THE PIROUETTE OF WHITEWATER
Draf 2.25
© 2018 Uchiha Sasuke
25. PESTA PROM TERBAIK
Sakiko bukanlah gadis yang senang berdandan.
Dia belum pernah dan bersumpah takkan pernah berdandan. Meskipun Izuho melakukan upaya terbaiknya, Sakiko tetap berusaha menghindar dari kuas make-up dan alat pengeriting rambut bagai kucing liar.
"Aku tidak percaya Taka menyeretku dari Sunagakure supaya kau mencakar dan mendesis padaku, padahal aku hanya berusaha membuatmu terlihat cantik."
Sakiko berusaha menyembunyikan rasa perih karena sengatan kata-kata Izuho. Izuho tulus membantu, tapi dia sering berkata kasar. "Taka memintamu untuk mengubah penampilanku?" tanyanya santai.
Izuho berhenti, alat pengeriting rambut belum sampai mengenai rambut merah muda Sakiko. "Tidak," dia mengaku. "Aku tidak bermaksud seperti itu. Taka pikir kau cantik apa adanya. Aku yang sebenarnya memaksa Taka ... tapi ini pesta prom, Sakiko! Kau melewatkan prom tahun lalu, lalu marah-marah saat pesta prom Taka, dan takkan kubiarkan kau keluar dari pintu kamar tanpa berdandan semaksimal mungkin kali ini. Jadi duduk dengan tenang, biarkan aku menata rambutmu, dan bersyukurlah."
Sakiko menghela napas, namun akhirnya mengikuti ucapan Izuho. Jika semua terserah Sakiko, dia akan menarik Taka ke toko gitar di Sunagakure, lalu mencari tempat yang tenang untuk menghabiskan waktu yang berkualitas di belakang mobil Taka seperti remaja kelebihan hormon lainnya. Sakiko benci melihat punggung Taka saat dia pergi kuliah setelah kunjungan akhir pekan. Dia sudah bosan melihat Taka pergi darinya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Sunagakure hampir dua tahun lalu.
Rintik hujan menetes di atap dan mengguncang jendela-jendela tua milik rumah Ayah Sakiko. Padahal sekarang musim semi, namun masih tetap saja hujan. Meski begitu, Sakiko bisa mencium hawa musim panas, karena itu artinya kebebasan. Sakiko sedang menghitung hari sampai dia dan Taka mengemasi barang-barang dan pergi bersama ke Sunagakure kali ini.
Sulit rasanya bagi Sakiko melihat teman sekelasnya berpegangan tangan di lorong sekolah, berciuman di luar kelas, dan berkencan di restoran setelah latihan bisbol malam hari. Taka pulang ke rumah sebisanya, tapi Sakiko menginginkannya sepanjang waktu. Putus tidak pernah tersirat di pikirannya - Sakiko lebih baik menderita di tahun terakhirnya SMA dengan menjalani hubungan jarak jauh daripada tanpa Taka sama sekali. Kehidupan SMA terkadang rasanya memang hambar ... lalu kenapa? Sakiko sudah tidak sabar ingin cepat-cepat lulus, kuliah, dan bersatu kembali dengan belahan hatinya.
Taka juga sudah siap menanti Sakiko di Sunagakure. Sore hari dia habiskan waktu untuk melihat-lihat album foto yang dibuat Sakiko untuknya ... berada hingga larut malam di laboratorium komputer, berkirim email sampai gedung tutup ... layanan internet di kamar asramanya ditangguhkan tiap bulan karena dia telah mencapai batas maksimal pemakaian ...
Betapa menyenangkan, karena akhirnya Taka tidak perlu lagi sambungan internet untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan Sakiko semester depan.
"Aduh! Izuho!" jerit Sakiko terdengar hingga ke lantai bawah, ruang keluarganya, tempat Taka duduk dengan canggung di sofa bersama Kepala Anbu yang sedang nonton berita. "Jangan tarik rambutku!"
"Astaga, kukira seseorang yang ingin tinggal di apartemen sudah tahu caranya sisir rambut!" Izuho balas berteriak.
Sang Kepala Anbu berdeham, memberi Taka tatapan yang menusuk. "Kau mau tidur dengan gadis kecilku, Uchira?"
Pipi pemuda itu langsung memerah. "Tidak, Paman."
Kumis Kepala Anbu berkedut satu kali, lalu dia kembali nonton televisi. Taka membolak-balik kotak korsase di tangan, diam-diam memohon agar Izuho segera melepaskan Sakiko agar dia bisa melarikan diri dari Ayah Sakiko yang sedang kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pirouette of Whitewater
Fanfiction-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang...