Part 12

695 111 15
                                    

"Wuaahh!!! Film actionnya keren sekaliii!!!" sorak Jihoon sekeluarnya ia dari ruang teather

Woojin hanya tertawa kecil melihat tingkah Jihoon..

"Dasar anak kecil..." celetuk Woojin sambil mengacak rambut Jihoon

"Pacarku..." ucap Jihoon sambil merangkul lengan Woojin dengan sedikit manja

"Ihh!! Apaan sih?? Kamu suka sekali yang aneh-aneh sih..."

"Memang kamu pacarku kan?? Apa yang salah??" tanya Jihoon

"Ya nggak seperti itu juga sih.. Kalau kamu terlalu manja seperti ini, aku akan merasa menyesal telah berbaik-baik padamu.."

"Kenapa begitu??!!" gerutu Jihoon setelah ia melepaskan lengan Woojin

Jihoon mengerutkan dahinya dan menatap Woojin kesal.. Woojin mencubit pipinya gemas saat Jihoon juga memanyunkan bibirnya..

"Karena yang marah padaku ya kamu, Jihoon-ah.. Harusnya kamu yang baik-baikin aku.. Kamu tuh terlalu sering mengambek.. Dan setiap kamu ngambek, kamu selalu membuat aku rugi.."

"Ah, lebih baik lain kali kalau mau bertemu jangan di bakery-ku.. Lebih baik kita mencari tempat lain untuk bertemu.."

"Kenapa sih? Mana aku membuatmu rugi?? Aku sering memborong roti buatanmu .." ucap Jihoon tidak mau kalah

"Hanya sekalinya juga.. Lebih sering juga kamu marah, meninggalkan bakery tanpa membayar makanan pesananmu..."

Jihoon makin menatap kesal pada Woojin.. Dengan penuh emosi ia mengambil sebuah kartu kredit dari dompetnya dan memberikan kartu itu ke telapak tangan Woojin..

"Ini.. Pegang kartu kreditku.. Kalau aku memesan dan tidak bayar lagi, tinggal kamu gesek kartu ini di mesin yang ada di meja kasirmu.."

"Makan roti saja harus berhutang dengan bank..."

"AKU BAYAR!! Ya.. saat tagihan datang..." jawab Jihoon

Woojin tertawa lalu mengembalikan kartu itu ke tangan Jihoon..

"Ini, kukembalikan.. Dasar anak-anak orang kaya..."

"Apa??!! Mau menyamakan aku dengan Jaehwan lagi?? Dia adik sepupuku.. Tapi tetap saja kita beda keturunan.. Hanya eommaku dan appa dia yang kakak adik.. Darahku darah keluarga Park.."

"Sama saja.. Sudahlah.. Bayar kerugianku dengan traktir aku di restoran itu.. Mengajakmu menonton juga membelikanmu popcorn dan soft drink saja sudah menghabiskan separuh isi dompetku.."

Jihoon mengerang kesal sambil mendongakan kepalanya...

"Aahh!!! Bisa gila aku punya pacar yang perhitungan sepertimu... Kamu tahu apa yang kuberikan padamu itu sudah lebih dari kata mahal..?? Kamu sudah menidu-... uhmmpp"

"Berisik.." potong Woojin sambil membungkam mulut Jihoon dengan tangannya

"Iih!! Jorok!! Bersih nggak tanganmu??!!" tanya Jihoon sambil melepas kasar bekapan Woojin

"See?? Persis kan dengan adikmu... Mirip sekali seperti Jaehwan saat dia sedang marah dengan Minhyun hyung..." omel Woojin

"Sama-samain saja terus!! Bikin kesal!! Ayo!! makan disana" omel Jihoon sambil menarik tangan Woojin

Baru saja Woojin dan Jihoon sampai di restoran dalam mall yang ditunjuk Woojin.. Jihoon sedikit tercengang melihat sosok yang sedang menikmati makan malam di salah satu meja pelanggan...

"Niel.. ?? Seongwoo.. ???"

Woojin mengikuti arah pandangan Jihoon, saat ia mendengar kekasihnya mengucapkan nama yang cukup familiar juga untuknya...

[END] Meet & FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang