bab 30

1.4K 63 2
                                    

Shila sedari tadi hanya diam duduk diam di karpet dekat bioskop bersama Dani, sembari menunggu film yang ditunggu mulai. Bioskop sangat ramai seperti biasanya, jadi beginilah nasib dua sejoli itu. Harus duduk dibawah karena lelah berdiri.

“Studio satu masuk” teriak petugas bioskop.

Mendengar itu, Dani langsung cek tiketnya kemudian berdiri dan menarik Shila untuk segera masuk ke bioskop. Shila hanya mengikuti arah langkah Dani berjalan.

Setelah memberikan tiket bioskopnya, segera Dani membawa Shila masuk ke dalam bioskop.

Shila mendapat tempat nomor tiga dari belakang. Sebenarnya Dani kurang nyaman jika harus duduk di tempat bioskop yang terlalu belakang. Namun karena tadi sisa kursi hanya baris itu dan bagian depan, keduanya memutuskan untuk memilih tempat itu. Kasihan matanya kalau terlalu depan.

“Kak” ucap Shila

“Iya?” tanya Dani

“Aku pengen deh kak jadi petugas bioskop” bisik Shila.

Dani mengerutkan keningnya, perempuan dengan otak jenius seperti Shila ingin menjadi petugas bioskop.

“Lho? Kenapa sayang? Kamu pinter, bisa jadi dokter, penulis, dosen, psikolog, direktur perusahaan pun bisa sayang. Kok malah pengen jadi penjaga bioskop?” tanya Dani heran.

“Habis penjaga bioskop bisa gratis nonton film-film baru kak, kan Shila juga mau” keluh Shila.

Seketika tawa Dani pecah, haduh selain jenius pacarnya ini memang unik bin ajaib.

“Kok malah ketawa sih kak?” keluh Shila.

“Sayang, kenapa harus jadi penjaga bioskop? Kamu bisa nulis, kamu bisa dong bikin naskah film dan jadi sutradara. Kamu juga punya wajah yang pas untuk main film. Kalau bisa jadi bagian dalam film, kenapa harus jadi penjaga bioskop?” ucap Dani. Shila hanya mengangguk dan nyengir karena benar juga apa yang di katakan oleh Dani.

“Oke deh kak, doain Shila ya” sahut Shila

Dani menganggukkan kepalanya dengan mantap, “Selalu sayang” sahut Dani sembari membawa kepala Shila untuk menyandar di bahunya. Kemudian Dani mencium dengan sayang puncak kepala Shila.

Film sudah mulai terputar, Dani mulai asik menikmati film tersebut. Begitupun Shila. Sepertinya Shila juga lumayan terhibur dengan film barat yang disukai oleh Dani itu.

Setengah jam berlalu, film sudah mulai seru. Namun entah kenapa Shila malah ngantuk. Matanya sangat berat sekali.

Shila memilih untuk menyandarkan kepalanya ke bahu Dani, mulai terasa pergerakan Shila yang menandakan dia sudah tak seasik sebelumnya. Dani dengan sigap mengelus rambut Shila, Shila memejamkan matanya.

“Kalau bosen ayo kita keluar” bisik Dani

“Nggak kak, kakak nonton aja. Shila mau disini nemenin kakak nonton” sahut Shila dengan suara lirih juga.

“Makasih sayang, kamu memang yang paling bisa ngertiin aku” ujar Dani.

Shila tersenyum mendengar pernyataan dari Dani. Shila menatap Dani yang sepertinya kembali asik dengan film yang sedang tayang.

Cup. Shila mencium pipi Dani kemudian kembali bersandar ke bahu Dani dan memejamkan matanya.
Dani kaget, kemudian dirinya tersenyum jahil.

“Oh, jadi pacarku yang polos ini udah berani genit yaa, di ajarin siapa, hmm?” tanya Dani. Shila malah tertawa, namun suaranya masih bisa dikondisikan.

Dani yang merasa startnya sudah di ambil oleh Shila kemudian menarik dagu Shila dan membuat wajah Shila sedikit mendongak.

Wajah Dani semakin lama semakin dekat. Kini Shila bisa merasakan nafas Dani di wajahnya, Shila gugup kemudian memutuskan untuk memejamkan matanya.

Shila [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang