🦋͓ꦿ݉ᐧChapter 07๑᩿᩿ᨗ࿐

2.8K 350 13
                                    

Dokju dating wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokju dating wkwkwk



Oke oke
Happy reading guys

--••--

Pagi-pagi sekali makanan sudah siap di meja makan. Dan yang memasak ini semua adalah Minhyun seorang. Tugas selanjutnya adalah membangunkan semua anaknya.

Pertama, Minhyun menuju kamar Eunbi. Tapi ternyata anak itu sudah bangun karena sekarang ia baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Udah bangun ternyata," gumam Minhyun,"bangunin si kembar sana. Ayah pergi ke dapur lagi."

"Siap, yah!" ucap Eunbi sambil melakukan gaya hormat.

Eunbi pun segera berlari menuju kamar si kembar yang memang tidur di satu kamar yang sama, tapi kasur yang berbeda tentunya.

Kamar si kembar lumayan luas dengan dua buah kasur, lemari, meja belajar, dan barang lain di dalamnya. Sayangnya tidak ada kamar mandi di kamar ini.

Setelah membuka knop pintu kamar, Eunbi terdiam di tempat karena memikirkan bagaimana membangunkan Hyunjin dan Yeji.

"Mending Yeji dulu aja," Eunbi berjalan menuju kasur Yeji. Adik perempuannya itu tertidur dengan sangat cantik. Matanya sangat mirip dengan Minhyun.

"Yeji..."

"Ji..."

"Hwang Yeji...."

Tak ada pergerakan. Akhirnya Eunbi memutuskan untuk mencubit hidung Yeji.

"Bangun..."

Mulut Yeji terbuka untuk mengambil oksigen.

Sepertinya Eunbi salah besar. Yeji itu sama saja seperti Hyunjin. Susah bangun.

IREONAAAAAAAAAAA!!!!!!!

Eunbi kaget di tempat mendengar suara teriakan yang sepertinya adalah rekaman suara Hyunjin.

Eunbi mengambil handphone Hyunjin dan segera mematikan alarm tersebut karena itu sangat mengganggunya.

"Kak Eunbi?"

Eunbi membalikan badannya setalah mendengar dua suara yang menurut sepengetahuannya adalah suara Hyunjin dan Yeji.

"Bangun juga kalian. Cepetan mandi terus sarapan. Hari ini mau ke makam bunda kan?"

Secepat kilat si kembar hwang berlari keluar kamar sambil membawa handuk.

°•°

Disinilah mereka semua sekarang. Menatap tumpukan tanah dengan batu nisan bertuliskan nama sang bunda. Rumput-rumput mulai tumbuh di sekitar kuburan tersebut.

Dengan telaten, si kembar mencabut semua rumput itu dan meletakan empat buket bunga di nisan.

"Halo, Chaeyeon. Aku datang lagi. Dan kali ini aku bareng anak-anak kita yang udah dewasa." Minhyun maju beberapa langkah.

"Eunbi kecil kita udah tumbuh jadi perempuan yang cantik kaya kamu," mata Minhyun mulai berair.

Sedangkan di belakang, ketiga anak Minhyun sudah meneteskan air mata. Ia sangatlah merindukan sosok istrinya. Sosok malaikatnya yang dulu selalu mendukungnya.

"Si kembar yang mati matian kamu selamatin juga mau dewasa. Tahun depan mereka udah mau lulus." kali ini Minhyun sama sekali tidak bisa menahan air matanya.

"Oh iya, katanya hyunjin sama yeji kangen sama kamu." Minhyun mempersilahkan anak kembarnya.

Dengan didampingi Eunbi mereka melangkah maju berlutut di samping Minhyun.

"Bunda, kapan ya kita bisa ketemu? Aku mau banget ketemu dan laporin semua kepayahan Hyunjin ke bunda." Yeji tertawa miris dengan air mata yang mengalir.

"Masa dia mau nyerah gitu aja setelah tau dia punya penyakit jantung? Cupu banget kan, Bun?" lapor Yeji.

Di sebelahnya, Hyunjin dengan sekuat tenaga menahan tangisannya.

"Makanya semangatin aku dong, Bun. Hehe," Hyunjin buka suara.

"Bunda selalu semangatin kamu kok, Jin, dari sana." kata Eunbi yang berusaha menenangkan adiknya.

Melihat pemandangan itu, Minhyun semakin terisak. Ia memang mampu untuk menghidupi kebutuhan anaknya, tapi ia tetaplah seorang pria dewasa yang pastinya membutuhkan sosok wanita untuk mendukungnya.

To be continued

[1] Gone ーHyunjin [ON REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang