14. kepanikan Umi

27.2K 1.2K 12
                                    

Seisi pondok Santriwati dibuat panik Tiba-tiba Maria menangis tanpa sebab.

Hingga Umi Marwah langsung Turun tangan untuk menenangkan Maria yang Sangat labih tersebut

"Huhuuuuu. Aku lelah" ujar Maria Sambil menangis keras dan ditemani Umi Marwah yang mencoba menenangkannya.

"Kenapa Maria kok nangis?" Tanya umi Marwah kepada Maria. Tapi tidak dijawab oleh Yang ditanya.

Lalu umi Marwah menatap sahabat-sahabat Maria meminta Penjelasan

"Maaf umi, tadi Maria pulang dahulu Dari pengajian di Masjid" ujar sita mewakili Nida', dan Riani yang menunduk.

"Tapi? Setelahnya kamu tau?" Tanya Umi khawatir lalu menenangkan Maria yang tiba-tiba menjerit-jerit memarahi semua

"Kalian gob*o*! Sh*t! Fu*k! Gue benci kalian!!!" Ujar mania dengan mengeluarkan kata-kata kotor membuat Yang melihat Terkejut dan mundur perlahan.

"Astagfirullah. Mar, gabaik bilang seperti itu?!" Tegur umi Marwah berasa angin bagi maria. Ia tak sanggup penjawab ucapan umi yang Jelas hatinya benar-benar sakit

"Apa lihat-lihat! Pergi kalian! Dasar bang*at!" Maki Maria kepada Santriwati kamar lain yang melihatnya dengan pandangan Jijik dan remeh.

Lalu dengan cepat Santriwati lainnya Berhamburan Kembali ke kamarnya masing-masing. Ketimbang menjadi sasaran amukan maria

"Huhuuuuu. Gue benci dunia ini" ujar Maria sambil menangis Kesegukan.

"Sudahlah Maria. Coba cerita sedikit ke umi. Barangkali umi bisa membantu" ujar umi Marwah sambil tersenyum manis ketika Maria menghentikan tangisannya lalu menatap Umi marwar serius dan penuh harap.

"Umi mau bantu maria?" Ujar Maria membuat Umi Marwah Tersenyum lega

"Insyaallah, mar. Jika umi sanggup" Ujar Umi Marwah membuat tangisan Maria pun kembali terjadi.

"Huhuuuuu, Umi PHP. Umi nggak bener-bener bantu Mariaaa" ujar Maria membuat Umi Marwah Terkejut dan panik

"Astagfirullah,mar. Istighfar nak" ujar Umi Marwah lalu mengelus punggung tangan Maria

"Emang kamu mau apa?" Sambung Umi Marwah Sambil menatap Maria penuh tanya.

"Janji loh, nurutin!" Ujar Maria cemberut seperti seorang anak kecil dan mengangkat jari manisnya.

"Loh kenapa?" Tanya Umi Marwah bingung perihal sikap Maria yang seperti anak kecil yang sedang merajuk

"Ini Bukti janji!" Ujar maria keras dan menggerakkan jari manisnya membuat Umi Marwah mendengus Pasrah

"Iyaa umi janji" ujar Umi lalu mengangkat jari kelingkingnya sama seperti Maria.

"Hehe gitu dong" ujar Maria lalu mengusap sisa-sisa air matanya dan terkekeh kecil

"Umi, Khumairah Ustadz adnan itu siapa?" Tanya Maria setelah ia tidak kesegukan dan menatap umi Marwah yang terkejut.

"Kamu kok tau?" Ujar Umi marwah sambil menatap Maria yang tiba-tiba cemberut.

"Tadi gak sengaja Denger percakapan umi sama ustadz. Ustadz mau nikah yah?!" Ujar Maria sedih membuat Umi marwah ikut sedih

"Inikah yang membuat Maria sedih?" Tanya Umi Marwah lembut lalu Maria menganggukkan kepalanya dengan polos

"Maria. Janganlah terlalu berharap kepada Seseorang yang belum Halal Bagimu. Itu tidak baik. Sebelum kamu mendekati Orangnya, dekatilah Allah-Nya dahulu.  Karena Allah lah Sang pemilik hati, dan pencemburu" ujar Umi Marwah  sambil mengelus kepala Maria sayang

"Allah tidak suka jika Ada Hambanya yang sangat berharap kepada hamba-nya yang lain.Jadilah Allah memberimu cobaan seperti ini" ujar Umi Marwah lalu menggenggam Telapak tangan Maria yang hangat.

"Dan juga. Apa yang kamu dengarkan itu memang benar. Tapi jangan Langsung bertindak begitu. Itu tidak baik. Jadi Mending kamu ikhlaskan Ustadz adnan bersama Calonnya. Umi yakin kamu bakalan dapat yang lebih baik dari ustadz Adnan" ujar Umi Marwah lalu menghapus air mata Maria yang tiba-tiba turun tanpa Komando.

"Paham kan?" Tanya umi Marwah lalu dianggukkan oleh maria

★★★★♪♪♪♪♪♥♥♥♥♥

Ini Part CSU paling panjang ada 500 lebih lah.

Tapi Alhamdulillah yah😊

Babayyyyyy

Usahakan Membaca Al-Qur'an semua♥

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang