Bab 15

3.1K 368 56
                                    

THE PIROUETTE OF WHITEWATER [RENCANA JUDUL]

Draf 1.19

© 2018 Uchiha Sasuke

16. POSTER BISBOL

37 hari enam jam. Itulah jumlah waktu yang dihabiskan Sakiko di Hoshigakure untuk mengunjungi neneknya.

22 hari delapan belas jam lagi. Itulah sisa waktu hingga Sakiko kembali ke Kimigakure.

Ibu Taka mengomentari betapa cantiknya Sakiko ketika mulai beranjak remaja. Taka yang berumur enam belas tahun memelototi piring untuk menyembunyikan perasaannya - dia menginginkan Sakiko.

Sakiko sebentar lagi akan jadi siswi SMA. Jika Taka dan Sakiko sama-sama SMA, itu takkan membuat Taka terlihat seperti orang mesum lagi. Karena hanya murid SMA mesumlah yang tertarik pada murid SMP. Dan Sakiko juga masih kecil. Gadis berbakat dan cerdas yang dibanggakan Taka seperti adiknya sendiri. Sakiko selalu jadi juara kelas, dia mahir berhitung, buku bacaannya banyak novel klasik. Sakiko pun bisa memainkan lagu-lagu yang diputar di radio dengan gitarnya. Tapi ketika itu, Sakiko hanyalah seorang gadis kecil canggung dengan lutut dan siku yang menonjol, berambut merah muda panjang, dan mata hijaunya yang lebar itu membuatnya terlihat seperti kucing.

Namun sekarang, kakinya tidak lagi terlampau kurus. Dan ketika Taka menatap Sakiko dari atas hingga ke bawah, tubuh Taka pun jadi tegang. Rambut Sakiko tidak lagi seperti akar serabut, sekarang makin tebal dan berkilauan, melengkung di atas bahunya yang putih. Dan mata Sakiko, oh, hanya Tuhan yang tahu. Sepasang mata itu masih tetap mata Sakiko. Namun ketika Sakiko menatap Taka lewat bulu matanya yang lentik itu, Taka langsung terangsang. Dan Sakiko masih tetap canggung ... masih sering tersandung kakinya sendiri, tapi entah kenapa hal itu juga membuat Taka bergairah, karena dia selalu ada di samping Sakiko untuk menangkapnya.

Sudah dikonfirmasi. Taka adalah seorang lelaki mesum berusia enam belas tahun. Lelaki mesum yang hampir tujuh bulan curi-curi pandang pada seorang gadis yang seharusnya dianggap sebagai adik sendiri.

Tapi Sakiko, walau bagaimana pun juga, bukanlah adiknya.

Itu salah Izuho. Dia pakaikan seragam pemandu soraknya pada Sakiko ketika liburan Natal, lengkap dengan pom-pom dan coretan di wajah. Awalnya, kostum pemandu sorak itu tidaklah pas di tubuh Sakiko, tapi Izuho melipat dan menjahitnya sesuai ukuran tubuh Sakiko. Ketika Izuho memberi tahu Taka apa yang akan mereka lakukan, Taka tertawa. Taka membayangkan Sakiko melompat turun dari tangga seperti seorang anak kecil yang mengenakan pakaian orang dewasa.

Nyatanya tidak seperti itu. Sebaliknya, Sakiko berputar dengan rok pendek itu, genit sekali, dan mengedipkan mata padanya. Sakiko mengedipkan mata pada Taka.

Sial, Izuho. Dia berhasil mengacaukan pikiran Taka. Setelah pulih dari kagetnya, Taka berjalan terhuyung ke ruang keluarga, setiap inci tubuhnya kesemutan seolah-olah defibrillator jantung telah mengirimkan ribuan volt yang mengguncang dirinya. Taka nyaris tidak bisa lagi bertemu dengan Sakiko di sisa liburan Natal kali ini.

22 hari tujuh belas jam lagi.

Saat itu musim panas dari segala pengalaman pertama. Taka berhasil dapat kerja paruh waktu pertamanya di toko peralatan olahraga. Dia baru saja memperoleh surat izin mengemudi bulan lalu. Keluarga Uchira meninggalkan rumah tempat dia tinggal selama hampir sepuluh tahun untuk pindah ke rumah dengan arsitektur modern beberapa kilometer dari pusat kota.

Sakiko cemberut ketika membantu Taka menurunkan poster bisbol dari dinding dan menyimpan buku-buku dalam kotak. Sakiko yakin Keluarga Uchira akan meninggalkannya. Taka bilang pada Sakiko bahwa dia akan menemuinya setiap hari ketika sekolah dimulai. Dan dia juga sudah punya SIM sekarang, jadi dia bisa menyetir ke rumah Sakiko kapan pun dia mau.

The Pirouette of WhitewaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang