Sebesar apapun masalahmu. Ingatlah kepada sang pencipta. Karena hanya dia yang mampu meringankan
**♥**
"Kamu udah Membuat pilihan, nak Adnan?" Tanya ummi Marwah dengan khawatir ketika Adnan Mengunjungi Abi Di rumah sakit dan telah ditodong dengan pertanyaan oleh sang ummi.
"Bismillah. Nanti Malam Adnan akan pergi ke Tempat malam itu ummi" Ujar Adnan dengan ragu membuat senyum kecil terpatri di wajah Sayu ummi.
"Syukron Adnan. Dengan ini Abi bisa Sehat lagi" Ujar ummi sambil mendekap Adnan kedalam pelukannya.
"Na'am ummi. Doakan langkah Adnan,mi" Guman Adnan dan Memeluk umminya tak kalah erat.
"Do'a ummi selalu ada di setiap langkah kamu,nak" ujar ummi lalu melepaskan pelukan mereka dan menghapus Cairan Bening yang tiba-tiba turun dari mata tajam Adnan.
"Adnan selalu sayang ummi. Selaku" Ujar Adnan sambil tersenyum tipis.
Sementara sang Abi telah diberi obat bius. Dan Sasa menatap adnan dengan tajam dan sinis
"Udahlah Ummi. Kenapa sih Ngebiarin Abang pergi?" Tanya Sasa kesal ketika Adnan pamit mau kepondok kembali.
"Lah emang kenapa? Ini demi kesehatan Abi, Saa" ujar Ummi lalu menatap Sasaa dengan Bingung.
"Kesehatan?! Tapi ummi ngga Fikiran perasaan Ifa!" Ujar Sasaa sambil menaikkan satu oktaf suaranya.
"Kamu ngebentak ummi?" Tanya Ummi tidak percaya dan menitihkan air mata
"Iya! Kenapa!" Ujar sasaa sambil menatap ummi nya tajam dan tersenyum sinis.
"Ummi kecewa sama kamu" ujar Ummi sambil menangis Kesegukan. Dan tanpa mereka Sadari Abi telah bangun ketika mendengar Bentakan Sasaa.
"Abi. Tidak suka Kamu bentak ummi, Sasaa. Dia itu ibu kamu!" Ujar Abi sambil berusaha duduk dari ranjang tidurnya. Dan dengan cepat Ummi membantu Abi untuk duduk kembali.
"Tapi bi_" ujar Sasaaa terputus ketika melihat Abinya yang menatapnya tajam dan menyuruhnya untuk diam
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Disini aku ingin menyadarkan kalian. Bahwa Semua anak Ustadz atau Kiyai itu tidak semuanya baik.
Daan lihat. Sasaa aja berani membentak ummi nya. Padahal ia kuliah di Kairo dan ilmu agamanya tinggi. Tapi kenapa? Dia dengan perasaan tidak bersalah membentak sang Ibu. Syurganya, orang yang melahirkannya, dan juga yang merawatnya hingga dewasa seperti ini.
Kalau aku jadi ummi, sih. Nanti aku tampar Ucapan Sasaa. Habis itu aku balas bentak
Tapi, aku bukan Ummi Marwah. Aku hanyalah Author sang penulis cerita CSU, Yang terkadang ngeselin tapi ngangenin(Bercanda)
Jangan lupa komen dan like yah semuaaa nyaaa. Dadaaaa
Jangan jadi pembaca gelap!😤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Ustadz | (END)
SpiritualMuhammad Adnan alhaqqi ialah ustadz muda, tampan, mapan, dan pandai dalam ilmu agama. ia mengajar Di pondok darul Fallah. dia adalah anak pertama dari 2 barsaudara. ayahnya adalah kiyai Muhammad Hidayat dan ibunya adalah Ustadzah Marwah Asyifa. adi...