bab 29

1.3K 68 3
                                    

Sekolah lumayan rame, namun tak seramai ketika hampir jam tujuh. Sedangkan sekarang masih setengah tujuh, itupun masih kurang.

Dani memberhentikan motornya di depan gerbang sekolah, Shila turun dari motor Dani kemudian tersenyum dan bergegas untuk masuk gerbang. Namun tidak jadi karena Dani menahan tangan Shila.

“Buru-buru banget, masih setengah tujuh kok” ucap Dani.

Shila tersenyum, “Itu kak, hari ini ada tugas biologi. Aku takut temen-temen belum ngerjain, makanya aku cepet-cepet biar mereka bisa lihat pekerjaan aku” jelas Shila.

Dani mendengar penjelasan itu kaget seketika. Bagaimana tidak? Shila yang pinter ini rupanya sangat baik dengan temannya, ya walaupun itu sebenarnya salah. Tapi setidaknya dia tidak pelit ilmu seperti orang pintar umumnya.

Dani mengacak poni panjang milik Shila kemudian mencubit pipinya dengan gemas. Gadis ini yang telah mengubah hidupnya jadi lebih berwarna dan lebih hidup dari sebelumnya.

“Nanti pulangnya aku gimana kak? Mau dijemput kakak atau aku naik taksi atau bus aja?” tanya Shila.

Dani langsung menatap Shila dengan tajam, “Jangan naik bus sendirian. Nanti kakak jemput, kamu balik jam berapa?” tanya Dani.

Shila tersenyum, “Jam empat kak, kan ini udah mulai pemadatan buat persiapan Ujian Sekolah” jelas Shila.

Dani mengangguk mengerti, “Kakak hari ini tuh UTS, baliknya cepet. Jadi, kakak nanti jemput jam empat udah sampai sini” sahut Dani, Shila mengangguk mengerti.

Shila tidak heran karena memang kemarin saat di taman kompleks juga Dani menceritakan bahwa dia akan menjalani UTS mulai pagi ini.

“Semangat sekolah sayang, tetap jadi Shila yang seperti biasanya. apapun masalah dan kendala yang ada. Oke?” tutur Dani.

Shila mengangguk mantap, “Baik sayangku, kakak juga semangat UTS perdananya. Semoga soalnya sesuai dengan yang kakak pelajari, kuasai dan orang yang aku sayang ini di beri kemudahan dalam mengerjakan ujiannya kali ini” seru Shila.

Shila mengambil tangan Dani yang besar dengan kedua tangannya, kemudian di arahkan ke bibir Shila. Yap, Shila mencium tangan kanan Dani.

Dani setelah sadar akan perlakuan Shila seketika menegang. Kaget sekaligus senang. Shila benar-benar membuat hatinya jungkir balik karena perlakuan kecilnya itu.

“Shila sayang kakak” ucap Shila. Senyum Dani seketika mengembang, “I love you more, dear” sahut Dani dembari mencubit gemas hidung Shila. Shila tersenyum lagi, senyum tulus yang beberapa hari kemarin sempat meredup karena masalah yang menimpa hidup gadis polos itu.

🌟🌟🌟

Detik, menit, jam, hari, bulan, terus berjalan tanpa memperdulikan manusia yang sesekali ingin menghentikan waktu ataupun mempercepat waktu.

Waktu adalah hal yang paling konsisten di bumi, dia selalu berjalan dengan kontinu tanpa memperdulikan apapun disekitar. Kecuali takdir Allah.

Tanpa disadari Shila sudah usai Ujian Sekolah dan kini dia terus belajar dan les untuk UN. Shila ingin sekolah di Universitas yang bagus serta akreditasi jurusan yang tentunya berkualitas. Semakin dewasa Shila semakin yakin bahwa pendidikan sangat penting untuknya.

Ya, meskipun memang perempuan akan punya anak dan harus mengasuhnya. Meskipun nantinya dia akan berkeluarga dan membuatnya hanya menjadi ibu rumah tangga, tak membuat Shila lantas malas menuntut ilmu.

Bukankah anak berhak memiliki ibu yang berkualitas sebagai sekolah pertamanya?

Akhir-akhir ini Shila sering berangkat dan pulang sekolah sendiri, Shila sudah mulai mahir menggunakan mobil. Karena memang Shila sudah disediakan mobil sendiri, hanya saja gadis itu belum begitu membutuhkannya. Sehingga membuatnya malas untuk berlatih.

Shila [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang