bab 14

1.4K 75 4
                                    

“Makasih ya Putra, seharian ini udah nemenin Shila” ucap Shila sebelum turun dari mobil Putra.

“Sama-sama Shila” sahut Putra dengan senyum khasnya.

“Yaudah, Shila turun dulu ya?” ucap Shila sembari membuka pintu mobil. Sebelum terbuka pintu mobil Putra, tangan Shila sudah di tahan oleh Putra terlebih dahulu.

“Ada apa?” tanya Shila sembari menoleh kearah Putra.

Tanpa bicara apapun, entah kenapa rasanya wajah Putra terus saja mendekati wajah Shila. Jarak yang sebelumnya tidak begitu dekat perlahan terasa terhapus. Nafas Putra sudah mulai terasa di wajah Shila begitupun sebaliknya.

Shila yang sama sekali tidak faham apapun, hanya diam mematung dan bingung apa yang harus di lakukan. Bahkan Shila sama sekali tidak mengerti apa yang akan Putra lakukan padanya.

Dreettt, dreettt, dreettt… tiba-tiba ponsel Shila bergetar. Membuat keduanya kaget dan Shila reflek membuka chat yang ada di saku rok seragamnya.

“Sial” umpat Putra.

Putra padahal yakin akan dapat first kiss Shila, sebelumnya Putra kira first kiss Shila sudah di ambil oleh Dani.

Niat hatinya dia ingin menghapus bekas itu dari bibir Shila. Namun melihat respon dari Shila, Putra yakin Shila memang belum kehilangan first kiss.

Tarisa
Pamitan nggak usah lama-lama. Gue sama Aliya udah nunggu dari tadi sampe lumutan di rumah lu.

“Chat dari siapa Shil?” tanya Putra.

“Dari Tarisa, dia udah nunggu katanya. Yaudah ya Putra, Shila balik dulu. Makasih tumpangannya” seru Shila sembari keluar dari mobil Putra.

Putra dengan berat hati harus mengikhlaskan momen yang sudah hampir terbuat dengan strategis hilang begitu saja.

Shila segera berlari ke dalam rumah untuk menemui kedua sahabatnya, namun di ruang tamu tidak ada orang. Hanya ada mama di ruang keluarga sedang menonton TV.

“Ma, Tarisa sama Aliya mana ya?” tanya Shila sembari menyomot keripik singkong yang ada di depan mamanya.

“Kamu lupa kalau sahabat kamu itu hobi langsung masuk kamarmu? Mereka udah nunggu lama tuh kasihan” ucap mama, segera Shila menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.

“Ngapain lu lama-lama berduaan sama Putra dalem mobil?” tanya Tarisa setelah melihat sang pemilik kamar masuk.

“Nggak tau ya tadi ngapain” ujar Shila bingung.

“Kok nggak tau? Cerita-cerita” ucap Aliya sembari menepuk kasur Shila, tanda menyuruh Shila duduk di sampingnya dan bercerita apa yang terjadi.

“Jadi gini..” Shila menceritakan semua yang terjadi setelah insiden tangan Shila di tahan saat mau turun dari mobil.

“Anjir! Putra mau nyuri first kiss lu. Nggak bener tuh anak” ucap Tarisa, Aliya hanya menggelengkan kepalanya.

“Gue pikir Putra orangnya nggak seberani itu” sahut Aliya.

Don’t look book from the cover Aliya. Eh, btw si Dani belum pernah nyium lu kan?” tanya Tarisa kepo. Bukannya menjawab, pipi Shila malah memerah.

“Yaelah di tanya gitu doang pake blushing segala. Belum ya?” tebak Tarisa, Shila menggelengkan kepalanya tanda Shila memang belum pernah berciuman dengan siapa-siapa. Termasuk Dani.

“Berarti Dani emang bener-bener jagain lu Shil. Si Putra masih di pertanyakan tuh” celetuk Aliya.

“Yaudahlah, untuk chat gue membantu. Buruan sama ganti baju, kan kita mau nonton bioskop terus happy-happy. Kapan lagi kita ada quality time begini” ucap Tarisa sembari mendorong Shila untuk segera beranjak untuk ganti baju.

Shila [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang