena teriris pisau. Untungnya lukanya tak terlalu parah. Ia segera membasuh jarinya yang terluka tadi di wastafel.
Perasaan Minhyun tiba-tiba tidak enak.
"Ayah kenapa?" tanya Eunbi. Kepalanya menyembul dari ruang keluarga.
"Gak papa kok, nak."
Eunbi menghela napasnya pelan. Hatinya entah kenapa merasa khawatir. Tapi ia tak tau apa yang sedang ia khawatirkan.
Seperkian detik kemudian suara rintik Hujan terdengar. Ini membuat Minhyun maupun Eunbi semakin ketar-ketir.
"Eunbi, coba telpon si kembar. Ayah khawatir."
Eunbi menurut. Ia langsung mengambil handphone-nya dan mencari kontak kedua adiknya. Pertama ia akan menelpon Yeji.
"Yeji,"
"Iya, kak?"
"Dimana?"
"Masih di sekolah, aku ada pelajaran tambahan. Jadi tadi Hyunjin pulang duluan."
"Kamu bilang berapa menit yang lalu?"
"Sekitar 10 menit lah. Dia belum sampe?"
"Belum."
"Mungkin mampir beli minuman, kak. Tunggu aja 5/10 menit lagi."
"Yaudah,"
"Bye, kak."
"Bye."
Eunbi menutup telponnya. Meskipun Hyunjin sering pulang terlambat karena insiden mampir, tapi untuk hari ini perasaannya tidak enak. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada adik laki lakinya.
"Gimana?" tanya Minhyun.
"Yeji ada pelajaran tambahan, jadi Hyunjin pulang duluan. Mungkin masih di jalan." jelas Eunbi.
Minhyun juga sama hal nya dengan Eunbi. Ia merasa sangat cemas juga khawatir. Ia takut anaknya kenapa-kenapa.
°•°
Minho kembali berangkat setelah mengantarkan adiknya pulang. Ia ingin bertemu Sakura malam ini. Atau lebih tepatnya kencan bersama. Dapat dilihat Minho yang sudah rapi dengan pakaiannya, juga parfum yang menunjukan aroma maskulinnya.
Suasana malam ini di jalan raya sangat sepi. Ah sepertinya tidak karena Minho melihat ada dua motor di bahu jalan lain. Dari pandangannya mereka mungkin sedang balapan. Tapi tunggu, itu tidak terlihat seperti balapan sebenarnya.
Salah satu pengendara motor menendang motor pengendara satunya sampai membuatnya oleng.
Minho melihat semua kecelakaan itu. Dengan segera ia memarkirkan mobilnya dan menyebrang untuk menghampiri pengendara yang terjatuh tadi. Dapat ia lihat sang pelaku berhenti sejenak untuk melihat hasil tendangannya.
"WOY!!" Minho berlari menghampiri pelaku sambil berteriak memanggilnya. Namun sayang, pelaku tersebut telah menancapkan gasnya.
Pandangan Minho beralih seketika menatap korban kecelakaan tadi. Tak ada pengendara lain yang berniat menolong Minho untuk membawa korban ke rumah sakit.
Helm yang digunakan korban dilepas Minho. Setelahnya Minho terkejut saat melihat siapa orang itu.
"Hyunjin?!"
To be continued
Eee mau klimaks nih
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Kelebihan bukan untuk disombongkan dan kekurangan bukan untuk dijadikan hinaan. ©wattpad, cherryvator