“Lupakanlah saja diriku, bila itu bisa membuatmu. Kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala” senandung Dani sembari menatap Shila dengan serius. Shila mendongak melihat si pemilik suara itu.
“Tapi kamu bintangku kak, Kak Dani yang bisa bikin aku bersinar lagi” sahut Shila. Seketika Dani menjatuhkan lututnya tepat disamping gadis itu dan memeluknya dengan erat.
“Maafin aku” ucap Dani dengan lirih, namun masih bisa terdengar oleh telinga Shila.
“Iya kak, Shila juga minta maaf” sahut Shila.
Shila merenggangkan pelukannya itu, Dani menatapnya dengan tatapan begitu serius dan menenangkan.
“Kita ulang semuanya dari awal?” tanya Dani, Shila menggelengkan kepalanya.
Mata Dani menjadi sedih. Yah, dia sadar luka yang di gores pada hati Shila terlalu lebar. Sehingga mungkin sulit untuk Shila memaafkannya.
Dani menghela nafasnya, “Nggak papa, kakak nggak maksa” sahut Dani.
Shila mengerucutkan bibirnya, wajahnya terlihat kesal. “Kak Dani nggak asik”“Lho? Kenapa Shil?” tanya Dani bingung.
“Tau ah! Nyebelin” sahut Shila, Dani hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Hening, itulah suasana malam di taman sekolah. Dani sudah tidak punya bahan untuk dibicarakan dan Shila pun bingung sekaligus canggung karena sudah lama tidak berada sedekat ini dengan Dani, ditambah durasi yang lumayan lama.
“Dani” ucap seorang perempuan dari belakang Shila dan Dani.
“Iya Rain” sahut Dani, perempuan yang di panggil Dani dengan sebutan Rain itu langsung mendatangi Dani dan memeluknya dari samping.
“Kenapa?” tanya Dani, Rain hanya menggeleng dan memeluk Dani lebih erat.
Shila hanya memutar bola matanya dengan malas, Shila muak melihat Dani yang justru membiarkan Shila sendirian.
Bukannya diajak ngobrol dan mengajaknya untuk kembali, malah di tinggal mesra-mesraan dengan perempuan lain.
“Siapa ini Dan?” tanya Rain kepada Dani dengan manja.
“Oh, kenalin ini Shila, Shila kenalin ini Rain” ucap Dani memperkenalkan Rain kepada Shila begitupun sebaliknya.
“Iya udah denger kok tadi Kak Dani panggil dia Rain” sahut Shila agak nyolot.
“Oh ini yang namanya Shila” ucap Rain
“Iya, emang kenapa?” sahut Shila cuek dengan sedikit sewot.
“Shil” panggil Dani
“Hmmm” sahut Shila
“Shila” panggil Dani lagi
“Hmmmmm”
“Shila Adhwa Maharani” panggil Dani dengan tegas, Shila menghela nafasnya kesal.
“Apa sih kak” sahut Shila kesal, Dani kemudian tertawa kecil. Dani malah mengacak rambut Shila dengan gemas.
“Dan, gue tau deh kalo tanda ada cewek cuek dan sewot, itu artinya lagi cemburu. Jadi lu cemburu sama gue Shil?” tanya Rain dengan enteng. Shila melirik Rain dengan senyum sinis.
“Ngapain cemburu. Aku bukan siapa-siapanya kak Dani, aku nggak ada hak untuk cemburu” sahut Shila. Rain seketika sudah tidak bisa menahan gelak tawanya.
“Siapa yang nanya lu ada apa-apa atau nggak sama Dani? Shila, biar gue jelasin. Dani itu sepupu gue, kita kenal sejak masih orok. Jaman Dani masih gak bisa cebok sampe sekarang udah main cinta²an” sahut Rain, sekarang setelah tau faktanya. Shila malah malu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shila [SELESAI]
Teen FictionTerimakasih sudah datang, memporak-porandakan hatiku, serta membuat hidupku lebih berwarna. -Shila Adhwa Maharani- Shila, anak yang sangat pintar di pelajaran, namun sangat payah dalam urusan percintaan. Bagaimana jadinya jika dia harus bertemu Da...