Terdengar suara keributan di dalam ruang emergency room, Kit yang saat itu baru saja menyelesaikan operasi terlama sepanjang karir kedokterannya sedang melewati instalasi gawat darurat dan mendengar pertengakaran mungkin petugas medis yang sedang berjaga dengan entahlah siapa mereka, ia ingin segera sampai apartemennya dan beristirahat tetapi dia juga tidak bisa mengabaikan tugasnya sebagai seorang dokter untuk melayani semua pasien yang datang. Malam itu semua dokter jaga sedang tidak ada di ruang instalasi karena mereka sedang melaksanakan briefing dengan kepala rumah sakit yang baru. Peraturan rumah sakit yang membosankan menurutnya harus bermanis-manis dengan petinggi rumah sakit bukan lah keahlian dirinya, sebagai salah salah satu dokter ahli bedah dia hanya butuh menyembuhkan pasien, bukan menjilat petinggi-petinggi rumah sakit untuk kedudukan.
"Hei.. kenapa kalian ribut sekali, ini rumah sakit bukan taman bermain" tegur Kit kepada semua orang yang terlibat pertengkaran
tiba-tiba seorang pria berbadan tegap mendekati Kit dan langsung mendorong Kit begitu saja. Kit yang tidak terima dengan perlakuan pria bodoh itu langsung saja menghajar pria itu sampai pria itu tersungkur ke lantai. tidak terima si pria bodoh itu jatuh ke lantai beberapa teman-temannya pun ikut serta menghajar Kit, Kit tak akan gentar, kemampuan beladiri yang dimilikinya tentu saja memudahkan Kit menghadapi keempat pria bodoh itu. setelah selesai menghajar mereka mata Kit tertuju pada sesosok pria yang sedang terluka parah, Kit baru saja ingin menghampiri pria itu tetapi badannya terdorong lagi dengan keempat pria bodoh itu.
"Pria itu sedang terluka parah, apa kalian tidak memperbolehkanku menolong pria itu?" bentak Kit kepada pria pria berotak setangah itu.
"kami hanya butuh dokter, kami tidak memerlukan pria aneh seperti dirimu" teriak salah satu dari keempat pria bodoh
"Hei tuan dia ini dokter Krist Perawat, salah satu dokter terbaik di rumah sakit ini" kali ini giliran salah satu suster yang berteriak
"jika kau tidak membiarkanku melihat kondisi pria itu, aku jamin kurang dari satu jam kalian bisa membawa jasadnya dari rumah sakit ini" Kit sudah lelah dengan badannya tetapi dia tetap seorang dokter, dan pria itu butuh bantuannya.
Kit menerobos keempat pria bodoh itu dan langsung memeriksa kondisi pria yang terluka itu, nafasnya sudah tidak teratur, Kit meyakini pria ini kehilangan banyak darah. pria ini pasti sudah lama dalam kondisi terluka.
"Hei tuan, saya Krist Perawat dokter yang akan menolong anda, bisa sebutkan siapa nama anda?" Kit menyentuh pria itu tetapi tidak ada respon dari si pria
"Hei dokter tidak perlu banyak bertanya, cepat tolong bos kami. kamu hanya butuh memastikan bos kami selamat, jika dia tidak selamat kami akan menghabisimu saat ini juga"
"kalian tenang saja, saya tidak pernah gagal" ucap Kit untuk meyakinkan mereka
"segera siapkan ruang operasi, dan semua alat-alat yang dibutuhkan. sesuai dengan instruksi dari keempat pria bodoh ini, bosnya tidak boleh sampai mati"
Kit segera memasuki ruang operasi, dan sudah bersiap untuk menolong pria itu. ketika Kit akan menginstruksikan untuk memberi anestesi, mata pria itu terbuka mata berwarna biru sebening lautan. ada gelenyar aneh dihatinya ketika matanya bertemu dengan mata pria ini, tapi entah rasa apa yang ia miliki, ia hanya berpikir sangat nyaman melihat mata itu. Kit kembali fokus dengan persiapan operasinya, ia segera mengalihkan dirinya kepada monitor untuk memastikan operasi yang akan dilakukan aman untuk pasien.
"Tuan, saya Krist Perawat dokter yang akan mengoperasi anda, mohon kerjasamanya untuk tetap hidup, karena jika anda mati maka saya juga akan mati, itu ancaman dari anak-anak buah anda yang bodoh itu"
"saya akan memastikan anda hidup, karena saya tidak pernah gagal"
Operasi berjalan cukup lama, karena peluru yang bersarang di dada pria itu ternyata terjadi pecahan ke beberapa bagian yang hampir memasuki area jantung dan paru-parunya. Kit harus berhati-hati mengeluarkan pecahan peluru tersebut agar tidak merobek otot jantung dan melukai paru-paru pria itu. operasi yang lumayan sulit karena pecahan peluru yang kecil justru akan berakibat fatal jika tidak mampu diangkat.
Setelah 2 jam melakukan operasi pengangkatan peluru, Kit menyentuh bagian dada sebelah kiri pria itu, memastikan jantungnya berdetak dengan normal paska operasi. entah mengapa gelenyar aneh itu datang lagi ketika Kit menyentuh dada dan merasakan detak jantung pria itu. tetapi Kit tidak ambil pusing dengan semua itu, ia hanya butuh secepatnya sampai di apartemen dan mengistirahatkan dirinya dari semua kegiatan pembedahan. hari ini dia sudah bekerja melebihi waktu jam kerjanya. dia juga sudah melewatkan dua jadwal makannya hari ini (hell yeaah). setelah memberikan instruksi kepada seluruh tenaga medis yang mendampingi operasi tadi, Kit segera bergegas pulang untuk tidur.
Cek Ombak dulu oyy... nanti kita lanjut lagi di bab-bab selanjutnya kalau gue gak sibuk. maklum lah wanita karir (berkarir dirumah)
Terima kasih bagi yang sudah membaca cerita osnon ini
"Semesta Mendukung"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Air I Breath
Fanfiction*Krist Perawat * Seorang dokter ahli bedah, tidak suka diatur, hanya bekerja sesuai dengan keinginanya, membenci semua sistem yang berhubungan dengan peraturan rumah sakit. "saya tidak pernah gagal" itulah yang sering ia ucapkan ketika semua orang m...