+8

561 45 5
                                    

we'r arrived at hyunjin's flat.

"nih minum dulu" kata hyunjin menyodorkan gelas berisi air putih penuh.

"jangan kemana mana ya jin"

"gua ga bisa ninggalin lo, gue juga ga tertarik bahkan ga pernah berfikir untuk coba ninggalin lo. i wont and i cant aerylin." nadanya lembut , tenang, tapi gatau kenapa kalimatnya barusan justru bikin gue malah semakin merasa antagonis. gue jahat banget ya.

"semesta kadang ga adil ya jin" gue menoleh ke arah hyunjin, menatap sembari menuntut.

"whats wrong?" hyunjin daritadi pembawaannya tenang banget.

"u cant left me, but i left u"

dia senyum, lalu tangannya terulur mengacak rambut gue.

"mungkin usaha gue tidak sekeras usaha dia yang mendapatkan lo sekarang"

"gue menghubungi lo minggu lalu, satu minggu penuh"

"gue minta maaf, gue kemaren ngurus pertambangan, and i lost my signal el"

"i hate signal"

dia diem, gue makin random, kaya di bawah pengaruh alkohol rasanya, pusing ga karuan, padahal gue cuma mencoba memberitahu dia semuanya tapi pelan pelan.

"coba ketika gue telfon, signalnya ada, pasti ga gini tau jin, gue gaakan jadi antagonis"

"hey hey hey, stop it, who's say that u antagonist? nothin" dia mengelus pipi gue sekilas. hanya bermaksud menenangkan gue yang semakin random.

"gue dijodohin"

dia malah merentangkan tangan.

gue menggeleng, mau bercerita tanpa hujan dulu biar gue lega. walaupun rasanya tercekat setiap saat.

"biarin gue selesaiin apa yang harus gue sampaikan dulu"

dia gangguk.

"namanya blake richardson, anaknya rekan bisnis ayah..." gue ceritakan dari a sampai z.

hyunjin malah mengecup kening gue singkat.

"roda berputar, dulu lo yang mencari gue sampai membuat open when agar gue tau lo mencari gue, kemarin gue yang mencari lo, ternyata semesta adil jin"

"can i hug u?" bukan gue yang nanya, that hyunjin.

tanpa aba aba gue lantas menarik dia mendekat

tanpa aba aba gue lantas menarik dia mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

g

ue hadiahi dia kecupan di rambutnya bertubi tubi, its da lasttime right?

"lo selalu panggil gue putri kecil, giliran gue manggil lo pangeran kecil"

hyunjin cuman ketawa kecil.

"pangeran kecilnya gue must deserve someone be better than purri kecilnya yaa" kata gue sambil merapikan rambutnya, menyisirnya ke belakang berkali-kali, sibuk menikmati aroma rambutnya yang gaakan bisa gue hirup begini lagi mungkin?

MANTAN ❌ Hwang Hyunjin [akhirnya, TAMAT].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang