Tett.. tett.. Bel masuk berbunyi, Shila segera pamit untuk masuk kelas karena memang sudah saatnya untuk kembali ke kelas
Dani hanya bisa mengiyakan, padahal dalam hatinya ia ingin mengumpat karena sang waktu sama sekali tidak memihak padanya.
Waktu terasa begitu singkat, padahal Dani masih ingin menikmati senyuman Shila yang kini sudah menjadi candu bagi Dani.
Ruang kelas Shila begitu gaduh, maklum karena teman-temannya yang perempuan mengumpulkan gosip yang di dapat selama istirahat tadi.
Sedangkan yang laki-laki sibuk membicarakan hal-hal yang kurang di pahami oleh kaum hawa. Shila memasuki kelas, ada beberapa mata yang melihat Shila dengan tatapan aneh, tapi Shila mengabaikannya.
Karena memang setiap harinya Shila tidak pernah jadi sorotan seperti ini. Shila hanya beranggapan di sampingnya ada orang lain yang jadi pusat perhatian mereka.
"Cewek innocent kelas kita rupanya udah bisa memikat hati lelaki nih, bahkan yang di pikat kali ini seorang Dani anak IPS yang ganteng plus terkenal loh gaes" ujar Fanty dengan lantang dan di barengi dengan bisikan-bisikan dari teman-teman perempuan Shila yang lain.
Bukannya merasa tersindir, Shila malah mengabaikan saja dan melanjutkan langkahnya ke bangku tempat dia duduk.
"Shila, bagi tips dong buat kita, biar bisa di deketin sama cowok ganteng, famous, dan kece kayak Kak Dani. Pake cara apa kamu? Dukun mana yang kamu pake hemm? Bagi-bagi dong sama kita" ucap Ratna sambil duduk di meja Shila kemudian mencolek dagu Shila. Shila mengerutkan dahinya tanda tak mengerti.
"Maksud kalian tuh apa?" tanya Shila, bukan pura-pura tidak tahu, Shila benar-benar tidak faham apa yang di katakana oleh Fanty dan teman-temannya.
Pertanyaan Shila barusan di sambut dengan tawa yang keras dari Fanty dan teman-teman segengnya.
Tawa itu bukan sebuah jawaban, Shila jadi semakin bingung dengan apa yang sudah terjadi. Dari mulai tatapan teman-teman perempuannya yang mendadak aneh, di tambah dengan ucapan tidak jelas dari Fanty dan Ratna.
Tak mau memikirkannya terlalu dalam, Shila memilih untuk membiarkannya kemudian mengeluarkan novel yang baru saja dia beli kemarin.
"Ditanyain diem aja, bisu? Jawab lu dapet ilmu dari mana bisa deket sama Kak Dani?" tanya Fanty.
Shila kaget, segera dia menutup novelnya kemudian di masukkan ke dalam tasnya. Shila menggelengkan kepalannya tanda heran dan tak percaya dengan anggapan teman-temannya.
"Ada apaan ini? Lu apain temen gue? Hahh?" ucap Tarisa dari luar kelas bersama dengan Aliya juga Satrio, pacar Aliya.
"Ini lho, sahabat lu yang polos ini udah mulai pinter. Dia udah bisa deketin orang famous di sekolah kita" sahut Ratna menjawab pertanyaan Tarisa.
"Apaan maksud lu?" tanya Tarisa, Ratna dan Fanty tertawa.
"Tanya sendiri tuh sama sahabat lu yang sebentar lagi bakal jadi limbahnya salah satu play boy di sekolah kita" ucap Fanty, sambil pergi dari meja Shila. Shila hanya diam seribu bahasa.
Tangan Shila di tarik oleh Tarisa keluar dari kelas, di ikuti oleh Aliya di belakang Shila.
Di dalam kelas terdengar Satrio mengumumkan bahwa guru tidak masuk siang ini, hanya di beri tugas yang harus di kumpulkan maksimal besuk dan sekarang boleh pulang karena ada rapat bulanan. Semacam gajian untuk para guru.
Shila di bawa oleh Tarisa ke taman kecil dekat kelas mereka, dengan langkah yang begitu cepat membuat Shila terkadang kesulitan untuk mengimbangi langkah Tarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shila [SELESAI]
Teen FictionTerimakasih sudah datang, memporak-porandakan hatiku, serta membuat hidupku lebih berwarna. -Shila Adhwa Maharani- Shila, anak yang sangat pintar di pelajaran, namun sangat payah dalam urusan percintaan. Bagaimana jadinya jika dia harus bertemu Da...