bab 6

2.5K 111 0
                                    

Perjalanan pulang begitu menyenangkan, Shila tak henti-hentinya bercerita ini dan itu. Dani pun terus tertawa melihat Shila yang sedang berbicara itu, tampak begitu cantik dan menggemaskan.

Dani tak pernah sebahagia ini sebelumnya. Perempuan yang sederhana ini justru yang bisa membuat hati Dani luluh.

Meski sudah banyak spesies wanita yang Dani pacari, dia tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Semua wanita yang di pacari hanya untuk formalitas, agar jika ditanya temannya dia tidak malu mengakui jika dia jomblo.

Lagi pula selama ini, Dani tidak pernah merasakan kesulitan mendekati perempuan dan menebak hatinya.

Semua perempuan yang diberi sedikit saja perhatian oleh Dani, pasti langsung seolah pasrah memberikan segenap hatinya untuk Dani.

Cukup mengajak target perempuan itu untuk pacaran, seketika akan di terima dan status mereka sudah resmi pacaran.

"Kakak wajib main kerumah" ucap Shila

"Iya sayang. Kakak nanti main" sahut Dani. Sesampainya di rumah, Shila menarik tangan Dani untuk memasuki rumahnya.

"Mamaaa. Shila pulang" teriakan Shila memenuhi ruang utama di rumahnya.

Mama Shila keluar dari dapur, masih dengan celemek yang menggantung di lehernya. "Iya, nggak usah teriak-teriak juga sayang. Eh, ini siapa?"

"Saya Dani tan, pacar Shila" sahut Dani.

Reflek Shila mencubit perut Dani "Au, sakit Shila" pekik Dani.

"Kakak nih malu-maluin" sahut Shila, Dani hanya meringis menjawab ucapan Shila tadi.

"Oalah pacar Shila, kemarin kenapa nggak ngaku kalau Dani ini pacar kamu? Ganteng-ganteng gini nggak di akuin pacar" goda Mama Shila sambil setengah tertawa.

"Ih mama, waktu itu kan belum jadian" sahut Shila. Mama dan Dani tertawa.

"Sini sini duduk dulu nak Dani. Mau minum apa? Tante buatkan" ucap mama Shila begitu antusias.

"Apa aja deh tante. Dani doyan semua kok" sahut Dani kemudian mama Shila ke dapur untuk mengambilkan minuman untuk Dani. Kemudian Shila duduk di samping Dani.

Mereka ngobrol agak lama sambil menunggu mama Shila mengambilkan makanan dan cemilan yang ada. Tanpa di sadari, mama Shila memperhatikan kedua insan tersebut yang terlihat bahagia.

Shila yang terus ngoceh dan Dani yang dengan sabar mendengarkan sesekali berlaku manis kepada Shila. Terpancar dengan jelas lewat mata Dani bahwa dia begitu bahagia, begitupun Shila. Mama Shila hanya tersenyum.

"Anak kecilku benar-benar sudah dewasa sekarang. Bahagia selalu anakku" batin Mama Shila sambil berjalan ke ruang tamu, tempat Shila dan Dani ngobrol berdua.

🌟🌟🌟

Hari minggu adalah hari bahagia seribu umat, tentunya setiap orang punya caranya sendiri untuk mengekspresikan hari bahagianya.

Ada yang jalan sama doi, ada yang jogging, ada yang sekedar duduk di depan tv, bahkan ada yang tertidur sampai siang tanpa ada gangguan.

Dan Shila, memilih untuk tidur melanjutkan tidurnya semalam.

"Shila, ayo bangun! Anak perawan jam segini belum bangun" teriak mama Shila sambil membuka jendela kamar Shila dan menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Apa sih mama, Shila ngantuk. Lagi pula ini kan hari minggu, hari tidur seharian" sahut Shila kembali membenarkan selimut yang sempat di tarik oleh mamanya.

Shila [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang