6

30.9K 1.6K 9
                                    

"kamu toh yang namanya Maria?" Tanya Wanita Cantik berpakaian tertutup sambil membawa nampan berisi teh dan menaruhnya diatas meja ruang tamu.

"Iya. Eum...."Ujar Maria sambil berfikir

"Panggil ustadzah Naila saja" ujar wanita tersebut seakan Tau apa yang difikirkan oleh Maria.

"Eh. Iya Ustadzah" Ujar Maria sambil terkekeh gugup.

"Oh iya. Kamar kamu Ada di Ruang A—12. Kamu se kamar dengan Riani,Nida, Sita" ujar Ustadzah Naila sambil membaca jadwal Kamar para Santriwati.

"Diusahakan disana jangan Ribut. Dan penuhi aturan yang diterapkan oleh pondok" ujar Ustadzah Naila lalu menaruh Map tersebut di atas meja dan menatap maria Serius.

"Ada baju selain ini?" Tanya Ustadzah Naila sambil menatap Maria datar dan menunjuk pakaian yang dipakai Maria.

"Ngga ada"Ujar Maria jujur dan meringis pelan ketika melihat Ustadzah Naila menatap horor dirinya.

"Jikalau begitu?! Mengapa Kamu mondok disini?!. Baju juga kurang bahan?! Emang kamu mau dilihat sama akhwat!" Ujar Ustadzah Naila kesal dan menatap Maria remeh

Maria yang mendengarkan tersebut emosinya tersulut tapi dia memilih diam dan balas menatap tantang Ustadzah Naila yang tidak berhenti mencerocos.

"Sudahlah Ustadzah Naila. Bila masalah Baju. Biar saya saja yang menangani" lerai Umi Marwah sambil menepuk pundak Ustadzah Naila dua kali.

"Tapi umi. Umi kan banyak kerjaan. Biar ila saja" ujar Ustadzah Naila sambil menatap umi Marwah khawatir.

Cih! Cari perhatian batin Maria sambil menatap malas drama didepannya

"Tidak apa-apa kok Ustadzah. Umi Masih Bisa mengurus Maria. Apalagi Ayahnya Menitipkan Maria kepada kita" Ujar Umi Marwah sambil tersenyum kecil.

"Baiklah Ustadzah. Kam mohon pamit" Ujar umi Marwah dan beranjak dari tempat duduknya diikuti oleh Maria.

Lalu umi Marwah mengantarkan Maria menuju Ruang kamarnya.

"Makasih umi" ujar Maria sambil tersenyum kecil

"Sama-sama. Jika perlu bantuan, jangan sungkan-sungkan" ujar umi Marwah sambil tersenyum hangat. Dan berlalu dari hadapan Maria

"Iya umi" ujar Maria sebelum Umi berlalu.





Bersambung

Lalalalala😂. Cacacacaca😅. Gimana yah Terusannya😚.

Aku dilan (Dilanda) Bingung nih kawan .
Pasalnya Tiba-tiba Ide-ide buat nerusin cerita ini hilang langsung dari otak Aku.
Gimana nerusinnya? Butuh saran Raiders

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang