41

1.2K 158 2
                                    

Masih tentang si lelaki yang belum juga moveon, lelaki yang masih bersikeras ingin mencaritahu, lelaki yang masih enggan melepaskan.

Hyunjin's

Hari ini gue balik bandung, tapi masih belum ada waktu untuk minta nomornya ael ke mama. Giliran gue inget, si siti ada aja ngajak ngajak gue. Dan saat ini gue memutuskan ke kamar mama diam-diam, jangan sampai siti tau. APASIH GUE SITI SITI MULU YAK.

"maa, nomor a ..." kalimat gue terputus karena? ryujin ada di kamar mama juga kawan kawan.

"nih cari deh sendiri" kata mama.

"eh tante ryu pinjem handphone tante dong mau telepon mami, handphone ryujin abis batre"

HADUH EMANG DASAR YA SYAITON, KERJAANNYA GANGGU.

"eits, gue dulu nih lo pake hp gue aja" kata gue.

PUAS KAN GABISA LAGI GAGALIN.

Gue kadang heran, kenapa ada aja seribu kalimat gitu tiap gue minta nomornya ael. Aturan kalau kebetulan, ga setiap saat dong.

Ini gue sibuk cekin kontak sama history  chat mama tapi nihil, gaada.

"maa ko gaada" kata gue.

"berarti kehapus"

"yaelah php"

"kenapa ga kamu email aja sih?"

"hyunjin maunya ngomong maaa, gamau lewat tulisan gitu ah"

"halah bucin emang ga berubah dari dulu"

Ryu daritadi nyimak gue sama mama aja, sambil mainin hp gue. Terus tiba tiba otak jahat gue mebayangkan ryu lagi hapusin foto gue sama ael yang memang masih gue simpan. Gue rebut lah itu hp, dan hasilnya iya fotonya lagi ditagin gitu. Titisan hye apa ya, mirip juga kan namanya sama sama ada y di huruf kedua dan n di huruf terakhir.

"ngapain deh lo nge tagin foto gue sama ael?"

"engga, gabut aja, kuy pulang sekarang jin"

"yoay, lets go" kata gue yang ga mencurigai lebih lanjut.

"tante, pamit yaa" kata ryu pamit ke mama.

"maa, jangan kagen ya" pamit gue.

"hati hati" kata mama sembari mengantar gue dan ryu sampai depan.

Saatnya selamat tinggal jakarta, mengenangnya nanti gue lanjutkan lagi. Gue sempat berkunjung ke saksi bisu gue dan ael, apasih anjir. Ke tempat ya gitu cafe sampai rumah pohon, tapi semua masih sama seperti terakhir kali gue tinggalkan. Gaada satu hal pun yang ael tinggalkan untuk gue.

"bengong aja lo saepudin" kata ryu menyadarkan gue yang sedari tadi menatap lurus ke depan.

"gue tuh liat kedepan siti"

"tapi tatapan lo kosong tolil"

"ck"

"heh gue yang milih lagu, lo diem aja" kata ryu mencegah gue menekan tombol play pada playlist gue.

Dan lagu yang terputar ga jauh dari lagu dukstak dukstak, ga nemu deh gue yang sejenis itu tuh lagu galau. Kadang pusing sendiri, tapi gadis di sebelah ini selalu menemukan cara yang tepat untuk mengatasi keadaaan gue. Ga dipungkiri, satu tahun ini dia yang paling tau gue.

"hyunjin macet parah ih, minggir apa ke nginep aja di hotel ringkes nih badan" kata ryu yang mulai protes karenaa sudah sekian jam kita terjebak di kemacetan.

Gue menuruti maunya, ini juga sudah jam 10. Waktu yang tepat untuk bertemu kasur, menutup mata, dan memimpikan sang gadis london, ael. Masih ael, dan akan terus ael.

MANTAN ❌ Hwang Hyunjin [akhirnya, TAMAT].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang