PART 41

664 71 31
                                    

"Tuan muda Jaehwan sudah tidur, Min??"

Minhyun yang sedang duduk seorang diri di pinggiran kolam renang yang ada di kediaman Keluarga Kim seketika mengalihkan pandangannya menjadi ke arah ibunya..

"Eomma belum tidur...?"

"Apa kamu akan bermalam disini??" tanya ibunya sekali lagi namun Minhyun lagi-lagi hanya terdiam

"Kamu tidak mau menemani Tuan muda Jaehwan di kamarnya??"

"Eomma.."

"Minhyun, apa ini yang benar-benar kamu inginkan?? Kamu benar-benar sudah tidak peduli dengan Tuan muda Jaehwan?? Bahkan mengasihaninya pun tidak??"

"Maaf, Eomma... Bukan maksudku-.."

"Minhyun.. Tuan dan Nyonya Kim sangat berharap, suatu saat kamu akan menjadi menantu mereka.. Tapi pernikahanmu dengan orang lain, secara tidak langsung telah membuat mereka kehilangan harapan juga kecewa.. Dan eomma rasa, saat ini tinggal satu yang mereka harapkan darimu.. Bahagiakan Tuan muda Jaehwan.. Putra mereka.. Buah hati mereka.. Tidak bisakah kamu lakukan? Tidak kah bisa kamu balas budi baik mereka dengan membuat Tuan muda Jaehwan bahagia??"

"Eomma, aku akan menik-.."

"Bisakah kamu menikah setelah Tuan muda benar-benar meninggalkan obat-obatan?? Berikan waktu sampai Tuan muda Jaehwan benar-benar pulih dan berikan dia waktu sampai dia benar-benar rela, kamu menikah dengan orang lain..." selak ibunya

"Minhyun ke kamar Jaehwan dulu, Eomma.."

"Minhyun... Maaf, bukan eomma tidak menyayangimu.. Bukan eomma tega membiarkanmu dipermainkan oleh keadaan.. Bukannya eomma lebih memikirkan tuan muda Jaehwan dibandingkan dirimu, anak eomma sendiri.. Tapi,..."

"Minhyun mengerti, Eomma.. Minhyun tahu, Eomma sangat menyayangi Tuan muda manja itu... Minhyun pun paham, Eomma hanya bersikap adil.. Minhyun kuat, karena itu Eomma selalu meminta Minhyun untuk mengalah.."

"Minhyun akan bermalam disini.. Dan Minhyun akan tidur di kamar Jaehwan.. Menemaninya.. Eomma istirahat saja.." tambah Minhyun yang langsung pergi setelah mengucapkan selamat malam pada ibunya

.
.
.

Minhyun memelankan langkahnya saat ia memasuki kamar megah dimana si pemilik telah tertidur pulas sambil memeluk sebuah boneka rubah miliknya dengan sangat erat...

Ia duduk di samping Jaehwan dan memberanikan diri untuk membelai rambut halus pemuda yang dulu pernah menjadi majikannya...

"Kenapa kamu jadi seperti ini Jaehwan-ah... Apa yang kamu rasakan?? Kenapa jadi seperti ini...?" bisik Minhyun yang kembali teringat bagaimana reaksi Jaehwan sore tadi, dimana ia mengaku melihat keberadaan Jaehwan di hotel yang sama.

"Kamu tahu dimana Hyung tinggal, Jaehwan-ah.."

Kalimat yang terus terulang-ulang dalam pikirannya membuat kedua tangan Jaehwan gemetar karena gugup yang ia rasakan..

Minhyun dapat memperhatikan bagaimana Jaehwan menyatukan kedua tangannya dan menundukan kepalanya menahan perasaan yang bahkan Minhyun rasa tidak dapat di ungkapkan oleh Jaehwan sendiri..

"Jaehwan, kenapa??"

"T-tidak apa-apa, Hyung.. Jaehwan tidak apa-apa..."

"Apa yang tidak apa-apa.. Kamu terlihat seperti gugup dan ketakutan seperti ini.."

"Hyung.. Hyung, maaf.. Hyung jangan salah paham..."

"Maksudnya??"

"Hyung.. H-hyung tadi.. Oh, maksudnya.. Kemarin itu.. Kejadian itu.. Jaehwan... J-Jaehwan.."

[END] Meet & FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang