Ketika kepercayaan dan kesetiaan Dihianati, tak ubahnya seperti sebuah gelas yang telah retak.
**♥**
"Ustadz Udah ambil keputusan?" Tanya Riani Dengan Khawatir dan menatap Ustadz Di depannya Dengan Penuh harap
Kebetulan tadi saat Riani sedang menyapu Halaman kamar pondoknya. Ia tak sengaja bertemu dengan Ustadz adnan yang kebetulan lagi Free.
"Masio belum,Fa. Saya lagi Bimbang" Ujar Ustadz Adnan Khawatir lalu Menunduk Dan menghela nafas berat.
"Bismillah saja Ustadz. Maria pasti bisa kembali. Saya yakin Maria Pulang kembali kesini" Ujar Riani Sambil tersenyum Kecil kepada Ustadz Adnan yang mengangguk kecil.
"Terima kasih Halifa Rianita. Kamu telah memberikan Semangat untuk saya" Ujar Adnan sambil Memandang Riani dengan Teduh
"Iya ustadz. Sebagai Sahabat Maria, dan Calon Ustadz. Saya Harus memberi semangat bukan" Ujar Riani sambil tertawa kecil.
"Iya,fa. Baiklah saya harus pergi. Takutnya bisa timbul fitnah" Ujar Ustadz Adnan sambil tersenyum Kecil dan Berlalu dari Riani.
"Maafkan aku Ustadz. Aku tau kamu Menyukai Maria. Tapi, kita telah di jodohkan dengan Orang tua kita" Guman Riani sedih sambil menatap Punggung Adnan yang mulai menjauh. Dan Punggung Adnan menghilang dari pandangan.
"Hooo! Lagi liatin apa?" Tanya Sita sambil Menepuk Bahu Riani keras membuat Riani terkejut dan beristigfar.
"Astagfirullah. Kamu ngagetin aja, sit. Kamu lagi kosong?" Tanya Riani kepada Sita yang tidak melakukan apa-apa.
"He'em. Sekarang bukan waktuku untuk bersih-bersih. Sekarang waktunya Nida'" Ujar Sita Lalu lupa akan pertanyaan yang sebelumnya ia ajukan kepada Riani
"Oh iya? Kamu mau kemana?" Tanya Riani bingung sita akan berjalan menuju Dapur Pondok.
"Mau bantu Yang lain buat makan mau ikut?" Tanya Balik Sita dan membalikkan tubuhnya meghadap Riani
"Ohh, begitu. Bilang kan maaf dari Aku yah soalnya gabisa bantu" Ujar Riani dengan sedih lalu diangguki oleh Sita lalu sita Meneruskan perjalanannya menuju Dapur pondok pesantren yang berada di Ujung kamar santriwati.
"Untung saja tidak ketahuan" guman Riani sambil mernafas lega dan Berjalan Menuju kamarnya untuk membantu Nida' yang sedang kesulitan untuk menata Kamar.
'Maafkan aku Maria'
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Gimana? Yang katanya sahabat bisa Seperti itu?
Bermuka dua. Ngga sakit tuh hatinya Maria? Untung saja dia tidak disitu. Yah kan Raiders
Dan Riani juga tau jika Maria Suka dengan Calonnya. Malah di biarkan dan berwajah seperti orang lugu.
Kadang aku jengkel sendiri baca ini😑
Tau kan siapa itu Ifa? Satu Pertanyaan yang ada di benak kalian telah Terbuka.
Dan seterusnya Bersabar dahulu. Author masih harus memikirkannya. Karena Memikirkannya itu ngga semudah membalikkan telapak tangan loh yah.
Kalau kalian masih Komen-komen yang membuat author kadang naik darah.
Terusin sendiri, nih cerita.
Mangkannya sabar semuaaaaaaa. Pasti Terungkap Semua kok. Jadi sabar.
Jangan lupa komen dan like cerita Author yang cantik ini. Tapi author mohon komennya harus Yang baik-baik.
Jangan jadi pembaca gelap!
Dadaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Ustadz | (END)
SpiritualMuhammad Adnan alhaqqi ialah ustadz muda, tampan, mapan, dan pandai dalam ilmu agama. ia mengajar Di pondok darul Fallah. dia adalah anak pertama dari 2 barsaudara. ayahnya adalah kiyai Muhammad Hidayat dan ibunya adalah Ustadzah Marwah Asyifa. adi...