20

2.1K 237 14
                                    

Hyunjin's

Disini gue sekarang, counter Baskin Robins bersama seseorang yang selalu jadi favorit gue sejak lima tahun terakhir. Aerilyn Bellavania Kaili, yang pernah sangat gue bahagiakan sampai sangat gue kecewakan.

Liat aerilyn makan ice cream selucu ini ya, gue gemas sendiri. Kalau boleh gue unyel unyel itu pipinya. Matanya, gue gatau kenapa masih selalu melihat gurat luka. Mungkin sedalam itu luka yang gue sebabkan dulu, walaupun dia ga ingat tapi gue bisa merasakan ketika gue lihat sorot matanya. Ada luka jauh di dalam sana.

Gue tau gue salah dulu, makannya tiga tahun terakhir gue ga berani menampakan wajah gue di depan seorang aerilyn. Lagian dulu gue belum dewasa sih, gue ga ngerti kalau begitu gue memulai hubungan dengan seseorang gue benar benar harus menjaga hatinya. Ya memang salah gue sih, awalnya gue kira cara yang gue ambil benar dan gue ga menyangka kedepannya akan seperti yang sudah terjadi.

"Ice cream lo cair itu, makan" kalimat barusan keluar dari mulut seseorang yang sejak tadi gue pandangi setiap lekuk wajahnya.

"Liatin lo juga udah kerasa ko manisnya" jawab gue.

"Ga nyambung anjir"

"Sambungin dong"

"Ga tengkyu" kata aerilyn final, dan melanjutkan makan ice creamnya.

Akhirnya gue makan juga ini ice cream, nurut kata nyonya. Setelahnya gue memutuskan mengajak aerilyn pulang, mallnya belum tutup tapi gue sudah melihat aerilyn menguap berkali kali menandakan dia mengantuk.

"Yu pulang, ngantuk kan?" Ajak gue.

"Kan belum tutup" jawab aerilyn.

"Lo nguap mulu daritadi"

"Hehe"

"Ayo, gaada penolakan" kata gue final lalu menarik tangan aerilyn menuju basement.

Benar kan kata gue aerilyn udah ngantuk, belum 10 menit jalan udah tidur nafasnya teratur banget. Gue suka liatnya, adem. Tapi setiap gue lihat dia tidur, bersamaan dengan rasa bersalah gue yang ga kunjung hilang selalu muncul dan semakin bertambah. Setenang ini dia tidur, dan gue pernah membuat dia tidak tidur semalaman.

Shit, makin keinget kan gue. Mati matian gue mencoba melupakan, tapi percuma ga bisa. Kejadian itu ga cuman berefek sama aerilyn tapi gue juga. Gue sama sama sakit, bukan cuman dia. Walaupun gue alasan dari rasa sakit kita, tapi percaya gue sudah tobat. Gue sangat menyesal, lepas dari aerilyn gue menjaga ko hati cewe yang gue pacarin. Tapi gue jahat ga kalau dulu gue pacarin cewe cewe setelah aerilyn untuk mengalihkan perhatian dan fikiran gue yang masih fokus kepada aerilyn?

Ga terasa daritadi gue perang di otak, akhirnya sampai juga. Aerilyn masih belum bangun, ga tega ah gue mau bangunin. Gue gendong aja. Ga modus, emang satu satunya cara kaya gitu.

Gue baringkan aerilyn di kasurnya, gue copot sepatu dan slingbag nya. Ga sama bajunya, belum halal hehe. Kalau aerilyn suka mandangin gue tidur, gue sebaliknya. Gue benar benar dihantui rasa bersalah setiap melihat matanya yang terpejam disertai deru nafasnya yang benar benar teratur. Gue pernah mengganggu tidur nyaman nya. Maaf ael.

Gue memutuskan ikut berbaring, sambil main handphone. Gue ingin memandangi aerilyn di waktu seperti ini tapi gue gabisa, sudah gue bilang kan gue selalu merasa bersalah. Baru gue memutuskan untuk tidur, putri kecil gue sudah bangun entah kenapa. Disertai dengan duck face nya yang menggemaskan itu. Kalau boleh gue terkam itu si ael. Sayangnya gue masih sangat sadar.

"Ko bangun? Kenapa? Mimpi?" Tanya gue.

"Aku mimpi kamu sama hyeyeon pacaran masa"

Deg. Satu kalimat yang terdiri dari tujuh kata itu mampu membuat detak jantung gue berhenti seketika. Apa jadinya kalau aerilyn ingat alasan gue dan dia putus. Gue ga memanfaatkan keadaan aerilyn sekarang, bukan. Gue hanya ga mau lagi memperhatikan dia dari jauh seperti yang gue lakukan sampai gue berani menemui aerilyn. Sudah cukup tiga tahun gue sembunyi dan lari, gue akan menuntaskan tapi nanti ketika gue sudah memastikan gue gaakan kehilangan aerilyn lagi seperti terakhir kali.

Gue akan membuat dia mencintai gue lagi seperti dulu. Hingga nanti ketika gue siap menceritakan semuanya, siap melihat reaksi aerilyn. Kenapa harus gue buat cinta dulu? Agar nanti ketika dia tau kesalahan terbesar gue, dia ga mampu pergi karena memang dia sudah memberikan lagi hatinya untuk gue.

"Hah? Pacaran sama hyeyeon? Gimana coba?" Kata gue dengan mode tenang.

"Iya jadi aku mimpi liat kalian jalan berdua di mall, aku ikutin gitu dan kamu sama hyeyeon tuh pegangan tangan mulu" muka aerilyn pas ngomong ini gemesin tau ga, sambil kucek kucek mata.

"Kalo beneran gimana el? Haha" tanya gue bercanda.

"Ga gimana gimana sih, cuman kan cewe banyak kenapa harus sahabat aku?" Jawab aerilyn sambil menopang dagu dengan tangannya, please gue gemesh banget.

"Kan perasaan datengnya random el, gatau buat siapa sama kapan datengnya"

"Iya ya, tapi biarin ah kalau beneran juga gapapa"

"Ko gitu?"

"Kamu bebas menentukan pilihan kamu hyunjin" aku-kamu mode on nih si ael.

"Tapi pilihan aku itu kamu, gimana dong?" Kata gue sambil menggoda aerilyn.

"Ga gimana gimana" cewe yang gue gombalin tapi mukanya datar cuman aerilyn emang.

"Bobo lagi yu?" Ajak gue.

"Ga ngantuk, kita barbequean sekarang aja yu, kamu cape ga?" Kata aerilyn.

"Engga ko, yu" kata gue sambil turun dari kasur dan berjalan ke belakang rumah aerilyn bersama dengan aerilyn.

Gue yang menyiapkan alat alatnya, aerilyn menyiapkan makanannya. Gue merasa seperti pasutri help. Harus panggil kak millard sebelum imajinasi gue makin berkembang.

"DANIEL MILLARD KAILI" kata gue teriak.

"Berisik lo anjir" saut kak millard yang baru keluar kamar.

"Mau ngikut ga lo?"

"Apaan?"

"Barbeque, buru turun"

"Slow"

Gue pun kembali ke belakang rumah aerilyn, disana sudah ada aerilyn yang siap dengan daging dan beberapa sayurannya. Lagi gini tuh si ael wifeable ya. Gimana kalau gue aja nikah muda? Kan kane tuh. Eh.

"Sini dibantuin" kata gue yang lalu duduk sebelah aerilyn.

"Nih" kata aerilyn.

Dan berakhir gue membantu aerilyn, lalu disusul kedatangan kak millard yang duduk santai karena dia tadi sudah menjadi wasit gue dan ael. Kemudian gue mulai membakar, dibantu aerilyn.

"Duduk mulu lo, bantuin apa" kata gue ke kak millard.

"Heh ini kan upah gue karena udah ngewasitin lo berdua" katanya.

"Hilih" kata gue yang melanjutkan kegiatan bakar bakar.

Selesailah gue membakar bakar, lalu kita bertiga makan ditemani lemon tea yang baru saja dibuatkan aerilyn. Daritadi kita bercanda bercanda ga jelas, dan entah karena humor aerilyn yang rendah atau memang kak millard yang ga receh ael ngakak banget daritadi kelihatan bahagia. Gue suka. Hehe.

Dibanding mandangin aerilyn tidur gue lebih pilih mandangin aerilyn ketawa. Kadang luka di matanya yang selalu gue lihat hilang seketika. Beda cerita kalau bangun tidur, itu bocah kaya ga pernah punya beban hidup.

Ga sampai tiga puluh menit makanannya sudah habis, aerilyn pamit ke kamar duluan sedangkan gue dan kak millard masih disini.

"Bang" kata gue membuka pembicaraan.

"Hmm"

"Menurut lo cara gue salah ga?"

"Apanya?"

"Ya ga ngasih tau ael apa yang harusnya dia tau"

"Terserah lo sih, yang penting ade gue ga dibikin nangis aja"

"Kalo sewaktu waktu dia inget sendiri gimana? Menurut lo dia bakal ninggalin gue ga?"

"Kalo lo nya beneran tobat sih engga"

"Ck bingung gue"

"Makannya jadi cowo jangan so kecakepan"

"Sungut" kata gue lalu pergi meninggalkan kak millard, ke kamar nyusulin istri. Eh.

Sampai di kamar gue langsung ikutan tidur, ga babibu lagi. Gue peluk deng, lumayan anget hehe.

jel
160718

MANTAN ❌ Hwang Hyunjin [akhirnya, TAMAT].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang