Cinta Seorang Ustadz | (END)

24. Allah mempertemukan kita

Jadilah Wanita yang cantik karena Akhlak bukan Bedak.
Dan jadilah wanita yang memikat tapi tidak menimbulkan Syahwat

~*♥*~
Cinta Seorang Ustadz

Saat perjalanannya menuju Club malam Nanti setelah maghrib. Mumpung ini masih sore, Adnan Memilih untuk mampir sebentar di Restoran Mbah Rahmi

Dan membeli Nasi bebek di bungkus untuk ia makan di Mobil.

Lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh Restoran tersebut. Dan terkejut melihat Maria bersama tiga Perempuan yang sedang asik bercanda gurau.

Saat ia ingin menghampiri Maria. Tiba-tiba ada dua pria berjalan menuju Maria dan teman-temannya. Lalu tatapan Adnan terpaku ketika melihat salah satu Pria mencium pipi Maria

Astagfirullah pandangan yang tak enak untuk dilihat. Apalagi Maria dan pria itu ada di depan umum. Apakah mereka tak Sedih nanti di minta pertanggung jawaban Oleh malaikat?

Dan Akhirnya ia tidak jadi menuju Maria. Ia lebih baik menunggu di dalam mobil sambil makan. Ia tak mau timbul fitnah dan Menjadi pusat perhatian nanti disini.

Menunggu didalam mobil lebih baik pikir Adnan lalu membayar pesanannya dan berjalan keluar dari restoran tersebut menuju mobilnya yang terparkir apik di parkiran Restoran.

Hingga satu jam lamanya Adnan menunggu dalam mobil.  Dan ia melihat Maria keluar dengan salah satu temannya.

Lalu dengan segera ustadz Adnan membuka Pintu mobilnya dan berlari mengejar Maria sebelum Berlalu.

"Maria!" Teriak ustadz Adnan membuat langkah Maria terhenti dan membalikkan badan untuk melihat siapa yang memanggilnya. Dan ia terpaku melihat Ustadz Adnan tidak jauh darinya.

Mati lo Maria!!! Batin Maria Ketakutan dan terpaku di tempat.

"Siapa Mar?" Tanya Lisa sambil memandang Ustadz Adnan dengan pandangan menarik. Tapi tidak digubris sama sekali oleh Maria. Untuk sekarang ia bergelut dengan Pikirannya.

"Kamu kenapa pergi dari pondok? Kamu ngga kasihan sama ifa?" Tanya Ustadz Adnan sambil beristighfar di hati agar tidak tersulut emosi untuk sekarang.

"Ifa?" guman Maria sambil memandang Ustadz Adnan bingung. Mana mungkin ia memiliki teman bernama Ifa-ifa itu.

"Iya ifa. Dia seperti sedih sekali ketika kamu Kabur dari pondok. Mending Kamu Kembali lagi Mar. Ummi Khawatir sama kamu. Dan Abi drop karena memikirkan bagaimana cara kamu pulang" Ujar Ustadz Adnan dengan helaan nafas lelah dan Memandang Maria sebentar lalu menunduk lari menyembunyikan keterpesonaannya kepada Maria yang menggemaskan baju Casual dengan hijab hitam membuat ia terkesan modis dan cantik.

Astagfirullah!!! Sadar Adnan ini hanya jebakan syaitan. Cinta sebelum menikah itu jeratan Setan!! Batin Adnan sambil menggelengkan kepalanya membuat Maria dan Lisa memandangnya bingung dan saling berpandangan melempar pertanyaan.

"Ustadz tidak apa-apa?" Tanya Maria sambil Menatap Ustadz Adnan Khawatir.

Di hati terdalam ia memang sangat kecewa dengan Ustadz Adnan. Tapi, mau bagaimana lagi. Cinta tidak bisa dipaksakan. Dan ia hanya bisa meminjam nama Ustadz Adnan dalam Do'anya sebelum janur kuning melengkung

~*♪*~
Acieee ada yang terpesona ini ceritanya 😅😁. Gimana? Suka? Ngga suka?

Aku lihat ini pingin ketawa dan rada-rada baperrr😳.

Tapi, aku rada kasihan sama mariaaa. Maria masih belum tau ifaaa Lo.

Nantikan part selanjutnya 💖

Dadaaaaaa semuaaaaaaa

Jangan lupa komen dan like★