15. Kangen sahabat

26.3K 1.2K 0
                                    

Kemarin Ceramah Umi Marwah berasa Angin di telinga Maria

Maria Sudah bertekad Untuk menjadikan ustadz Adnan menjadi miliknya bagaimanapun caranya.

Sekarang yang tengah Maria lakukan adalah mengepel lantai depan Kamarnya.

Biasanya Jam 08.30 ustadz Adnan akan melewati asrama Pondok putri menuju Kelas

Sebelum itu Maria memang berniat mengepel lantai menggantikan bagiannya Riani. Riani hanya mengangguk pasrah dan berjalan masuk menuju Kamar mereka.

Entahlah apa yang Riani lakukan, Maria tidak perduli.

Untuk sekarang yang ia perduli kan adalah Ustadz adnan yang berjalan di ujung lorong

Deg!
Deg!
Deg!

Langkah demi langkah ustadz Adnan membuat jantung Maria berdetak lebih kencang.

"Maaf ustadz!. Ustadz lewat pinggir saja!. Nanti kepeleset kalau lewat tengah" ujar Maria khawatir dan menjelaskan maksudnya ketika melihat tatapan Ustadz adnan yang mengarah kepadanya dengan bingung.

"Syukron,ukhti" ujar Ustadz adnan dan meneruskan perjalanannya menjauh dari pandangan ustadz Adnan

"Cieeee. Yang lihatin ustadz adnan sampai segitunya" Ujar Seseorang di belakang Maria. Membuat Maria spontan berbalik untuk melihat orang tersebut.

Dan ternyata yang menggodanya adalah Nida. Dan juga mereka bertiga telah melihat interaksi Maria dengan Ustadz adnan

"Gimana nih move on nya yang dikatakan Umi? Dijalanin ngga?" Goda Nida sambil tertawa kecil di ikuti sita yang tertawa sementara Riani memasang muka gugup dan khawatir.

"Diem lo!" Ujar Maria berniat menyonyor kepala-kepala sahabatnya dengan kain pel jika sahabat-sahabat terus menggoda nya.

Lalu sahabat-sahabat Maria berlari masuk kedalam Kamar. Tanpa menghiraukan Sumpah serapah Maria kepada mereka

"Aduhhh. Pinggang berasa sakit kalau gini" ujar Maria lalu memegang pinggangnya dengan tangan kosong dan satunya lagi digunakan untuk mengepel lantai

Setelah dirasa selesai. Maria berjalan kedalam kamarnya. Dan menaruh lap di pojok pintu

"Akhirnya kelar juga Kerjaan gue" ujar Maria lalu ambruk di Atas kasur nya

"Ya Allah gitu aja mengeluh" ujar Nida' sambil memainkan Laptopnya.

Sementara Maria? Ponsel Saja tidak diperbolehkan apalagi Laptop

"Hmmm. Terserah Lo deh" ujar Maria lalu menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan Sendu.

Ia rindu teman-teman nya d kota.

Apa kabar mereka disana? Pasti sehat

Gue kangen kalian; Rose, Lisa dan jeny batin Maria sambil Berusaha Tidak menangis

Cukup! Gue gamau nangis lagi kayak anak kecil batin Maria Sambil menekatkan keputusannya.

"Guys, gue ke kamar mandi dulu" ujar Maria lalu Ketiga sahabat-sahabat nya menangguk meng-iya-kan

Cinta Seorang Ustadz | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang