🦋͓ꦿ݉ᐧbonus๑᩿᩿ᨗ࿐

2.1K 140 20
                                    

Seandainya....

°•°

Hyunjin sudah selesai dengan masa pengobatannya di Amerika. Dan sekarang adalah waktunya untuk dia kembali ke Korea Selatan. Ia sudah sangat tidak sabar untuk menemui kekasihnya itu. Selama pengobatannya, ia hanya bisa bertemu Raehyun lewat via video call. Mungkin ini yang namanya Long Distance Relationship.

Untung bukan Long distance Religion:(

Sekarang Hyunjin, Eunbi, Minhyun, dan Yeji sudah berada di bandara yang ada di pusat. Tak sabar rasanya untuk menemui Raehyun.

Setelah terdengar sebuah info agar para penumpang segera bersedia. Senyuman Hyunjin semakin merekah saat itu juga.

"Seneng banget yang mau ketemu pacar." goda Minhyun.

Hyunjin nyengir,"hehe. rindu, yah."

Minhyun mengacak-acak rambut Hyunjin gemas. Hanya tak menyangka anak laki laki satu satunya ini sudah besar dan tahun depan mungkin akan segera memiliki keluarga sendiri.

"Udah gede aja kamu, nak."

Hyunjin menatap Minhyun bingung,"Lho ayah jangan tiba-tiba melow gini dong..."

"Ya gimana kaga melow sih, Jin. Orang lu ntar taun depan mau ngelamar Raehyun kan?" Celetuk Yeji.

"Hehe."

He

Hehe

Hehe aja mulu.

"Gak nyangka kakak diduluin sama Hyunjin." ucap Eunbi tiba-tiba.

"Makanya, kak. Cari pacar." jawab Minhyun geli. Ia sangat senang menggoda anak sulung perempuannya itu.

"Ayah kayak gatau aja. Kan kak Eunbi masih mental breakdown abis denger Kak Minho jadian sama Lia." jelas Yeji sambil sesekali menatap ke arah Eunbi.

"HAH GIMANA, JI, GIMANA? LIA SIAPA?" Hyunjin tiba-tiba kaget.

"Itu lho Julia. Yang satu kelas sama gua dulu." jelas Yeji.

"LAH GIMANA CERITA BANG MINHO NEMU LIA? JAUH AMAT MAINNYA???" Hyunjin masih kaget.

Plak!

Satu tamparan melayang mulus ke tangan Hyunjin.

"Diem dulu, bambank. Teriak mulu. Gua yang malu jadinya punya kembaran sejenis llama kayak lo." ucap Yeji dengan wajah datar.

"Iye iye. Jelasin buru." Desak Hyunjin.

"Entah, gua gak tau. Tanya sendiri aja ke Kak Minho." Yeji tertawa puas.

"Jancok. Untung kembaran." ucap Hyunjin lirih.

Minhyun dan Eunbi hanya membiarkan mereka berdua berkelahi dan beradu basyot. Lagi pula juga dapat menghibur. Terlebih senyuman Hyunjin kembali. Rasanya melihat anak itu bahagia udah menjadi suatu kesenangan tiada tara bagi Minhyun.

°•°

"Kak Minho ayo ke bandara. Jemput Hyunjin." rengek Raehyun.

Minho yang sedari tadi masih sibuk menyusun skripsinya memberhentikan aktivitasnya.

"Masih lama lho, dek?"

Raehyun mengerucutkan bibirnya sambil menatap binar ke arah kakaknya.

Sebagai info, Raehyun telah mendapatkan donoran mata dari orang baik beberapa bulan yang lalu.

"Jangan natap gitu..." ucap Minho.

"Aku cuma lagi menggunakan mataku, kak. Masih belum percaya aku udah bisa melihat." kata Raehyun.

[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang