36

1.3K 182 13
                                    

Alunan musik berdetum cukup keras, tidak ini memang sangat keras. Sudah semalaman seorang lelaki di club ini, duduk di bar ditemani bartender yang masih setia melayaninya. Di atas meja sudah berderet sekian gelas kosong, dan ada satu gelas yang masih siap dia minum. Kesadarannya sudah mulai habis, sebelum datang seorang wanita dan kesadarannya benar benar hilang.

Hyunjin's

Gue memutuskan untuk pergi ke club setelah ael mengucapkan hal-hal yang benar benar membuat gue muak. Rasanya dua bulan bukan waktu singkat untuk gue membahagiakan dia dengan yang benar-benar bahagia. Jujur, gue merasa tidak dihargai. Usaha gue dua bulan ga semudah yang dibayangkan. Gue benar-benar introspeksi diri kala itu, hingga akhirnya gue bisa membuat gadis gue bahagia.

Daritadi sudah sekian banyak benar-benar gue keluarkan, dari mulai benar-benar muak sampai benar-benar bahagia. Tapi nyatanya memang harus seberlebihan itu. Ralat, ga harus berlebihan tapi harus pakai benar-benar. Keadaan gue sekarang juga harus pakai benar-benar, benar-benar gila. Sesekali gue turun dari kursi dan bergabung di lantai dansa.

Gue sudah cukup umur, jadi wajar gue bisa masuk kesini tanpa halangan apapun. Dan nyatanya, ini bukan pertama kali gue kesini. Sewaktu ael mau meninggalkan gue, gue kesini. Sampai dia benar-benar meninggalkan gue, gue juga kesini. Gue punya toleran tinggi dengan alkohol tapi gue juga tetap bisa mabuk, kaya sekarang gue merasa gue sudah mabuk.

Gue memang over kalau sudah dihadapkan dengan minuman, ya mau gimana. Sampai tepat mata gue sudah susah untuk dibuka, gue melihat seseorang mendekat. Dia wanita, gue ga ingat jelas mukanya. Tapi setelah gue merasa mata gue tertutup, gue melihat ael. Ternyata gadis gue itu masih memenuhi fikiran gue, masih memenuhi semua sudut otak gue buktinya ketika gue memejamkan mata pun, dia yang gue lihat.

⏳⏳⏳

Sinar matahari mulai mengusik tidur gue, yang nyenyak. Gue sudah ga ingat apa-apa. Terakhir kali, hanya wajah ael yang gue lihat. Mengerjapkan mata, mengedarkan pandangan dan gue gatau gue dimana. Tapi ini hotel, karena gue baru saja melihat bathdrobe dengan bordir nama hotel ketika gue memandang lurus ke depan.

Gue sendirian, finalnya gue memutuskan membeli baju dan sup penghilang mabuk lalu gue akan menemui ael. Handphone gue baru gue ceburin tadi malam ke saluran air yang gue lewati, ga besar tapi arusnya deras. Sudah dipastikan yang menghubungi gue akan mendapatkan jawaban nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Berhubung gue gr ael menghubungi gue berkali-kali jadi gue memutuskan ke rumahnya aja.

Ga butuh waktu lama gue membenarkan keadaan gue, lalu gue langsung ke rumah ael. Ga butuh waktu lama juga gue untuk sampai, gue sudah sampai di depan rumah ael. Sepi, tapi ada satpam yang biasa. Tanpa mengulur waktu gue turun dan bertanya, karena sedari tadi gue tidak dibukakan pager padahal biasanya gue langsung dibukakan pager, mungkin helm gue yang berbeda.

"Om, ael gaada di rumah ya?" tanya gue ramah.

"eh iya den" jawabnya santai.

"ael kemana ya om?"

"aden hubungi aja non aelnya"

"ah oke om makasih ya"

Gue gatau ael dimana, dan gue memutuskan untuk mencari dia ke tempat yang sekiranya pernah dia datangi. Tapi sampai langit sudah mulai gelap dia gaada dimana pun, teman-temannya juga gatau. Gue sempat mampir ke telepon umum, gue telepon dia tapi nomornya ga aktif juga. Masa dia melakukan hal yang sama kaya gue? Tapi heran ga sih satpam rumah gatau kemana perginya tuan rumah? Yaudah lah ya, dia ga mungkin bohong juga kan.

MANTAN ❌ Hwang Hyunjin [akhirnya, TAMAT].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang