43. Hubungan Membaik

22.9K 1K 20
                                    

Aku nulis cerita ini sambil dengerin lagu Nisya Sabyan. Atouna El Toufouli 🎶

Sedih sih

______________________________

Semakin kau kejar, Maka akan semakin menjauh.
Itulah dunia

Cinta Seorang Ustadz 💐

"Bunda hanya berdo'a yang terbaik untuk kamu, sayang" ujar Mitha membuat Maria tersenyum tipis

"Iya,bun. Terimakasih" ujar Maria dan mengikuti ayahnya menuju mobil sang Ayah yang terparkir di depan bagasi Rumah

"Aku pergi dulu" ujar bara kepada Mitha. Dan memasuki mobilnya. Dia mengemudi mobilnya untuk sampai tempat yang ia tentukan

"Ayah tau kamu tidak salah. Tapi, kamu bikin repot mereka. Ayah mohon, lupakan Adnan. Dia telah bersanding dengan Rianita. Nanti malam ayah akan menghadiri Resepsi pernikahan mereka. Ayah pergi kesana sebagai Teman lama Kiyai" ujar Bara dengan Nada memohon membuat Maria merasa bersalah. Meskipun di lubuk hatinya dia merasa Sakit hati akibat perkataan ayahnya. Tapi dia juga tidak tega melihat ayahnya yang untuk pertama kalinya memohon kepadanya

"Maaf yah. Telah membuat Ayah malu dan membuat Ayah Kecewa. Insyaallah, Maria akan berusaha melupakan Ustadz adnan. Karena Maria tau. Tidak baik Seorang anak gadis masih menyukai Seseorang yang telah beristri" ujar Maria dengan lembut membuat bara tertegun sejenak lalu tersenyum tipis

Anaknya memang telah berubah. Meskipun tidak total. Dia senang karena anaknya lebih dewasa sekarang

"Ayah akan selalu mendukung kamu jika itu tidak membuat orang lain menderita" ujar bara dengan senyum tipis

"Iya ayah" ujar Maria dengan pasrah.

Ia pasrahkan semua kepada Allah. Entah apa yang terjadi di masa depan. Ia hanya berharap Ustadz Adnan selalu bahagia bersama sahabatnya Halifa Rianita

Perjalanan menjadi hening hingga sampailah Maria di apartemennya yang terletak di Kompleks Perumahan Indah.

Perumahan tersebut cukup dekat dengan Kampus Swasta yang ditempuh Maria

"Mau ayah bantu?" Tanya bara ketika Maria kesulitan mengambil koper yang berada di bagasi mobil

"Iya, Ayah. Iniii sangattt beratt" ujar Maria berusaha menarik koper tersebut. Bara hanya terkekeh kecil melihat kelakuan putrinya. Sebesar apapun dia bersikap tegas dan semena-mena kepada Maria. Akan kalah dengan rasa sayangnya kepada putri semata wayangnya.

Apapun yang terjadi. Ia akan selalu dibelakang Maria. Ia akan memberi dukungan kepada maria. Dan jika Maria lelah. Dia siap menjadi pahlawannya

"Sini ayah bantu" ujar bara lembut dan mengangkat koper Maria dan menaruhnya di atas tanah agar dapat di seret oleh putrinya

"Makasih yah" ujar Maria dijawab anggukan oleh bara

"Kamu masuk aja. Nanti tanya Resepsionis Kamar atas nama Maria Fatimah Tuz-Zahrah" ujar Bara membuat Maria mengangguk mengerti

"Ayah pulang dulu. Assalamualaikum" ujar Bara lalu masuk kedalam mobilnya dan meleset pergi dari Apartemen yang akan di tempati putrinya

Ia ingin Maria hidup sederhana dan mandiri. Meskipun ini terkesan jahat. Dia akan memantau Maria hari jauh lewat anak buahnya yang ia sewa

Lalu dengan hati yang mantap. Maria berjalan memasuki Apartemen Sederhana didepannya. Mungkin jika ingin menginap disini. Membayar sekitar 3jt

"Permisi, kak. Saya mau tinggal di salah satu apartemen ini. Dan saya telah memesan Online atas nama Maria Fatimah Tuz-Zahrah" ujar Maria diangguki oleh resepsionis

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang