Kali ini bukan rumah sakit, melainkan sebuah pantai yang menjadi latar. Bukan lagi tentang argumen yang terus menerus beradu, tetapi tawa yang sedari tadi tak hilang dari seorang gadis.
"ih stop deh jangan kelitikin terus ampunnn" ucap seorang gadis pada lelaki yang sedari tadi terlihat sedang mengelitikinya tak henti henti beralasan karena gadis ini sedari tadi menganggunya yang sedang bermain game."ga bisa gitu dong" jawab sang lawan bicara.
"makan gue yang bayar deh" ucap gadis yang masih sama, dan seketika pergerakan lawan bicaranya berhenti.
"deal"
Tanpa menjawab, gadis ini memilih duduk.
"gue seneng liat lo ketawa lagi walaupun harus gue kelitikin dulu deh el"
"alay"
"ck lo mah, makannya cepet moveon dong"
"udah" katanya tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya.
"halah mana ada moveon masih stalk stalk"
"beda cerita"
Dan setelahnya gadis ini memilih pergi. Sialan, ingatannya terputar lagi. Ingatan yang seharusnya sudah tidak lagi mengganggunya sejak dia memilih meninggalkan Indonesia. Beralibi ingin mencoba melanjutkan pendidikan di lingkungan baru, karena sebenarnya niatnya hanya untuk melupakan. Melupakan yang pernah terjadi, melupakan seseorang yang memang harus dilupakan.
Aerilyn's
Sedari tadi gue hanya menatap keluar jendela, menunggu air memenuhi bathup. Gue lelah sama diri gue sendiri, terus menerus stuck pada yang seharusnya sudah gue lewati. Gue memang kekanakan, memilih berlari daripada menghadapi kenyataan. Padahal gue yang membuat kenyataan menjadi seperti ini. Tapi ketika kalian tidak punya pilihan, bukankah kalian akan melakukan apapun yang bisa dilakukan walaupun memang kalian tidak suka?
Begitupun dengan gue, gue tidak punya pilihan makannya gue melepaskan milik gue. Beruntung sebelum semuanya berakhir, gue benar benar dibuat bahagia oleh lelaki yang mengatakan jangan tinggalin aku persis di depan muka gue tempo hari. Berat ketika memilih melepaskan, tapi memang tidak ada pilihan. Gue juga lelah bahagia diantara keadaan yang semakin mencekik gue untuk melepaskan.
"hyunjin, aku di terima di oxford" kata gue, di rumah pohon satu hari tepat sebelum gue pergi.
"congrats, aku ikut seneng. banget" katanya sambil memeluk gue.
"hyunjin aku gamau ldr" haha, anjing emang gue ya.
"yaudah aku cari kampus disana juga kalau gitu" nadanya tenang dan santai banget ini tuh.
"terus fttm itb?"
"gampang lah"
"kalau aku mau kamu tetep fttm itb gimana?"
iya gue memang maksa.
"aku ngerti deh el maksud kamu kemana sekarang" hyunjin melepaskan pelukannya, karena daritadi gue masih dalam pelukannya.
"ya aku gamau aja jadi penghalang kamu jin"
"siapa yang bilang?" nadanya aga ngegas disini.
"euu"
"kamu tuh bikin susah yang gampang ya el" raut mukanya udah gaenak banget sumpah.
"maaf"
"yaudah, terserah kamu deh mau gimana aku ngikut aja" bertepatan dengan selesainya kalimat ini batin gue bicara kalau hyunjin sudah cape, gaada lagi niat mempertahankan.
Gue bego emang, katanya mau udahan tapi masih mau dipertahanin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN ❌ Hwang Hyunjin [akhirnya, TAMAT].
Fanfictugas gue selesai sampai disini el, lo harus bahagia atau gue ga maafin diri gue sendiri #8-ex 08 jul 18 #4-straykids 02 des 18 #6-hwanghyunjin 02 des 18 #4-hwanghyunjin 09 des 18 #3-hwanghyunjin 10 des 18 #3-hyunjin 03 mar 19 #2-hyunjin 08 mar 19 #...