bab 10

1.8K 83 2
                                    

Pagi ini masih indah seperti biasanya, dengan kilauan mentari yang indah ditemani oleh awan-awan putih yang menambah kebahagiaan di pagi ini.

Begitu pun Shila, kejadian teror yang terjadi tempo hari sudah di lupakan.

Dia lega karena sudah menceritakan semuanya kepada Dani, jadi sekarang dia lebih merasa aman karena mempunyai banyak tameng.

Senyumnya kembali merekah mengingat hari ini dia kembali di jemput oleh kekasihnya, Dani.

“Tau yang sekarang di anter jemput pacar. Tapi itu makanan di habisin dulu dek. Keburu di jemput Dani lho” peringat mama, Shila yang terusik karena ejekan mama memilih menyudahi lamunannya dan melanjutkan sarapannya.

Seperti biasa, Dani menelefon Shila kemudian Shila pamitan dengan mama dan berangkat bersama, namun kali ini berbeda karena mama ikut keluar untuk menyapa lelaki yang membuat gadis bungsunya ini tampak bahagia.

Selain rindu dengan Dani, ini juga kesempatan langka karena papa sedang ada urusan di luar kota, jadi mama bebas untuk keluar tanpa harus menunggu suaminya selesai makan dulu.

“Eh, tante” sapa Dani kemudian mencium tangan mama Shila

“Mama kok ikut keluar?” tanya Shila, di sambut dengan senyuman dari mama.

“Mama pengen lihat lelaki yang bikin gadis kecil mama ini senyum-senyum sendiri. Masa’ nggak boleh?”ucap mama, Dani ketawa.

“Ih mama malah bongkar rahasia. Kan Kak Dani jadi ke PD an mah” sahut Shila dengan cemberut. Kemudian Dani mengacak rambut Shila.

“Tanpa di kasih tau juga udah tau kali. Kan emang cuman kakak yang bisa bikin kamu luluh” ujar Dani dengan PDnya.

“Ih, tuh kan Kak Dani jadi besar kepala” keluh Shila kemudian menyubit perut Dani, Dani hanya tertawa melihat respon gadisnya.

“Yaudah tante, Dani sama Shila berangkat dulu ya?” pamit Dani kemudian mencium tangan Mama dan di ikuti Shila di belakangnya.

“Hati-hati di jalan ya” sahut mama, di balas anggukan dari Dani dan Shila.

Kemudian mereka berdua meluncur ke sekolah dengan motor kesayangan Dani, motor yang sudah menjadi saksi kebahagiaan mereka dan merekam setiap canda tawa mereka di jalan.

Entah karena Dani yang menggoda Shila ataupun Shila yang selalu menceritakan apapun kepada Dani. Mereka adalah pasangan yang bahagia saat ini.

Sesampainya di sekolah, Dani melakukan hal yang seperti biasanya. Mengantar Shila ke kelasnya dulu baru ke kelasnya lagi. Shila juga sudah tidak lagi menolak di perlakukan seperti itu, dia malah senang seolah dianggap penting oleh Dani.

“Belajar yang bener. Jangan kebanyakan mikirin aku” ucap Dani.

“Apa sih kak, PD banget” cibir Shila, Dani ketawa

“Hehehe, udah mau bel nih. Nanti jangan ke kantin sebelum kakak kesini” ucap Dani.

Shila menganggukkan kepalanya tanda mengerti “Siap sayangku” sahut Shila.

“Apa tadi? Nggak denger” tanya Dani sambil mendekatkan telinganya kearah Shila.

“Nggak ada pengulangan, emang tadi berita kematian di ulang tiga kali” bisik Shila, Dani cemberut dan tawa Shila meledak begitu saja.

Rencana menggoda Shila gagal, malah Shila yang ngerjain Dani. Dani cemberut dan Shila malah menjulurkan lidahnya meledek Dani.

Keduanya tertawa bersama. Tak lama setelahnya, Dani putar balik untuk berjalan ke kelasnya.

Shila [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang