Begitu mobil kembali berjalan, Jessica dan Revan lebih banyak diam. Membiarkan lantunan lagu radio memenuhi ruang sekitar mereka. Masih lagu milik grup band coldplay. Sepertinya acara saluran radio itu memang spesial memutar lagu-lagu dari band legendaris yang berasal dari Inggris itu.
Langit sudah menggelap dan belum ada tanda-tanda mereka akan segera sampai pada tempat tujuan, sementara waktu sudah menunjukkan hampir pukul 7 PM. Jessica memperhatikan mobil yang ditumpanginya kini memasuki kawasan tol purbaleunyi. Ia sedikit mengerutkan kening. Bahwasanya dirinya memang belum pernah mendengar nama tol tersebut. Seingatnya sebelum ini, mereka sudah lebih dulu melewati tol cikampek.
Rasa penasaran membawanya untuk bertanya pada Revan. "Revan, memangnya kamu akan mengajakku kemana?"
"Purwakarta."
"Purwakarta?" ulang Jessica pelan, seraya berpikir apakah ia mengenal daerah tersebut. "Ah, Jawa Barat?" tanyanya memastikan jika tebakannya memang benar.
Dirinya tidak begitu paham berbagai daerah dan provinsi yang ada di Indonesia. Sebagian dari hidupnya banyak dihabiskan di Amerika, sehingga dirinya tidak cukup hafal rentetan nama daerah yang banyak itu. Sedikit-sedikit ia tahu beberapa provinsi besar di Indonesia selain Jakarta, tentu saja.
"Jawa Tengah." celetuk Revan seraya menoleh untuk menilik mimik wajah Jessica. Sepertinya pria itu kembali ingin menjahili gadis disampingnya.
Jessica masih nampak kebingungan, namun pada akhirnya hanya mengangguk tanpa perlu menambah pertanyaan lebih lanjut. Tawa Revan seketika pecah begitu melihat ekspresi pasrah yang ditunjukkan Jessica.
Mobil mereka berhenti karena adanya antrian di gerbang tol. Revan masih belum meredakan tawanya, membuat Jessica menatapnya tidak mengerti. Gemas dengan tingkah gadis itu, membuat Revan mengacak pelan rambut Jessica yang kemudian dilanjutkan dengan cubitan di pipi gadis itu. "Itu Purwokerto, Jessica."
"Hah?" Gadis itu masih belum mengerti maksud Revan. "Katakan yang jelas, Revan. Dan berhentilah tertawa." ucap Jessica kesal karena untuk kedua kalinya Revan berhasil mengerjainya.
Pria itu memajukan mobilnya, menurunkan kaca, setelahnya mengeluarkan kartu e-tol dan menempelkannya pada gate hingga membuat palang terbuka. "Jalan ini akan membawa kita menuju Purwakarta, Jawa Barat." terang Revan sesaat ketika mobil mereka sudah berada di jalan bebas hambatan, bergabung dengan kendaraan lainnya. "Sementara Purwokerto itu berada di provinsi Jawa Tengah." tambahnya lagi berusaha memperjelas.
Jessica menggerutu sebal atas ulah Revan yang begitu menyebalkan baginya. Namun tak urung setelahnya ia juga ikut tertawa menyadari kebodohannya sendiri.
Satu jam kemudian mereka sudah tiba di tempat tujuan. Cukup sulit untuk Revan mencari tempat parkir kosong, karena lahan disekitar dipenuhi banyak kendaraan. Sampai pada akhirnya petugas mengarahkan mobilnya untuk parkir di sebuah lapangan yang berada tidak jauh dari obyek wisata.
Revan keluar mobil lebih dulu, diikuti gadis disebelahnya. Angin seketika menerpa wajah keduanya. Jessica mengedarakan pandangan pada sekelilingnya, menyaksikan banyaknya orang berlalu lalang di tempat itu.
Revan kini sudah berdiri di sisinya entah sejak kapan. "Taman air mancur Sri Baduga. Yeahh....We are here now." Suara pria itu membuyarkan fokus Jessica.
Kemudian dilihatnya Revan membuka pintu belakang mobil, tidak lama setelahnya kembali dengan mantel ditangan. "Pakailah, anginnya cukup kencang." ujarnya menyerahkan mantel cokelat pada Jessica, sementara dirinya juga mengenakkan mantelnya sendiri yang sudah ia siapkan sebelumnya.
Tanpa membantah, Jessica menerima dalam diam mantel tersebut lantas memakainya. "Tempat ini begitu ramai." Gadis itu masih mengamati keadaan sekitar dimana kini ia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rasa
RomansaKejadian empat tahun lalu meninggalkan torehan luka yang masih menganga dalam diri Jessica. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma yang terus menghantui. Berpikir sulit baginya untuk kembali merasakan cinta dan memulai sebuah hubungan yang baru. Te...