Part 24

812 128 58
                                    

"Minhyun hyung..."

Jaehwan memanggil pelan seseorang yang selalu dicarinya setiap kali ia terbangun dari tidurnya..

Menunggu respon dari pria yang baru terbangun dan masih mengucek kedua matanya untuk menghilangkan rasa ngantuk, Jaehwan hanya terdiam sambil memainkan bibirnya yang ia manyunkan.. Minhyun tersenyum, merasa gemas dengan pasien yang berhasil melewati masa kritisnya tiga hari lalu...

"Sudah bangun?? Bagaimana tidurnya?? Nyenyak??" tanya Minhyun sambil mengelus rambut Jaehwan

Ia mengusap kepala pemuda itu sampai ia menerima anggukan..

"Minum dulu..."

Minhyun mengambil gelas berisi air putih, menempelkan sedotan ke bibir pucat Jaehwan..

"Sudah??" tanya Minhyun setelah Jaehwan melepaskan sedotan itu

"Hyung.."

"Hmm??"

"Kapan aku boleh pulang??" tanya Jaehwan

Minhyun mencubit hidung Jaehwan hanya sekedar untuk menyatakan rasa kesalnya...

"Kenapa cubit aku??"

"Siapa suruh pasien yang satu ini nakal, akhirnya mau tidak mau ijin pulangnya dicabut oleh dokter.."

"Hyung..."

"Ya??"

Jaehwan menatap Minhyun, berharap Minhyun dapat membaca pikirannya...

Minhyun mengerti maksud Jaehwan..

Sangat..

Tapi...

"Maaf, Jaehwan-ah... Hyung lagi-lagi belum memikirkan hal itu.. Karena yang paling penting saat ini, kamu harus sembuh lebih dulu..." - pikir Minhyun

Jaehwan menghela nafas, kecewa karena merasa Minhyun masih saja tidak mengerti maksud tatapannya..

Sejak Jaehwan tersadar, tidak sedikitpun Minhyun menyinggung perasaan yang pernah Jaehwan ungkapkan..

Bahkan Minhyun terkesan telah melupakan apa yang terjadi di antara mereka malam itu..

Hubungan diantara mereka berdua memang tidak ada perubahan sedikitpun setelah kejadian itu...

Datar...

Seperti tidak ada apapun terjadi.. Tidak membaik juga tidak memburuk..

"Apa Minhyun hyung marah? Apa Minhyun hyung tidak suka karena aku mengatakan kalau Minhyun hyung jahat?? Apa perasaanku salah?? Apa Minhyun hyung memang tidak pernah suka padaku? Apa hanya seorang adik??" tanya Jaehwan dalam hati

"Hyung.. sepertinya aku mendengar sesuatu..." ucap Jaehwan

"Dengar apa??"

"Bisikan..."

"Kapan?? Sekarang??" tanya Minhyun yang membuat Jaehwan mengubah tatapan matanya menjadi kesal

"Iya.. Sekarang.. Dan kupikir setan yang berbisik padaku.."

"Ya.. Jangan berkata kasar seperti itu..." kata Minhyun mengingatkan

"Mana ada aku berkata kasar?? Setan?? Lalu apa yang baik?? Oh.. Hantu?? Maaf.. Hyung kan tahu aku ini bodoh.. Kosa kata dalam kepalaku sedikit.. Jadi, maafkan adikmu yang berotak pendek ini ya..."

"adik??"

"Memang mau apa lagi??"

"Kenapa mendadak jadi ketus seperti itu??" tanya Minhyun

[END] Meet & FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang