9

30.7K 1.5K 5
                                    

"assalamualaikum. Permisi ustadz" ujar Maria sambil menepuk bahu ustadz Adnan. Membuat Adnan yang sedang asik berzikir pun menghentikan aktivitasnya. Lalu menoleh kebelakang

"Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarokatuh" Jawab salam dari ustad Adnan tanpa menoleh kedepan kepada Maria yang Menatapnya aneh dan ustadz Adnan mundur beberapa langkah agar tidak timbul fitnah

"Kenapa ustadz manggil saya" tanya Maria sambil menatap ustadz Adnan yang beristigfar.

"Iya? Ada apa?" Tanya Adnan sambil menunduk membuat Maria melihat Adnan keheranan

"Kenapa ustadz Memanggil saya?" Ulang Maria dengan Sopan sambil menatap ustadz Andan yang menghela nafas pelan.

"Kamu toh yang namanya Maria?" Tanya ustadz Adnan memastikan.

"Ya. Saya Maria? Ada apa?" ujar Maria menjawab  pertanyaan ustadz didepannya.

"Emm. Ini dari umi Marwah untuk anda" Ujar Adnan Lalu menyerahkan plastik putih pemberian umi kepada Maria. Lalu di sambut suka cita oleh Maria

"Ini apa?" Ujar Maria sebelum membuka isi plastik tersebut.

"Itu jubah Dan kerudung milik umi Marwah yang sudah ndhak dipakai lagi" ujar Adnan menjawab pertanyaan Maria

"Ohhh. Baiklah, sampaikan terimakasih kepada umi Marwah . Dan saya juga terimakasih kepada ustadz" Ujar Maria sambil tersenyum manis kepada Ustadz Adnan yang Selalu menunduk.

"Insyaallah. Ustadz pamit dulu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" pamit Adnan dan berjalan menjauh dari Maria yang menatapnya dengan senyum manis.

Kenapa sama jantung gue yah? Kok berdetak lebih kencang? Kayaknya gue harus kedokter segera batin Maria sambil memegang Dadanya dan merasakan detak jantungnya yang bertempo lebih cepat dari biasanya.

Lalu Maria berjalan kedalam pondok santriwati dengan perasaan yang berbunga-bunga.

"Aduh, gapain nih ukhti senyum-senyum sendiri?" Goda Saindah Meilin. Panggil saja ukhti Mei. Dia adalah Teman dalam hal mengaji di ustadzah Maryam.

"Ngga apa-apa kok ukhti" ujar Maria sambil merona ketahuan senyum-senyum sendiri.

Sebelumnya Maria memang tidak mengetahui apa itu ukhti? Tapi, ia mengetahui ukhti itu dari  Bisa yang kebetulan banyak dikenal santriwati karena Cantik.

"Ukhti lagi mikirin makhrom yah?" Tebak ukhti Mei membuat Maria bertambah merona.

"Ukhti bisa aja. Yaudah, saya kembali kekamar dahulu. Assalamualaikum ukhcan" Ujar Maria Lalu berpamit kepada ukhti Mei yang mengangguk dan menjawab Salamnya.

"Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarokatuh, ukhti cantik" Ujar ukhti Mei sambil terkekeh melihat Maria yang berlari Cepat menuju kamar pondoknya.

Ukhti benar-benar lucu batin Mei sambil menatap Maria yang telah jauh dari pandangan.























Hayo gimana yah Terusannya 😚😌

Gimana yah? Ada yang mau ngasih saran ngga?

Maaf yah kalau cerita ini ngga jelas. Alias GJ tingkat dewa.

Cerita ini itu dari Pikiran sendiri.

Dimulai dari aku yang sedang nulis MTK Dari guru killer. Pas dia jelaskan. Trus tiba-tiba ingin nulis cerita ini??

Dan aku nerusin cerita menurut mood ku 😂. Maaf loh yah kalau Jarang abdete..

Terimakasih untuk para pembaca Cinta seorang ustadz ini.

Semoga bahagia selalu... Aminnnnn ya robbal alaminnnn

Yuk dada Babay. Salam dari Adek syantik.

Bitha_bawel 😘. Calon pacarnya Ustadz Adnan😌😅

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang