Waktu memang begitu cepat berlalu, kini Shila sudah menjalani kegiatan sekolah seperti biasa, sedangkan Dani sedang menyiapkan kegiatan untuk ospeknya.
Shila masih kadang di antar Dani untuk berangkat sekolah ataupun pulang bersama. Selama Dani tidak dalam keadaan sangat sibuk, pasti Dani akan menyempatkan untuk mengantar jemput Shila.
Tapi kalau sedang sibuk seperti sekarang ini, Shila akan berangkat bersama taxi online. Kenapa bukan ojek online?
Bukan karena hendak boros, tetapi Shila pasti akan mendengar ocehan bawel Dani. Lelaki itu tidak suka melihat Shila di bonceng oleh laki-laki lain, apa lagi orang yang tak dikenal.
Shila telah sampai di sekolahnya dengan selamat. Setelah membayar, Shila langsung keluar dan bergegas mesuk ke gerbang.
“Wih, Tuan Putri kita naik taxi online rupanya. Sang pangeran berkuda besi mana? Duh jangan-jangan udah dapet cewek yang lebih segalanya di kampus baru tuh” ucap seseorang ketika Shila melewati pohon kecil di samping gerbang utama sekolah.
Langkah Shila sekejap berhenti, kemudian menoleh kearah sumber suara tersebut, siapa lagi kalau bukan Fanty CS itu? Memang mereka hobi mengganggu kehidupan orang lain.
“Iya tuh, biasanya kan tuan putri di antar jemput pangerannya. Kenapa sekarang sama supir taxi online? Terus sang raja kemana ya?” sahut Ratna menambahi ucapan Fanty.
“Sang raja sedang berduaan bersama selirnya” celetuk Fanty. Kemudian di sambut tawa oleh Fanty CS.
Shila yang sebelumnya hanya diam saja, setelah mendengar orang tuanya ikut di ejek langsung mendekati mereka.
“Maksud kalian apaan sih?” tanya Shila mulai emosi.
Tawa Fanty dan genknya makin menjadi, suaranya hampir seperti nenek lampir yang ada di film-film horor. Terdengar menyeramkan dan menyebalkan.
“Shila, Shila. Kita semua tau kali kalo bokap yang selama ini lu bangga-banggain itu punya selingkuhan” cibir Fanty.
Shila menggelengkan kepalanya kemudian meremas kuat rok abu-abunya, air matanya sudah hampir tumpah ke permukaan. Namun di tahan habis-habisan olehnya.
Fanty terus saja mengeluarkan kata-kata yang tidak enak di dengar, sedangkan Shila hanya diam di depan mereka. Shila tidak sanggup menyanggah karena memang begitu adanya. Papanya punya selingkuhan, dan Shila tidak terbiasa berbohong meskipun dalam keadaan terhina dan terdesak.
“Yah, sayang ya. sang tuan putri kini sedang berjauhan dengan pangerannya. Jadi, nggak ada yang belain deh” sindir Ratna sembari menoel pipi Shila, Shila semakin menunduk di buatnya.
Plak, sebuah tangan mendarat mulus di pipi Fanty, Ratna dan Gina seketika. Secara bersamaan.
Ketiganya seketika menoleh. Bukan, bukan Shila pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Tarisa dan Aliya yang tiba-tiba datang dan menampar ketiga genk pembuat onar yang kini merasa menjadi paling senior dan semakin sok-sokan.
“Punya mulut kayak gak pernah di sekolahin ya” ucap Aliya dengan nada agak meninggi.
“Iya, mulutnya nggak pernah di sekolahin. Hobi makan bangku sih tuh mulut” sahut Tarisa dengan senyum sinisnya.
Ketiganya cukup tertampar dengan ucapan di tambah dengan tamparan yang mendarat di pipi mereka secara bersamaan.
Aliya menampar pipi Ratna sedangkan Tarisa tangan kanannya digunakan untuk menampar pipi Fanty dan tangan kirinya untuk pipi Gina. Walaupun dengan tangan kiri, jangan ragukan kekuatan tangan Tarisa. Pipi Gina tampak memerah oleh karya tangan Tarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shila [SELESAI]
Teen FictionTerimakasih sudah datang, memporak-porandakan hatiku, serta membuat hidupku lebih berwarna. -Shila Adhwa Maharani- Shila, anak yang sangat pintar di pelajaran, namun sangat payah dalam urusan percintaan. Bagaimana jadinya jika dia harus bertemu Da...