Shila masih enggan beranjak dari taman, hatinya sakit. Bahkan sangat sakit.
Shila tidak pernah ada keinginan untuk mencintai Dani, bahkan untuk mengenal Dani saja Shila tak pernah ingin awalnya. Dia sendiri yang datang tanpa di minta, kemudian pergi meninggalkan sejuta rasa sakit.
Rasanya seperti baru kemarin Shila di perlakukan seperti seorang ratu oleh Dani, sekarang semua itu sudah hilang. Rasanya seperti mimpi. Tapi inilah kenyataannya. Shila memang sudah di buang dari kehidupan Dani.
Dadanya masih sesak mengingat Dani lebih membela Devi, perempuan yang hampir membuatnya mati di kamar mandi. Menyebalkan memang, tapi ini kenyataannya.
Shila bertekat untuk segera mencari bukti bahwa Devi itu memang jahat seperti namanya, Devil alias setan.
Shila akui acting Devi memang sangat memukau. Mungkin jika jadi artis dia akan banyak diminati sutradara.
“Shil, udahlah nangisnya. Nggak capek?” Ucap Putra sambil duduk di samping Shila. Bukannya berhenti menangis, Shila malah semakin sesenggukan.
“Dani brengsek! Dia nggak punya hak untuk bikin lu nangis bahkan bikin lu kurus dan nggak terawat kayak gini” ucap Putra sambil menghapus air mata Shila dengan kedua ibu jarinya. Kemudian kedua ibu jari Putra menyentuh ujung-ujung bibir Shila dan dinaikkan ke atas.
“Cukup nangisnya, sekarang senyum dan pancarkan keceriaan seperti biasanya” tutur Putra, segera Shila memeluk Putra. Sangat erat, Putra selalu mampu menenangkan hatinya.
Tapi entah kenapa hati Shila tidak pernah bisa menerima ketulusan Putra.
“Makasih Putra” ucap Shila setelah melepas pelukannya dari Putra, Putra menganggukkan kepalanya.
“Apapun aku lakuin asal kamu senyum Shil” sahut Putra dengan mengacak poni Shila. Begitu baiknya Putra pada Shila.
“Putra, kadang Shila berfikir. Kenapa sih hatiku harus dijatuhkan pada Kak Dani, orang baru. Kenapa bukan kamu? Kamu yang dari dulu kan selalu ada” ujar Shila sambil menyandarkan tubuhnya ke pundak Putra.
Putra tersenyum, “Kadang kita nggak pernah tau rencana apa yang Tuhan kasih setelah ini. Mungkin kamu harus mengenal sakit pada orang lain dulu, baru setelahnya kamu mengenal cinta yang sesungguhnya pada orang yang baru. Orang yang mampu mengobati lukamu” sahut Putra, dalam hatinya semoga Tuhan mentakdirkan dirinyalah yang akan menghapus semua luka Shila dan menjadi tempat terakhir bagi Shila.
“Apa orang itu Putra?” tanya Shila
“Semoga” sahut Putra, kemudian Shila menghela nafasnya.
Shila sangat ingin mencoba mencintai Putra seperti dia mencintai Dani, bahkan kalau bisa lebih. Namun sayang, hingga sekarang itu belum pernah terjadi. Shila masih saja mencintai Dani, orang yang sudah membuat air matanya hampir kering seminggu ini.
Padahal sangat terlihat ketulusan Putra, dia tetap menemani Shila meskipun Shila malah menunggu orang lain.
“Ajari aku untuk sayang sama kamu, Putra” ucap Shila, seketika Putra menoleh dengan mata yang berbinar.
“Kamu bilang apa Shila? Coba ulang” ucap Putra dengan kegirangan.
“Ajari aku buat sayang sama kamu Putra” ujar Shila lagi, Putra tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan antusias.
“Pasti Shila, aku akan bantu kamu” sahut Putra sambil memeluk Shila lagi.
Dari jauh, terlihat ada dua pasang mata yang memperhatikan keduanya dari jauh. Ya, siapa lagi kalau bukan Dani dan Devi. Keduanya mengikuti Shila tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shila [SELESAI]
Teen FictionTerimakasih sudah datang, memporak-porandakan hatiku, serta membuat hidupku lebih berwarna. -Shila Adhwa Maharani- Shila, anak yang sangat pintar di pelajaran, namun sangat payah dalam urusan percintaan. Bagaimana jadinya jika dia harus bertemu Da...