Tidak lebih dari 30 menit, Revan sudah menginjakkan kakinya di rumah sakit yang empat hari terakhir tidak ia kunjungi. Hatinya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Ia terus saja mengulum senyum sepanjang perjalanan. Jantungnya berdetak lebih cepat karena sebentar lagi akan bisa berhadapan Jessica.
Revan sudah memasuki lift yang akan membawanya ke lantai dimana gadis yang dirindukannya berada. Dirinya memang sengaja tidak menghubungi Jessica lebih dahulu karena berniat membuat kejutan untuknya. Dilihatnya berulang kali angka pada layar kecil yang memperlihatkan posisi lift, kakinya bergerak tidak sabar untuk dapat segera melihat gadis itu kembali. Di dalam ruangan persegi tersebut nampak tidak hanya Revan saja, tetapi juga seorang dokter dan pasien pria paruh baya yang tengah duduk di kursi roda.
"Bagaimana hubungan kalian?" tanya pasien pria tersebut pada dokter yang tengah berdiri di sebelah kursi roda.
"Dokter Jessica sangat sulit di dekati, Ayah. Aku sudah berulang kali mengajaknya keluar, tetapi berulang kali pula ia menolak." jawab sang dokter yang ternyata adalah putra dari pasien tersebut.
Revan yang awalnya tidak mempedulikan mereka, mendengar nama Jessica disebut lantas langsung mengalihkan perhatiannya pada obrolan dua orang itu.
Jessica? Apa yang dimaksudnya adalah Jessicaku?
Tanyanya dalam hati, yang tanpa sadar menyebut Jessica adalah miliknya.Ia menajamkan pendengarannya untuk mengetahui apakah memang Jessica yang mereka bahas adalah Jessica yang dikenalnya. Revan yang masuk lebih dulu ke dalam lift, posisinya berdiri di belakang. Ia menggeser sedikit badan ke kanan untuk bisa melihat wajah dokter yang berdiri di depannya dari pantulan cermin di kedua sisi lift tersebut.
"Kamu perlu berusaha lebih keras lagi. Perempuan akan luluh ketika ada seorang pria yang pantang menyerah mendekatinya, meski berulang kali mengalami penolakan." begitulah nasehat yang dilontarkan seorang ayah pada putranya.
"Dari dulu aku sudah menunjukkan ketertarikanku padanya, tetapi Dokter Jessica tidak pernah melihatku." keluh dokter yang mengaku usahanya tidak pernah berhasil. "Tapi Ayah tenang saja, aku tetap akan terus berusaha meski banyak pria di luar sana yang juga sedang mendekati Dokter Jessica." lanjutnya lagi penuh semangat.
Revan berusaha mengingat wajah dokter yang berhasil dilihatnya dari cermin itu. Sepertinya ia memang pernah melihatnya karena wajahnya tidak asing. Tetapi dimana dan kapan? Otaknya terus berputar dipaksa mengingat memori tentang pria didepannya. Butuh beberapa detik hingga akhirnya otaknya berhasil menemukan ingatannya. Pria itu adalah dokter yang pernah dengan lancang memeluk Jessica didepan matanya. Revan mengumpat pelan agar dua orang di depannya tidak mendengarnya.
------
Jessica kembali ke ruangan setelah menyelesaikan operasi yang baru saja dilakukan. Gadis itu berniat untuk beristirahat sejenak. Ia merasakan kelelahan meski itu bukan kali pertama operasi besar yang dipimpinnya. Jessica mendudukan diri di sofa panjang dengan kepala yang bersandar disana. Dirinya akan menghabiskan waktu makan siang untuk tidur, itulah rencananya sekarang.
Matanya terpejam kemudian, tak lama setelahnya ia sudah berhasil memasuki fase terlelap. Operasi besar yang baru saja dilakukannya sangat menguras energi dan sekarang waktunya untuk memulihkan kembali tenaganya.
------
Begitu sudah tiba di lantai tujuan, Revan segera melangkahkan kaki menuju ruangan Jessica. Tetapi saat di depan ruangan tersebut, Revan sempat berhenti sesaat karena pintu yang sedikit terbuka.
Tidak biasanya Jessica ceroboh membiarkan pintunya terbuka.
Tanpa berpikir lebih lama, ia segera mendorong pintu itu agar terbuka lebih lebar. Sudut matanya menangkap sosok yang sudah memenuhi pikirannya empat hari belakangan itu kini tengah tidur dalam posisi terduduk di sofa, bahkan gadis tersebut masih mengenakan snelli. Meilhat pemandangan itu membuat Revan tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rasa
RomantikKejadian empat tahun lalu meninggalkan torehan luka yang masih menganga dalam diri Jessica. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma yang terus menghantui. Berpikir sulit baginya untuk kembali merasakan cinta dan memulai sebuah hubungan yang baru. Te...