42. Permintaan

22.8K 1K 4
                                    

Kalau pemeran Ustadz Adnan nya Cha Eun Woo _Astro_
Kalian Keberatan Ngga?
Tapi, terserah kalian juga sih. Aku ngga maksa. Cuma bertanya.

_______________________________________

Setiap manusia pernah berbuat salah
Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau Bertaubat

Cinta Seorang Ustadz 💐
CSU 💐

"Ayah. Maafkan Maria" ujar Maria dan mengejar ayahnya

"Cukup! Terpaksa ayah mengkuliahkan kamu. Dan Kamu harus tinggal di apartemen agar Mandiri. Ayah juga tidak akan memberi uang saku jajan buat kamu. Jika ingin uang kamu harus kerja. Itu sebagai hukuman untuk kamu!" Ujar bara dan berhenti melangkah dan Maria ikut serta memberhentikan langkahnya untuk mengejar bara.

"Ayah. Hiks... Maria mohon maafkan Maria. Maafkan Maria yang salah, ayah" ujar Maria lalu berlutut di depan kaki sang ayah.

Mitha yang melihat itupun menangis iba. Sebagai ibu ia merasakan Penderitaan dan rasa sakit yang dialami putrinya. Tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan ada ditangan bara. Suami tercintanya.

"Kamu maafkan aja Maria. Selagi dia mau minta maaf kenapa tidak?" Ujar Mitha dan mengelus punggung Bara.

"Berdiri" ujar bara dingin dan menyuruh Maria berdiri tanpa membantunya.

"Berkemas-kemas lah. Nanti kamu ayah kirim ke apartemen. Dan ayah telah mencarikan perkerjaan yang cocok untukmu" ujar bara dingin dan berlalu dari Maria dan mitha yang terpaku ditempat

"Bunda" ujar Maria Serak dan menatap ibundanya memohon

"Maafkan, bunda Maria. Bunda ngga bisa menolong kamu" ujar Mitha dan membawa Maria kedalam pelukannya

"Bunda, maria mohon. Maafkan maria. Maria akan berusaha menjadi anak yang berbakti" ujar Maria didalam pelukan sang ibunda.

"Bunda tau. Maafkan bunda, sayang. Semua ini gara-gara bunda. Bunda tidak mendidikmu dengan baik. Bunda tidak pernah memperhatikanmu seperti seorang ibu yang lain. Bunda hanya perduli soal uang. Bunda kira Uang bisa membantumu. Tapi, bunda salah nak. Maafkan bunda. Bunda merasa lalai sebagai seorang ibu" ujar Mitha dan menangis Penyesalan.

"Bunda. Ini pertama kali Maria memohon kepada bunda. Apakah bunda akan mengabulkannya?" Ujar Maria dan menatap Mitha dengan pandangan memohon

"Apapun demi putri kecil bunda. Bunda akan memberikannya" ujar Mitha lembut dan mengusap bekas air mata di pipi Maria.

"Maria, ingin kembali ke pondok Pesantren. Ada tugas yang belum terselesaikan disana. Tolong, beri izin Maria untuk kesana bunda. Maria mohon. Hanya ini permintaan Maria" ujar Maria dan Memegang lembut tangan Mitha yang tersisa dingin

"Maafkan bunda nak. Bunda ngga bisa membawamu kembali kesana. Itu sangatlah berbahaya. Kamu harus meminta izin dari ayahmu. Bujuklah dia dengan lembut" Ujar Mitha dan membawa Maria kembali ke pelukannya.

"Bunda. Hanya Sebentar. Maria mohon" ujar Maria dengan tatapan memohon

"Akan bunda tanyakan kepada ayahmu. Sekarang kamu harus beres-beres" ujar Mitha dan melepaskan pelukannya lalu menatap Maria lembut

"Iya,Bun. Maria keatas dulu" ujar Maria pasrah dan berjalan menuju kamarnya untuk mengemasi kembali barang-barang nya

'kamar! Aku rindu. Tapi sepertinya aku harus pergi' Batin Maria menatap kamarnya yang tak pernah berubah.

"Kamar. Doakan Semoga aku Betah di apartemen sendiri? Kalau bisa nanti aku cari temen Perempuan kayak aku dan kita tinggal bareng diapartemen ku" ujar Maria dengan senyum manis  dan menatap kamarnya dengan bangga. Entah apa yang ia banggakan.

Lalu Maria membereskan barang-barang yang ia perlukan nanti di apartemen. Tak lupa ia telah memesan Baju Castual yang tertutup. Dan tak lupa ia telah memesan Kerudung segi empat untuk dipakai Saat ia bekerja dan Kuliah

"Semoga ajaa betah disana yah kamar" ujar Maria yang Asik menata keperluannya hingga tidak menyadari sepasang mata telah melihat kelakuannya yang terlihat seperti Orang Gila

"Bagaimana yah keadaan ustadz Adnan? Aku takut ustadz Adnan sama Rianita" guman Maria lalu menatap jendela kamarnya yang terbuka dan menampilkan Pemandangan awan yang biru. Tetapi, tak sebiru hati Maria

"Ustadz. Apapun keputusan ustadz. Insyaallah aku menerimanya. Ini demi ustadz Adnan. Biarlah perjuanganku ini berakhir menjadi sebuah cerita. Kelak, akanku ceritakan bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan Ustadz. Aku mencintai Ustadz Adnan karena Allah. Dan Insyaallah Aku ikhlas melepaskan Ustadz Adnan karena Allah" ujar Maria dan berjalan pelan menuju jendelanya. Dia berbicara kepada angin berharap angin tersebut dapat memberitahukan kepada Ustadz Adnan jika dia menyerah. Penantiannya Gagal. Dan dia harus mundur. Karena Sekarang adalah hari menggembirakan untuk Ustadz Adnan dan Rianita

"Samawa sahabatku. Meskipun kamu menyakiti hatiku. Kamu masih tetap sahabatku" ujar Maria dan menerawang masa-masa dia bersama Riani, sita dan nida. Dimana Masa yang sangat menyenangkan dan tidak ada penghianatan

Entah mengapa. Maria rindu akan masa-masa tersebut.

"Maria" ujar seseorang dan menepuk Pundak Maria membuat Maria tersadar dari lamunan masalalu ya

"Bunda. Ada apa?" Tanya Maria ketika melihat wajah khawatir sang ibunda

"Ayah memutuskan untuk mengkuliahkan kamu jauh dari sini. dan semua fasilitas kemewahan kecuali Apartemen yang nanti kamu tempati ayah kamu cabut. Tapi kamu jangan khawatir, disana makanannya lengkap. Dan bunda berharap kamu bisa mandiri disana. Bunda percaya sama kamu" ujar Mitha sedih dan memeluk putri satu-satunya

"Tidak apa-apa kok, bun. Maria memang pantas mendapatkannya hukuman ini" ujar Maria dengan helaan nafas panjang

"Bismillah. Insyaallah Maria siap" ujar Maria mantap dan tersenyum manis kepada Mitha yang tertegun

Marianya telah dewasa. Dia berubah. Dia menjadi lebih baik. Tetapi mengapa bara masih tidak melihat sisi kedewasaan putrinya?!

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang