"Kamu nggak bisa seperti itu, Sewoon-ah!!"
"Ah, Hyung!! Hentikan!! Aku lelah dengan semua ini..!!"
"Sewoon, nggak ada hal yang mudah dan praktis.. Semua butuh pengorbanan..!"
"Hyung, aku tahu.. Tapi, bersama dengan Jaehwan itu benar-benar melelahkan.. Aku bagaikan seseorang yang sedang mencoba hal yang sangat sangat ia tidak sukai..."
"Hyung, tidak kah kamu merasa ini adalah hal yang menakutkan?? Kita sedang mempertaruhkan kehidupan kita.. Jaehwan itu bukan orang yang sembarangan.."
"Lihat?? Kamu saja sedang berkata demikian bukan? Dia bukan orang yang sembarangan.. Dia berkuasa, Sewoon.. Dia mampu membawamu ke kehidupan yang lebih baik.."
"Kamu tahu apa yang membuatmu sulit sekarang, Sewoon-ah? Ketidakikhlasanmu.. Kamu mau hal instant.. Kamu mau memanfaatkan Jaehwan dan mendapatkan apa yang kamu mau dengan cara instant.. Satu hal yang perlu kamu ingat, Sewoon-ah.. Jaehwan itu manusia yang punya perasaan.. Beda hal kalau dia itu robot, kamu bisa seenaknya kepadanya..."
"Dan lagi,.. Ku ingatkan kembali padamu, Jaehwan itu punya orang tua dan asisten pribadi yang berdiri bersamanya 24 jam.. Kamu tahu kan apa yang akan mereka lakukan apabila Jaehwan terluka??"
"Hyung, Jaehwan itu sakit.. Dia aneh.. Tidak waras.. Kamu tahu, dia mudah tertekan.. Aku ngebut saja, dia ketakutan seperti orang gila.. Dia polos yang cenderung bodoh.. Aku nggak mengerti aku harus bagaimana.. Aku memang mengajaknya pacaran, tapi itu tidak benar-benar keinginanku.. Bersama dengan dia hanya membuatku darah tinggi.."
"Apa dia begitu banyak menuntut??"
"Hahh??"
"Sewoon.. Apa Jaehwan banyak menuntut padamu?? Sepertinya yang aku tahu, kamu yang bermain tarik ulur dengannya.. Kamu baikin dia, kamu jatuhin dia.. Kamu sakitin dia, kamu minta maaf dengannya.."
"Hyung, kenapa kamu jadi terkesan menyalahkanku??"
"Aku hanya bekerja padamu, Sewoon-ah.. Kelak.. Saat kamu berhasil, kamu yang menikmati semuanya.. Kamu.. Hanya perlu memanfaatkan Jaehwan sampai impianmu tercapai.. Itu saja.."
"Hyung..."
"Ingat, Sewoon-ah.. Kamu masih punya hutang dengan agensi lamamu.. Dan comeback kali ini yang akan membantumu untuk masa depan yang lebih baik.. Kalau berkorban sedikit saja kamu tidak mau, bagaimana kamu mau merasakan jalan yang mulus.. Asal kamu tahu, aku merasa.. Mundurnya jadwal comeback-mu.. Ada hubungannya dengan Jaehwan... Pikirkan itu baik-baik..."
Sewoon menghela nafas, meluapkan kekesalannya setelah managernya meninggalkan ia sendiri di apartemen miliknya..
"Kim Jaehwan... Kenapa harus kamu...? Kenapa harus anak manja itu!! Arrgh!!"
.
.
.
."Hyung.. "
"Ya, Tuan muda..." jawab Minhyun yang langsung mendekati Jaehwan
Pemuda yang baru saja terbangun dari tidurnya, terus mengerdipkan kedua matanya untuk menyempurnakan pengelihatannya...
"Tuan muda, bangun.. Minum dulu..."
Minhyun dengan segera memberikan sebuah mug berisikan air hangat untuk Jaehwan.. Dan tanpa ragu, Jaehwan langsung meneguk cairan itu sekaligus seakan ia sudah begitu lama tidak menemukan air minum..
"Mau minum lagi??" tanya Minhyun dan Jaehwan dengan segera menggelengkan kepalanya
"Hyung, aku kenapa??" tanya Jaehwan sambil mengurut-urut pelipisnya
"Y-Ya??"
"Aku nggak kuliah?? Bukannya harusnya aku kuliah ya??" tanya Jaehwan seakan ia melupakan kejadian pagi tadi

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Meet & Fate
FanfictionKisah seorang pemuda bernama Kim Jaehwan yang terlahir di Keluarga Kim yang kaya raya dan terpandang. Jaehwan merasa sejak ia kecil bahkan sampai ia dewasa, tidak ada hal yang indah pada jalan kehidupannya. Karena kasus penculikan yang terjadi saat...