Part 18

793 116 50
                                    

"Tuan muda, saya harus ke ruang dosen dan mungkin ke perpustakaan sebentar.. Bisakah Tuan muda tunggu saya di kelas atau di cafe...? "

Berusaha bersabar dengan pelayannya yang juga menimba ilmu di universitas yang sama, Jaehwan pun mau menunggu Minhyun yang sedang mempersiapkan keikutsertaannya dalam olimpiade..

Mengabaikan Seongwoo dan Daniel yang menemaninya dalam keheningan, Jaehwan hanya fokus pada gadget di tangannya..

"Jaehwan.."

"Hmm???"

"Belum mau pulang??" tanya Daniel

"Kalian mau pulang?? Pulang dulu saja.. Aku masih menunggu Minhyun hyung.."

"Aku antar saja.. Kasihan juga Minhyun hyung kalau kamu buru-buru..." ajak Daniel

"Aku nggak buru-buru dia.. Terserah Minhyun hyung mau pulang jam berapa.. Lagipula disini atau dirumah sama saja.. Aku sendirian.."

"Pacarmu??" tanya Seongwoo yang membuat Jaehwan tersenyum kesal

"Sibuk.."

"Sibuk sekali? Comebacknya bagaimana??" tanya Seongwoo

"Mana aku tahu..." jawab Jaehwan

"Loh? Bagaimana... Itu pacarmu atau bukan?? Kenapa sepertinya kamu lebih tahu dia saat dia jadi idola daripada pacar??" tanya Daniel

"Bagaimana aku mau tahu kalau setiap aku menelpon nggak di angkat.. Aku kirim pesan chat kapan, dibalas kapan..." keluh Jaehwan

"Astaga Jae... Lalu??"

"Apa yang lalu, Niel??" tanya Jaehwan

"Lalu bagaimana denganmu??"

"Diusahain sabar.."

"Sebegitunya kamu suka dengannya??" tanya Seongwoo

"Aku sayang hyung dengan Sewoon.. Suka.. Ingin mendukungnya.. Aku akan disisinya sampai dia meraih apa yang dia impikan.. Mungkin nanti, setelah dia berhasil, dia bisa merasakan itulah rasa cintaku untuknya.."

"Aihh... Anak ini polos atau bodoh sih.. ??!" keluh Daniel

Seongwoo hanya mengusap kepala Jaehwan dan memberi senyum semangat...

"Niel.. Seongwoo hyung lembut loh tangannya.. Kamu nggak mau dielus sepertiku??" tanya Jaehwan meledek

"Dasar kamu, Jae..."

"Nggak minat.. Nggak mau.. Nggak peduli juga.." kata Daniel dengan memasang wajah kesal

"Iihh.. Aku akan merayakan besar-besaran kalau dua manusia ini bisa berpa-..." gurauan Jaehwan terhenti saat seseorang datang mendekatinya lalu merebut handphonenya dari genggaman tangannya

"Main handphone bisa tapi kalau di telpon nggak di angkat!!"

"Sewoon..??" panggil Jaehwan yang langsung beranjak bangun dari kursinya

"Kamu itu kemana saja sih??!! Ditelpon nggak di angkat!! Dikirimkan pesan nggak dibalas!! Ngapain saja??!!"

"A.. Aku.."

"Kamu tahu nggak aku mencarimu??!! Kamu tahu nggak aku nunggu balasan darimu!! Kamu tahu nggak kalau banyak waktuku terbuang cuma untuk menelponmu!!!"

Jaehwan menunduk takut saat ia dibentak-bentak oleh Sewoon..

"PIKIR DONG KALAU KAMU BERSIKAP BEGITU ORANG BISA SAJA KHAWATIR!!"

"Jeong Sewoon!! Kamu nggak bisa marahi Jaehwan seperti itu!!!" bela Seongwoo

"Hello, Jeong Sewoon.. Boleh numpang bertanya tidak?? Kalau kamu bisa bilang begitu ke Jaehwan.. Berarti kamu tahu dong perasaan Jaehwan selama ini?? Sepertinya dia lebih banyak menunggumu..." kata Daniel membela Jaehwan yang sudah hampir menangis

[END] Meet & FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang