Last Chapter

742 79 31
                                    

"Jihoon-ah.. Tolong ambilkan box untuk kue ini.. Ternyata ukuran yang ini tidak cukup .. "

"Oh.. Sebentar, Woojin-ah..."

Jihoon berjalan ke arah rak etalase dimana mereka menyimpan box kue dilaci yang terdapat dibawah rak itu..

"Jaehwan..."

Seketika Jihoon terhenti dan bahkan hampir lupa dengan apa yang diminta oleh Woojin..

Ia terpaku saat melihat pemuda dengan rambut merah berdiri di depan toko roti miliknya..

Jihoon dapat melihat pemuda yang juga terlahir sebagai sepupunya itu terdiam dan terlihat penuh keraguan untuk memasuki tokonya..

"Ternyata benar dia sudah kembali..." ujar Woojin yang cukup mampu memecah tatapan pasangannya

"Kamu mengagetkanku saja..."

"Kenapa juga kamu termenung melihat sepupumu yang terus berdiri disana..? Dan lagi, mana box kue yang kuminta...?"

"Sudah lupa.. Ambil sendiri sana!!" gretak Jihoon

"Sambut dia.." perintah Woojin

"Biar saja... Biar dia melangkah masuk sendiri kesini..." jawab Jihoon yang segera kembali ke aktivitas sebelumnya

"Jihoon..."

"Ini box kue-mu.."

Woojin segera menerima box kue yang diberikan Jihoon dan dengan secepat mungkin ia mengejar Jihoon yang berjalan menuju dapur bakery mereka...

"Yaa..!! Mau kemana??"

"Kembali ke dapur.. Panggil aku jika Jaehwan sudah masuk ke toko..."

"Yaa!! Bukankah akan lebih cepat dengan mengajaknya masuk???" tanya Woojin yang tidak dijawab sedikitpun oleh Jihoon

"Jihoon-ah.." panggil Woojin sambil memperhatikan arah pandang kekasihnya yang tak kunjung berpaling dari pintu masuk tokonya

"Sampai kapan, Woojin-ah.. Sampai kapan Jaehwan akan terus seperti ini?? Bukannya eomma bilang, Jaehwan sudah sembuh?? Bukankah Bibi Kim bilang, Jaehwan jauh membaik..?? Bukankah Noona juga berkata, Jaehwan sudah meninggalkan obat penenang??" tanya Jihoon

"Ini Seoul, Jihoon-ah... Bukan London.. Ajak dia masuk..." perintah Woojin sekali lagi

Dan baru saja Jihoon mau menuruti perintah Woojin, pintu masuk tokonya terbuka..

Pemuda yang sejak tadi berdiri di depan pintu kini mulai melangkah masuk...

Dengan senyuman di wajahnya, Jaehwan berjalan mendekati sepasang kekasih yang tak henti menyambutnya dengan tatapan ragu...

"Jaehwan.." panggil Jihoon

"Kamu sudah kembali, Jaehwan-ah.." tambah Woojin

Semakin melebarkan senyumannya, Jaehwan mengangguk cepat untuk merespon sambutan mereka...

"Apa kabar Woojin-ah... Jihoon..- Hyung.." sapa Jaehwan

"Hyung..?"

"Kamu tahu kan, Grandma selalu marah kalau aku memanggil namamu saja.."

"Grandma kan tidak ada disini..."

"Tetap saja.. Mata-matanya ada tanpa sepengetahuan kita.."

"Panggil saja Jihoon seperti biasa..."

"Kalau aku dimarahi memang kamu akan menolongku?? Kamu kan hanya bisa tertawa kalau aku dimarahi hanya karena urusan sepele seperti ini.."

"Kamu mau minum apa? Mau nyemil kue atau roti? Biar kusiapkan..."

[END] Meet & FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang