Jam 12 malam, Minho baru bisa pulang ke rumahnya setelah pamit dengan keluarga Hwang. Sampai di rumah, ternyata kedua orang tuanya sedang menunggunya di ruang tamu dengan muka sangat cemas dan juga kesal.
"Kok baru datang? Kemana aja kamu? Sakura bilang kalian gak jadi kencan." semprot Seokmin.
Minho menghela napasnya,"Hyunjin kecelakaan. Jadi tadi aku ke rumah sakit."
"Hyunjin anaknya Chaeyeon sama Kak Minhyun?" Yuna kaget.
"Yang les piano sama kamu itu kan?" Seokmin tak kalah kaget.
"Iya," jawab Minho singkat.
"Kok bisa?" tanya Yuna.
"Tabrak lari."
"Terus Hyunjinnya sekarang gimana?" sekarang giliran Seokmin yang bertanya.
Hei, Minho sedang lelah sekarang. Haruskah ia menjawab pertanyaan-pertanyaan orang tuanya?
"Tadi kritis. Tapi udah baikan," jawab Minho seadanya.
"Untunglah," ucap Yuna dan Seokmin bersamaan.
"Apa? Hyunjin kecelakaan?"
Raehyun muncul dari kamarnya setelah mendengar perbincangan itu. Apa katanya? Hyunjin kecelakaan?
"Kak Minho? Beneran?" tanya Raehyun lagi meyakinkan.
"Iya."
"Pah, mah, ayo ke rumah sakit. Jenguk hyunjin." ajak Raehyun khawatir.
Yuna berdiri menghampiri anak gadisnya,"ini masih malam. Besok aja ya?"
Raehyun hanya diam. Ia ingin sekarang. Tapi benar juga kata Yuna.
"Ya?"
Raehyun mengangguk pelan. Lalu Yuna mengantarnya masuk ke kamar.
"Kak, cuci kaki sama tangan habis itu tidur. Papa ke atas duluan." suruh Seokmin lalu pergi.
Minho menurut. Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci kaki tangannya dan juga sikat gigi. Ia menghabiskan waktu 8 menit untuk ini. Selesai kamar mandi, Minho berniat untuk langsung naik ke atas. Tapi hatinya menyuruhnya untuk masuk ke kamar adiknya.
Bukan apa-apa, Minho peka kalau adiknya yang satu itu khawatir pada Hyunjin
"Dek?"
Minho duduk di ujung kasur Raehyun. Ia dapat merasakan pergerakan dari kasur. Raehyun masih terjaga.
"Kok belum tidur?"
"Khawatir."
Benar dugaannya.
Minho berpaling menghadap adiknya,"Hyunjin baik-baik aja kok. Nanti kita besuk, oke?"
Raehyun mengangguk pelan,"oke."
"Sekarang kamu tidur. Malam, dek." ucap Minho lalu mencium kening Raehyun. Itu memang menjadi kebiasaannya.
"Malam, kak."
°•°
Kalau biasanya saat istirahat Raehyun akan ditemani Hyunjin, maka sekarang ia sendirian pergi mencari kantin. Ia sudah hapal jalan disini.
Dari kejauhan ada seorang- ah tidak, ada dua orang yang sedang memerhatikannya dengan tatapan tajam. Tatapan yang penuh dendam. Raehyun tentu saja tak sadar akan hal itu.
Sedetik kemudian, kedua orang tadi berjalan meghampiri Raehyun lalu menyeretnya pergi. Ia akan dibawa ke belakang sekolah sepertinya.
"Lepasin!" Raehyun berontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Kelebihan bukan untuk disombongkan dan kekurangan bukan untuk dijadikan hinaan. ©wattpad, cherryvator