Sebuah mobil mewah berhenti di sebuah toko roti sederhana yang berada di pinggiran pertokoan...
Pria berpakaian rapi dengan balutan jas hitamnya keluar dari area pengemudi dan segera berlari untuk membukakan pintu penumpang bagian belakang...
Seorang nyonya keluar dari mobil mewahnya.. Menatap rendah pada toko roti yang tidak terlalu buruk keadaannya...
Ia melangkah masuk dengan sikapnya yang angkuh...
Melihat keseluruh interior dan roti-roti yang berada di tempat penyimpanan yang bersih..
"Selamat Malam.. Selamat dat-..." sapa salah seorang wanita paruh baya, menyambut tamu yang baru datang ke toko miliknya yang hampir tutup
Sapaan itu terhenti..
Wanita itu tertegun saat ia melihat Nyonya Park dihadapannya...
"Nyonya..." panggil wanita itu
"Dimana Park Jihoon?? Dimana anakmu yang tidak berpendidikan itu menyembunyikan putraku??" tanya Nyonya Park tanpa basa-basi sedikitpun
"Maksud Nyonya?? Woojin??"
Nyonya Park hanya diam lalu menyilangkan tangannya di dadanya..
"Berapa??" tanyanya
"Maksudnya?"
"Jangan berlagak bodoh seakan anda tidak mengetahui semuanya.. Kalian semua telah merencanakan ini semua bukan??"
"Kalian tahu betul seperti apa peranan Jihoon di keluarga Park.. Ia pewaris tunggal dari seluruh usaha ayahnya.. Uang, harta dan kekayaan yang kalian harapkan bukan? Karena itu kalian tetap mendukung hubungan mereka yang mustahil itu??"
"Jadi katakan saja.. Berapa yang kalian inginkan agar anak kalian mau mengembalikan Jihoon??"
Wanita paruh baya itu hanya terdiam, menahan amarah yang tidak mungkin bisa ia luapkan pada Nyonya Park...
"Kenapa diam??" tanya Nyonya Park
"Karena saya merasa tidak ada hal apapun yang perlu dibicarakan..."
Nyonya Park kembali menatap tidak suka pada wanita itu...
"Hubungan Jihoon, bukan Woojin yang memulainya... Jihoon yang mencari-cari anak kami..."
"Meski bukan terlahir di keluarga terpandang seperti Jihoon, Woojin adalah anak yang baik.. Meski disakiti seperti apapun, anak kami tidak pernah sedikitpun memikirkan pembalasan.. Meski diperbudak seperti apapun, saya yakin bukan dia yang merencanakan pembatalan pertunangan apalagi penculikan pada Jihoon..."
"Nyonya Park yang terhormat.. Saya yakin anda cukup pintar.."
"Ah, Tidak.. Bukan cukup.. Tapi anda sangat-sangat pintar.. Jauh lebih pintar dari kami yang anda anggap bodoh ini.. Lalu kenapa anda tidak menggunakan kepintaran anda untuk mencari tahu kemana perginya anak anda??"
"Lagipula.. Apa anda tidak melihat rekamam di televisi?? Disana jelas terlihat, Jihoon yang menarik Woojin dan membawanya pergi.. Bukan sebaliknya!"
"Jadi, saya rasa.. Daripada membuang uang untuk diberikan kepada kami, sebaiknya anda menggunakan uang itu untuk melanjutkan pencarian.. Anda hanya menyia-nyiakan uang anda yang berharga jika diberikan kepada kami.. Anda mungkin memiliki harta berlimpah, tapi maaf.. Kami yang miskin ini tidak membutuhkanya..."
"Beraninya..." ucap Nyonya Park geram
"Tidak ada yang perlu ditakuti oleh seorang ibu saat anaknya disakiti, dihina juga diinjak-injak.. Sudah lama saya menahan diri melihat kesedihan Woojin.. Dan tidak sedikitpun saya pernah berencana untuk ikut campur dalam urusan ini.. Tapi, karena hari ini anda ada disini... Maka saya anggap kebetulan ini adalah sebuah kesempatan berharga..."

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Meet & Fate
FanfictionKisah seorang pemuda bernama Kim Jaehwan yang terlahir di Keluarga Kim yang kaya raya dan terpandang. Jaehwan merasa sejak ia kecil bahkan sampai ia dewasa, tidak ada hal yang indah pada jalan kehidupannya. Karena kasus penculikan yang terjadi saat...