Hyunjin sekarang berada di taman bersama Raehyun yang telah ia temukan. Kedua insan itu sedang menikmati minuman mereka yang telah dibeli oleh Hyunjin sebelum bertemu Yeji.
Ngomong-ngomong soal Yeji, Hyunjin merasa hawa hawa menyeramkan sedang menuju ke arahnya. Entah itu apa.
"Rae, jangan takut lagi, ya?"
"Aku gak akan takut kalau kamu gak pergi," jawab Raehyun polos.
Hyunjin lagi-lagi kepikiran.
"Jadi kamu jangan pergi, oke?"
Hyunjin hanya diam. Ia tak mungkin akan menjanjikan hal itu pada Raehyun, kemungkinannya sangat kecil.
"Rae-
"Hwang Hyunjin!"
Plak
Bisa ditebak apa yang terjadi sekarang.
Yeji dengan segala emosinya menampar pipi Hyunjin.
"Yeji?!"
Tatapan terkejut Hyunjin hanya diabaikan Yeji, perempuan itu segera menarik Hyunjin menjauh sedikit dari Raehyun.
"Lo apa-apaan?!" semprot Hyunjin langsung. Ia merasa tak mekakukan kesalahan tapi kenapa saudaranya ini menamparnya.
"Lo yang apa-apaan, hyunjin! Gue pikir sifat lo yang dulu udah ilang, nyatanya? Jeno lo pukulin abis-abisan kan?" omel Yeji.
Hyunjin menghela napasnya kasar.
"Itu salah dia sendiri."
"Tapi lo gak harus mukul bisa kan? Lo itu bahaya, Hyunjin! Lo mau bunuh orang lagi?!" kali ini suara Yeji memelan namun terdengar penuh penekanan.
Lo itu bahaya, hyunjin.
Lo itu bahaya.
Bahaya.
Lo mau bunuh orang lagi?!
Kalimat itu seakan berputar putar di kepala Hyunjin. Ia mengacak ngacak rambutnya frustasi.
"Jeno yang mancing sifat gue."
"Tapi seenggaknya lo harus bisa nahan!" balas Yeji
"NGOMONG EMANG GAMPANG, LO GAK TAU USAHA GUE BUAT NAHAN NAHANIN, HWANG YEJI!" emosi Hyunjin akhirnya menguap sampai berteriak membentak Yeji.
Raehyun tentu saja mendengar teriakan Hyunjin, ia langsung merasa ketakutan sekaligus kebingungan. Apa benar itu suara Hyunjin? Sungguh menyeramkan.
"Sadar, Hyunjin. Kalau lo gak bisa nahan, mungkin bakalan ada yang jadi korban lo lagi." kata Yeji, nadanya terdengar pasrah.
Yeji sangat menyayangi Hyunjin, ia tak mau saudaranya menjadi dulu lagi. Menjadi seorang pembunuh lagi. Ia tak ingin.
"Tapi gimana?" Hyunjin sepertinya sedikit tenang.
"Raehyun, dia kelemahan lo."
Hyunjin menatap Yeji bingung tak mengerti.
"Sifat lo bakalan kembali kalau Raehyun disakiti," ucap Yeji.
"Hyunjin? Yeji?" dari jarak 5 meter, terlihat Raehyun yang berjalan dengan bantuan tongkat panjang di tangannya.
"Gue balik ke kelas. Gue harap lo ngerti maksud gue." Yeji berlalu setelahnya.
Hyunjin terdiam di tempatnya sampai suara Raehyun kembali terdengar.
"Kalian dimana?"
Dengan segera Hyunjin menghampiri Raehyun. Senyumannya kembali merekah saat melihat gadis itu. Tangannya tanpa sadar mengelus pucuk kepala Raehyun yang lebih pendek darinya.
"Aku disini."
Benar kata Yeji. Raehyun itu kelemahan Hyunjin. Ia bisa langsung luluh jika dihadapkan oleh Raehyun.
"Tadi kenapa teriak?" tanya Raehyun.
"Bukan apa-apa."
"Beneran?" Raehyun tidak yakin.
"Iya, Rae."
Raehyun mengulum bibirnya.
To be continued
Ayo mampir. Cerita itu berhubungan juga dengan semua teori mv mereka
Sebelum itu liat ini dulu
Aku emg gak pandai bikin gituan. Tapi semoga kalian tertarik
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Kelebihan bukan untuk disombongkan dan kekurangan bukan untuk dijadikan hinaan. ©wattpad, cherryvator