THE PIROUETTE OF WHITEWATER
Draf 1.22
© 2018 Uchiha Sasuke
22. WARISAN DAN PERNYATAAN
Tiga miliar. Itulah warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya, dan sekarang saat usianya delapan belas tahun, barulah dia dapat menerimanya. Menurut pengacara, warisan itu sebenarnya sembilan miliar, namun karena harus membayar semua hutang ibunya yang telah meninggal, warisan pun dipotong. Lagi pula Taka juga tidak ingin sepersen pun uang warisan itu. Taka cemberut melihat pria gempal bermata sipit itu, dasi kupu-kupunya terlihat konyol, seperti mencekik lehernya yang gemuk. Taka tidak butuh orang asing untuk mengingatkan dia tentang hobi hura-hura ibunya - berwisata ke tempat eksotik, gonta-ganti mobil mewah, dan menghabiskan waktu luang di vila bintang lima.
"Uchira, siap-siap! Jangan sampai meleset!" teriak Pelatih dari ujung tempat istirahat, mengalahkan deru suara penonton. Taka ambil tongkat, lalu berlari menuju lingkaran tempat memukul bola. Pikirannya harus jernih dari bayangan tentang ibu kandungnya. Ini pertandingan bisbol terakhir Taka di klub SMA Konohagakure dalam kejuaraan antar sekolah se-Semenanjung Sunagakure 2005. Hal yang dia dan Itsuki perjuangkan selama bertahun-tahun. Sudah begitu lama dia inginkan gelar juara ini, dan sekarang tinggal selangkah lagi.
Lampu-lampu stadion yang terang-benderang menyelimuti lapangan, menambah kemeriahan pertandingan malam itu. Taka turunkan topi agar matanya terlindung dari cahaya yang menyilaukan.
"Luruskan tongkatmu. Kau kurang fokus hari ini," instruksi Pelatih. Taka mengangguk dan memusatkan perhatian pada permainan di depannya. "Itu lebih baik, Uchira."
Yang anehnya, bisbol mulai kehilangan pesona seperti kebanyakan hal-hal yang dia nikmati sejak kecil. Universitas Sunagakure dan beberapa universitas lainnya telah menawarkan beasiswa, asalkan dia mau bergabung dengan tim bisbol mereka. Taka menolak semua tawaran itu. Membayangkan harus main bisbol selama empat tahun ke depan itu menakutkan. Taka ingin pindah ke fase yang berbeda dalam hidupnya. Sungguh, yang Taka inginkan hanyalah menunggu dua tahun sampai Sakiko lulus SMA agar dia bisa melihatnya lagi tiap hari.
Sakiko ada di tribun, seperti biasa - meneriak-neriakkan nama Taka ketika dia berdiri untuk memukul bola, melambaikan tangan saat dia berjalan. Bagi Sakiko, dia adalah Uchira Taka: pacar yang penuh perhatian, bintang lapangan, dan sahabatnya sejak umur lima tahun. Bagaimana perasaannya tentang Uchira Taka: anak dari seorang pengacara gagal dan sosialita gila? Atau Uchira Taka: seorang milyuner yang terlalu takut untuk menyentuh warisannya, bahkan untuk membelikan pacarnya mobil yang bagus begitu dia dapat SIM? Taka mengayun-ayunkan pemukul. Sakiko takkan pernah mau terima mobil.
"Nomor Empat Belas, saatnya masuk!" teriak Pelatih. Taka selalu merasa di awang-awang ketika ada yang memanggil dirinya 'Nomor Empat Belas'. Dia memang pilih sendiri nomor itu bertahun-tahun lalu. Kayumi Kakuzu - pemain legendaris yang dijuluki sebagai Penguasa Otogakure Cubs - mengenakan nomor empat belas selama dua dekade. Suatu hari nanti dia akan lihat sendiri pakaian Kakuzu terbang tinggi di atas Stadion Akigin. Mungkin Taka akan gunakan uang ibunya untuk pergi ke sana dan berharap ibunya menderita, dimana pun dia berada. Semakin Taka mengetahui keanehan wanita itu, semakin dia tidak bisa lagi menganggapnya sebagai 'ibu'. Tidak, bahkan dia tidak bisa menganggapnya sebagai Uchira. Dia cuma seorang Mikoto.
Taka berdiri di kotak pemukul. Waktunya untuk fokus. Banyak anggota timnya yang masih terjebak dalam lapangan. Sial, dia harus pukul bola jauh-jauh. Suara kerumunan di belakangnya makin menderu, memekakkan telinga. Dia dengar suara Sakiko dan Izuho, bahkan Itsuki dari kursi pemain. Bola dilempar terlalu tinggi. Dia tidak mengayunkan tongkat. Sial!
"Strike!"
Pelatih berteriak padanya untuk lihat terus arah bola, seolah-olah dia belum tahu saja. Taka memantapkan kakinya dan menunggu, amarah berdenyut di pembuluh darahnya, dan jantungnya berdegup kencang. Mi-ko-to, Mi-ko ... to. Mi ... ko-to. Persetan dengan wanita itu. Persetan dengan wanita itu karena berhasil mengalihkan perhatian Taka dalam pertandingan terbesar dalam hidupnya. Karena menjauhkannya dari Stadion Akigin. Karena menghina dan membenci satu-satunya anak yang dia miliki. Taka benci uangnya. Dia ayunkan tongkat dengan keras, namun terlalu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pirouette of Whitewater
Fanfiction-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang...